Tapi yang dimaksud mencari Ridho Allah
itu tidak hanya sholat dan ibadah dengan tekun dimasjid. Tidak hanya
berzikir atau mengaji, namun memiliki makna yang sangat luas. Ini
menyangkut filosofi hidup , menyangkut ideologi .
Konskwensinya sangat luas, seorang yang
mencari Ridho Allah maka ia akan mengikuti apa yang diinginkan Allah, Ia
akan banyak berbuat baik, berhati lembut, tidak suka menyakiti perasaan
saudara, menjaga keamanan sosial, banyak berkorban untuk manusia dan
titik akhirnya adalah memanifestasikan kehendak Allah. Sikap-sikap baik
yang membiaskan rahmat bagi semesta alam inilah yang menjadi ukurannya.
Prinsip- prinsip utama seperti inilah
yang saat ini terkikis dan semakin langka kita temukan. Saat ini banyak
orang bertindak sebaliknya, manusia - manusia mencari murkanya Allah
bukan mencari ridho Allah. Hak- hak rakyat kecil yang tertindas
diabaikan, kebenaran dilecehkan, keadilan diinjak- injak. Kebohongan
diikuti, semakin banyak orang yang menangis, semakin banyak orang yang
disengsarakan, semakin banyak orang yang bertindak semaunya tanpa
menghiraukan perasaan saudaranya. Padahal Nabi Muhammad SAW mengatakan ”
Siapa yang menyakiti orang mukmin (orang yang baik yang diridhoi Allah) maka ia menyakiti RasulNya (Nabi Muhammad), siapa yang menyakiti
RasulNya maka menyakiti Allah, “. Jadi sangat jelas , seorang yang
menyakiti rakyat kecil dan menyakiti hati saudaranya adalah menyakiti
Allah, maka Allah pasti akan murka kepada orang tersebut.
Orang dulu, leluhur bangsa ini sangat
menjunjung prinsip ini. Mereka sangat takut pada yang kuasa dan sangat
menjaga keamanan sosial. Mereka sangat mengupayakan terciptanya keamanan
sosial dan saling menjaga perasaan. Saat ini yang terjadi sebaliknya,
misal kasus mendirikan jalan tol di Jombang mojokerto, pemerintah tidak
melihat bagaimana perasaan warga yang sedang tergusur rumahnya. Begitu
pula dengan berbagai kasus penggusuran dilahan perkotaan, banyak rakyat
kecil semakin terlunta-lunta, mereka menangis minta belas kasihan namun
rumah dan lapak mereka digusur dengan paksa tanpa toleransi sedikitpun.
Bangsa ini menjadi bangsa yang sangat
serakah, masyarakatnya saling menindas, menyakiti, merampas hak orang
yang lemah. Kemanusiaan diinjak-injak dan keamanan sosial diusik.
Padahal sikap-sikap itu tampak menang sesaat, tapi sebenarnya mengundang
murka Allah, bukan mencari ridho Allah.
Jika banyak hati yang tidak saling
meridhoi, maka Allah (Tuhan semesta alam) juga tidak mungkin ridho.
Jika banyak hati yang tersakiti maka pasti Tuhan juga akan marah . Jika Tuhan marah maka seluruh jiwa negeri ini juga akan terkena dampaknya.
Maka dari itu, mulai saat ini,
cintailah sesama, jagalah perasaan manusia, penuhi hak orang lain,
banyaklah berkorban untuk manusia, jalanilah hidup ini hanya semata-
mata untuk kebaikan, pasti Allah (Tuhan semesta alam) akan meridhoi
kita (rela pada kita).
Jika Allah tidak rela pada kita (penduduk suatu negeri) yang saling menindas, maka Allah akan mengambil
berkah negeri itu. Makanan tidak akan terasa lezat, kekayaan yang
melimpah akan menjerat, kebahagiaan pun akan dirampas oleh Allah. Tidak
ada kenyamanan, tidak ada kelezatan.
Maka carilah kerelaan Tuhan, cintailah
sesama, tegakkan keadilan, utamakan kepentingan umum, banyaklah berbuat
baik, pasti Tuhan semesta alam akan rela pada kita. Jika Tuhan rela maka
apapun akan diberikan, berkah langit akan diturunkan dan berkah dari
bumi akan dinaikkan. Maka jagalah perasaan Manusia dan cintailah sesama,
hidupkanlah kasih sayang dan kuatkanlah ikatan persaudaraan. Siapa
yang dalam hidupnya berprinsip mencari ridho Allah maka pasti masuk
syurga. Allah akan meridhoinya dan melimpahkan kebaikan dan
keberuntungan yang banyak.
Semoga penduduk negeri ini tidak lagi
saling menipu. Segeralah melepas topeng-topeng, biarlah orang
mengatakan anda orang bodoh yang penting anda jujur dan berhati suci.
Carilah kerelaan Allah, carilah kerelaan manusia, carilah kerelaan alam. Bawalah diri ini dengan sebaik- baiknya, pasti anda akan masuk syurga
dan semua kebaikan akan datang pada anda.
Semoga Tuhan memberkati kita semua, aamiin YRA.
Source: http://agama.kompasiana.com/2010/12/18/mencari-ridho-allah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar