07 April 2004
DR. Jalaludin Rakhmat
Pengamatan yang saya lakukan menyebutkan bahwa sebab-sebab orang masuk Islam biasanya menyebutkan beberapa variable saja. Tetapi untuk Jeffry Lang seluruh teori yang menyebabkan dia masuk Islam, tidak begitu. Dia masuk Islam karena al-Qur’an. Jeffry Lang sejak kecil dididik untuk berfikir kritis.Pengaruh pendidikan menyebabkan dia atheis. Setiap kali mempelajari agama dia mangambil langsung kitab sucinya dan dihadapi dengan sikap kritis. Begitu juga ketika dia mempelajari al-Qur’an dia menghadapinya dengan sikap kritis. Dia semakin menemukan kekaguman dengan al-Qur’an setiap dia membaca al-Qur’an. Dan ayat-ayat al-Qur’an semakin menjawab keraguan dia. Dia juga pernah bertanya dalam hati apakah boleh bersikap kritis kepada kitab suci al-Qur’an. Di tengah kegalauan itu dia membaca kisah penciptaan Adam. Jeffry Lang membayangkan dia berkumpul dengan barisan para Malaikat yang berkumpul dihadapan Allah SWT Lala Allah berkata: “Aku akan menciptakan kalifah di muka bumi ini’. Lalu tiba-tiba muncullah pertanyaan kritis dari para malaikat:”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”.
Sebenarnya dalam kisah ini tidak saja ada pertanyaan kritis, tetapi juga ada pertanyaan yang menyalahkan Allah. Dari kisah ini Jeffry Lang tergakagum-kagum, dan bukunya kemudian diberi judul Even Angels Ask (bahkan malaikat pun bertanya). Dalam perjalanannya sebagai seorang muslim dia selalu mempertanyakan berbagai hal.Dan kalau ada yang sinis dengan pertanyaannya dia selalu berkata Even Angels Ask.
Saya pernah menghadiri sistem pendidikan di sebuah negera. Saya hadir di sebuah sekolah Islam, kemudian pemimpinnya membacakan suatu keputusan yang ditujukan kepada semua civitas akademika, jamaah, guru dan murid dst, untuk membangun sesuatu. Serentak para murid mengucapkan sami’na wa atha’na (kami dengar dan kami patuhi). Setiap kali mendengar pengumuman mereka selalu mengucapkan kata-kata ini. Kebiasaan ini berbeda dengan murid-murid saya. Setiap saya mengumumkan sesuatu mereka selalu bertanya, dan setiap kali saya mencoba untuk menyalahkan pertanyaan itu mereka serentak berteriak Even Angels Ask!.
Ada beberapa pemikiran kritis Jeffry Lang, diantaranya:
1. Dia mengkritik sebagian orang yang menganggap Islam itu adalah kearab-araban. Kita ini menjadi amat shaleh kalau kita sering mengucapkan kata-kata Arab dalam pembicaraan kita. Sebuah ilmu mendadak menjadi ilmu yang sudah diislamisasikan, bila kita membicarakan ilmu itu kita mengutip kata-kata Arab. Sebuah kursus management, mendadak menjadi kursus management yang Islami, kalau kita menggunakan istilah-istilah Arab. Misalnya untuk level diganti dengan daurah, training diganti dengan tadrib, tingkat diganti dengan marhalah, session diganti dengan halqah. Sebuah bank berubah menjadi bank syariat apabila hal-hal yang biasa dilakukan di bank diganti dengan istilah arab, misalnya, mudhrabah,musyarakah.
Suatu ketika Jeffry Lang sedang bercakap-cakap dengan seorang muslim di suatu restoran. Lalu orang itu bertanya how are you?” dijawab oleh Jeffry Lang fine thank you. Orang itu merasa tidak puas dan bertanya lagi sampai 3 kali. Akhirnya ketika orang itu bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama, Jeffry Lang menjawab dengan kata-kata alhamdulillah. Barulah orang itu merasa puas.
2. Jeffry Lang pernah mengalami berbagai pengalaman yang kurang mengenakkan, yang menyebabkan dia menulis kalimat back baiting is the most favorite entertainment of my moslem brothers and sisters (mempergunjingkan kelompok Islam yang lain adalah favorit dari kelompok Islam di Amerika) . Dia juga pernah bertemu dengan seorang rekannya yang bernama Grans yang pindah agama dari Islam ke Budha, dan ketika ditanya kenapa dia pindah agama, rekannya itu menjawab bahwa orang Budha itu adalah orang yang mempraktikkan apa yang mereka anut, dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sebaliknya orang Islam tidak mempraktikkan apa yang diajarkan oleh agamanya. Inilah salah satu krirtik Jeffry Lang kepada ummat Islam, yakni keasyikan mempelajarinya tetapi lupa mengamalkannya.
3. Kita sebenarnya tidak pernah menjalankan ajaran Islam, yang kita jalankan adalah fiqih Islam, pemahaman kita tentang Islam yang dirumuskan oleh para ahli fiqih. Sering kali ahli fiqih itu, yang merumuskan fiqih modern, adalah ulama yang tinggal pada zaman pertengahan mungkin, pada msyarakat tradisional, sehingga ketika sampai di dunia modern fiqih itu menjadi tidak sesuai lagi dengan yang kita hadapi. Fiqih itu kemudian mempersulit keislaman kita. Tapi ini hanya perumusan saya sendiri dari pandangan Jeffry Lang.
4. Jeffry Lang juga mengkritik secara tidak langsung orang-orang yang bersemangat menegakkan Negara Islam dan menumbangkan kekuasaan kapitalisme. Jeffry Lang pernah hadir pada suatu majelis di Amerika Ada seorang anak muda berbicara tentang keislaman dengan sangat menarik. Di ujung pembicaraan anak muda itu, Hisyam namanya, berkata bahwa kewajiban kita adalah menegakkan Negara Islam, dan menggulingkan pemerintahan Kapitalis Amerika sekarang ini. Jeffry Lang begitu terkejut, dan dalam hati bertanya bagaimana mungkin Islam yang masih minoritas, harus menegakkan Negara Islam dan menggulingkan pemerintahan Amerika yang ada di situ. Mungkin orang semacam itu bisa menjadi bahan yang bagus bagi George Bush buat menuduh keterlibatan Islam radikal, karena dengan keadaan yang sederhana dia mau mendirikan Negara Islam.
Dalam kesempatan ini saya ingin mengutip ucapan Sayyid Quthub-penulis tafsir Fie Zhialail Qur’an-Tegakkan nilai-nilai-Islam itu pada dirimu nanti ia akan tegak di negaramu. Dan sebenarnya itulah yang termasuk dipesankan Jeffry Lang dalam buku ini.
Ya Rabb.. karuniakan kepada kami cintaMu.. Cinta orang-orang yang mencintaiMu.. Cinta orang-orang yang dicintai olehMu. Dan cintakan kami kepada jalan yang dapat menyampaikan kami kepada cintaMu..aamiin....aamiin....aamiin.. yaa Rabb..yaa Robbal 'alamiin..
Senin, 28 Juni 2010
Jumat, 25 Juni 2010
Selasa, 22 Juni 2010
Rabu, 16 Juni 2010
Selasa, 15 Juni 2010
Sabtu, 12 Juni 2010
Jumat, 11 Juni 2010
Forever Young Lyrics [Jay-z sings] Slammin' Bentley doors, hoppin' outta Porsche's Poppin' Up on Forbes' list Gorgeous (hold up,)..
[Mr. Hudson]
Let's dance in style
Let's dance for a while
Heaven can wait we're only watching the skies
Hoping for the best but expecting the worst
Are you gonna drop the bomb or not?
Let us die young or let us live forever
We don't have the power but we never say never
Sitting in a sandpit
Life is a short trip
The music's for the sad man
[Chorus]
Forever young
I wanna be
Forever young
Do you really want to live forever,
forever, and ever? (Uhh)
Forever young (Young)
I wanna be (Aye, may the best of your todays...
Forever young (Be the worst of your tomorrows...
Do you really want to live forever, (But we ain't even thinkin that far...Ya kna what i mean?)
Forever, forever young
[Jay-z]
So we livin life like a video
Where the sun is always out and you never get old
and the champaign is always cold
and the music is always good
and the pretty girls just happen to stop by in the hood
and they hop they pretty ass up on the hood of that pretty ass car
without a wrinkle in today
cuz there's no tomorrow
just a picture perfect day
that last a whole lifetime
and it never ends
cause all we have to do is hit rewind
So let's just stay in the moment smoke some weed drink some wine
Reminisce talk some shit forever young is in your mind
Leave a mark they can't erase, Neither space nor time
So when the director yells cut, I'll be fine
I'm forever young
[Chorus]
Forever young
I wanna be
Forever young
Do you really want to live forever,
forever, and ever
Forever young
I wanna be
Forever young
Do you really want to live forever,
forever, forever young
[Jay-z]
Fear not where, fear not why, fear not much while we're alive
Life is for living not living uptight
til you're somewhere up in the sky
Fear not die I'll be alive for a million years bye bye's are not for legends i'm forever young my name shall survive
Through the darkest blocks, over kitchen stoves, over Pyrex pots, My name shall be passed down to generations while debatin' up in barber shops
Young slung, hung here, showed that a nigga from here, With a little ambition, just what we can become here.
And as the father pass the story down to his son's ear younger get younger every year (yeah)
So if you love me baby this is how you let me know, Don't ever let me go, thats how you let me know, baby
[Chorus]
Forever young
I wanna be
Forever young
Do you really want to live forever,
forever, forever
Forever young
I wanna be
Forever young
Do you really want to live forever,
forever, forever young
[Jay-z sings]
Slammin' Bentley doors,
hoppin' outta Porsche's
Poppin' Up on Forbes' list
Gorgeous (hold up,)
Niggas thought I lost it
They be talking bullshit,
I be talking more shit,
They nauseous, (hold up) I'll be here forever
You know I'm on my four shit
I ain't with foreclosure
I will never forfeit
Less than four bars
Guru bring the chorus in
Did you get the picture yet?
I'm painting you a portrait of Young
[Chorus]
Forever young
I wanna be
Forever young (Forever young)
Do you really want to live forever
forever, forever young
Let's dance in style
Let's dance for a while
Heaven can wait we're only watching the skies
Hoping for the best but expecting the worst
Are you gonna drop the bomb or not?
Let us die young or let us live forever
We don't have the power but we never say never
Sitting in a sandpit
Life is a short trip
The music's for the sad man
[Chorus]
Forever young
I wanna be
Forever young
Do you really want to live forever,
forever, and ever? (Uhh)
Forever young (Young)
I wanna be (Aye, may the best of your todays...
Forever young (Be the worst of your tomorrows...
Do you really want to live forever, (But we ain't even thinkin that far...Ya kna what i mean?)
Forever, forever young
[Jay-z]
So we livin life like a video
Where the sun is always out and you never get old
and the champaign is always cold
and the music is always good
and the pretty girls just happen to stop by in the hood
and they hop they pretty ass up on the hood of that pretty ass car
without a wrinkle in today
cuz there's no tomorrow
just a picture perfect day
that last a whole lifetime
and it never ends
cause all we have to do is hit rewind
So let's just stay in the moment smoke some weed drink some wine
Reminisce talk some shit forever young is in your mind
Leave a mark they can't erase, Neither space nor time
So when the director yells cut, I'll be fine
I'm forever young
[Chorus]
Forever young
I wanna be
Forever young
Do you really want to live forever,
forever, and ever
Forever young
I wanna be
Forever young
Do you really want to live forever,
forever, forever young
[Jay-z]
Fear not where, fear not why, fear not much while we're alive
Life is for living not living uptight
til you're somewhere up in the sky
Fear not die I'll be alive for a million years bye bye's are not for legends i'm forever young my name shall survive
Through the darkest blocks, over kitchen stoves, over Pyrex pots, My name shall be passed down to generations while debatin' up in barber shops
Young slung, hung here, showed that a nigga from here, With a little ambition, just what we can become here.
And as the father pass the story down to his son's ear younger get younger every year (yeah)
So if you love me baby this is how you let me know, Don't ever let me go, thats how you let me know, baby
[Chorus]
Forever young
I wanna be
Forever young
Do you really want to live forever,
forever, forever
Forever young
I wanna be
Forever young
Do you really want to live forever,
forever, forever young
[Jay-z sings]
Slammin' Bentley doors,
hoppin' outta Porsche's
Poppin' Up on Forbes' list
Gorgeous (hold up,)
Niggas thought I lost it
They be talking bullshit,
I be talking more shit,
They nauseous, (hold up) I'll be here forever
You know I'm on my four shit
I ain't with foreclosure
I will never forfeit
Less than four bars
Guru bring the chorus in
Did you get the picture yet?
I'm painting you a portrait of Young
[Chorus]
Forever young
I wanna be
Forever young (Forever young)
Do you really want to live forever
forever, forever young
Rabu, 09 Juni 2010
PERISTIWA YANG TERJADI DI ISRAEL ADALAH AKIBAT MUSLIM TERPECAH BELAH
Harun Yahya
ADNAN OKTAR: Tapi ijinkan saya berkata bahwa peristiwa-peristiwa ini tidak akan berhenti dengan ini. Saya sudah katakan itu sebelumnya. Seperti yang Anda tahu, peristiwa besar telah terjadi di Palestina sebelumnya. Itu terjadi bahkan sebelumnya dan sebelum itu juga. Di sana akan terus terjadi dengan jadwal teratur. Itu adalah sesuatu yang terus terjadi tanpa jeda. Allah Mahatahu yang benar, itu akan terjadi lagi. Nabi Kita (saw) berkata “pertumpahan darah tidak akan berhenti hingga Imam Mahdi (as) muncul dari putra-putra keturunanku.” Tidak hingga kedatangan Imam Mahdi (as). Itu mustahil. Terlebih lagi, darah mengalir di mana-mana, tidak hanya di sini. Sekarang perhatian setiap orang tertuju ke sini, tapi di Afghanistan 100-150 atau 200 orang tengah mati syahid hampir setiap hari. Sama halnya di Irak, tidak ada kesudahan bagi pembunuhan dan pembantaian tak terselesaikan di sana. Orang-orang mati syahid di mana-mana di Chechnya. Hal-hal demikian tengah terjadi. Pertumpahan darah tidak terbatas di satu tempat. Menghentikan pertumpahan darah di sini tidak berarti bahwa dunia telah tenang.
Darah mengalir di mana-mana dan Muslim sedang ditindas dan menderita nyaris di seluruh wilayah di dunia. Mereka mengalami penderitaan akibat perpecahan dan percerai-beraian. Itu karena Allah telah mengharamkan Muslim berpecah-belah. Ini adalah sebuah dosa yang jelas. Ada banyak ayat yang menyatakannya haram. Muslim memiliki kewajiban bertindak bersama dalam persatuan di bawah kendali satu pusat tunggal. Itu adalah perintah Allah. Ini adalah kewajiban agama. Tapi mereka telah menjadikan hal itu terabaikan. Mereka telah memecah-belah negeri-negeri Muslim, dan seolah itu tidak cukup, mereka telah memecah-belah masing-masing pecahan itu. Allah mengatakan kepada kita dalam satu ayat agar tidak seperti orang yang bercerai-berai, ada satu ayat dalam Al Qur’an mengenai hal itu. Benar? Allah memberitahu kita agar seperti bangunan yang tersusun kokoh dengan pemimpin. Allah memberitahu kita agar berjuang, seperti satu tubuh tunggal yang menyatu, dan Allah memberitahu kita agar tidak terpecah dan tidak tercerai-berai. Perhatikan, “jangan terpecah dan jangan tercerai-berai”. Itu adalah satu ayat yang gamblang, ayat itu jelas. Di luar itu adalah haram. Tapi orang berkata mereka ingin memisahkan diri dan terpisah. Lalu malapetaka ditimpakan kepada mereka. Akan ada kerusakan dan kekacauan di muka bumi, insya Allah. Bangsa itu dalam keadaan mengenaskan di Afghanistan dan di mana pun. Mereka lapar dan haus. Dan kemudian terdapat segala pembunuhan, pemukulan, pemerkosaan, penculikan dan pembunuhan tak terselesaikan. Baiklah, kita mengalami malapetakan di sini sebagai sebuah bangsa. Tapi ada suasana yang sama di mana pun di dunia. Malapetaka yang mendunia diperlukan. Insya Allah. Benar? Sepatutnya ada teriakan mahakeras dari masyarakat tentang semangat Islam. Ada dan itu akan terjadi, dan itu akan memunculkan teriakan yang jauh lebih besar di masa mendatang, insya Allah. Dan Bediuzzaman berkata bahwa Imam Mahdi (as) akan mengambil kendali kepemimpinan dan ia akan memimpin jalan menuju kebenaran dan kelurusan, insya Allah.
OKTAR BABUNA: Alhamdulillah, insya Allah.
ADNAN OKTAR: Kita akan pula merangkul Israel, insya Allah, dan seluruh saudara Yahudi kita. Dengan ijin Allah, kita akan menghilangkan golongan setan dan ateis di Israel. Ada orang-orang yang senang dengan pertumpahan darah dan kekerasan dan tidak dapat hidup tanpa pertumpahan darah. Sebagai tentara Dajjal. Mereka menyiksa Yahudi, Kristen dan Muslim di sana. Mereka tidak mengijinkan mereka beribadah, tidak pula bernapas, tidak pula hidup. Tapi mereka berupaya untuk memberi kesan bahwa mereka tidak punya pilihan lain, seolah mereka harus melakukannya. Mengapa mereka mesti melakukan hal itu? Betul? Insya Allah, kita akan membebaskan saudara Yahudi kita yang tak berdosa di sana, orang-orang saleh itu, orang-orang yang bersifat ramah yang mencintai Allah, dari tangan para penindas.
OKTAR BABUNA: Insya Allah. Masya Allah
ADNAN OKTAR: Dengan ijin Allah, mereka akan bebas melintasi wilayah itu. Kita akan menghancurkan semua tembok itu. Saudaraku, kini kalian memaksa orang di balik tembok dengan alasan kalian melindungi mereka. Kaum Yahudi di sana ingin bergerak bebas ke mana-mana. Biarkan mereka mendaki gunung seperti Nabi Musa (as) dan berdoa. Runtuhkan tembok-tembok itu! Apa gunanya tembok itu? Tembok itu tidak berujung. Tembok itu sungguh tinggi. Mereka memenjarakan mereka di sana. Kita akan robohkan tembok itu. Biarkan mereka bebas pergi ke mana pun. Biarkan mereka pergi ke Yordania dan Mesir dan berniaga dan membangun pabrik. Apa yang terjadi seperti ini? Mengapa harus terjadi seperti ini? Mereka ketakutan? Kedua pihak merasa takut terhadap pihak lain. Satu pihak menakuti pihak lain. Satu pihak keturunan dari Ya’qub, yang lainnya dari Ismail. Keduanya adalah keturunan Nabi Ibrahim (as). Keduanya mengimani Sang Tunggal Allah dan Akhirat dan Surga dan Neraka. Mereka mengimani kitab-kitab Allah. Dajjal sedang melakukan hal-hal luar biasa. Ia menjadikan yang satu memusuhi yang lain. Dajjal menginginkan darah, ia haus darah. Itu karena setan mengatakan kepadanya bahwa ia ingin darah. Dajjal bertanya di mana ia dapat menemukannya. Ia mengatakan kepadanya agar mendapatkannya dengan cara apa pun. Ia berkata kepadanya agar membuat sungai-sungai darah, setan berkata ia tidak dapat hidup tanpa darah. Ia berkata ia perlu darah. Ia berkata kepadanya agar pergi dan mendapatkannya. Jika tidak, ia akan menyerangnya. Dan benda teramat kecil menjadikan peristiwa-peristiwa itu terjadi? Ia menyebabkan peristiwa untuk menumpahkan darah. Dan ia hanya dapat istirahat sebentar jika hanya setetes darah tertumpahkan. Tapi kita akan mematahkan leher Dajjal.
OKTAR BABUNA: Dengan ijin Allah. Insya Allah.
ADNAN OKTAR: Insya Allah. Di tataran intelektual, insya Allah. Ia sedang menuju akhir masanya dengan ijin Allah.
OKTAR BABUNA: Insya Allah.
ADNAN OKTAR: Dan seluruh saudara Yahudi kita di sana, Kristen, saudara Kristen kita dan Muslim akan berpelukan satu sama lain. Akan ada suasana kegembiraan atas sebuah perayaan. Apa yang terjadi seperti ini? Benar?
Jun 07, 2010
ADNAN OKTAR: Tapi ijinkan saya berkata bahwa peristiwa-peristiwa ini tidak akan berhenti dengan ini. Saya sudah katakan itu sebelumnya. Seperti yang Anda tahu, peristiwa besar telah terjadi di Palestina sebelumnya. Itu terjadi bahkan sebelumnya dan sebelum itu juga. Di sana akan terus terjadi dengan jadwal teratur. Itu adalah sesuatu yang terus terjadi tanpa jeda. Allah Mahatahu yang benar, itu akan terjadi lagi. Nabi Kita (saw) berkata “pertumpahan darah tidak akan berhenti hingga Imam Mahdi (as) muncul dari putra-putra keturunanku.” Tidak hingga kedatangan Imam Mahdi (as). Itu mustahil. Terlebih lagi, darah mengalir di mana-mana, tidak hanya di sini. Sekarang perhatian setiap orang tertuju ke sini, tapi di Afghanistan 100-150 atau 200 orang tengah mati syahid hampir setiap hari. Sama halnya di Irak, tidak ada kesudahan bagi pembunuhan dan pembantaian tak terselesaikan di sana. Orang-orang mati syahid di mana-mana di Chechnya. Hal-hal demikian tengah terjadi. Pertumpahan darah tidak terbatas di satu tempat. Menghentikan pertumpahan darah di sini tidak berarti bahwa dunia telah tenang.
Darah mengalir di mana-mana dan Muslim sedang ditindas dan menderita nyaris di seluruh wilayah di dunia. Mereka mengalami penderitaan akibat perpecahan dan percerai-beraian. Itu karena Allah telah mengharamkan Muslim berpecah-belah. Ini adalah sebuah dosa yang jelas. Ada banyak ayat yang menyatakannya haram. Muslim memiliki kewajiban bertindak bersama dalam persatuan di bawah kendali satu pusat tunggal. Itu adalah perintah Allah. Ini adalah kewajiban agama. Tapi mereka telah menjadikan hal itu terabaikan. Mereka telah memecah-belah negeri-negeri Muslim, dan seolah itu tidak cukup, mereka telah memecah-belah masing-masing pecahan itu. Allah mengatakan kepada kita dalam satu ayat agar tidak seperti orang yang bercerai-berai, ada satu ayat dalam Al Qur’an mengenai hal itu. Benar? Allah memberitahu kita agar seperti bangunan yang tersusun kokoh dengan pemimpin. Allah memberitahu kita agar berjuang, seperti satu tubuh tunggal yang menyatu, dan Allah memberitahu kita agar tidak terpecah dan tidak tercerai-berai. Perhatikan, “jangan terpecah dan jangan tercerai-berai”. Itu adalah satu ayat yang gamblang, ayat itu jelas. Di luar itu adalah haram. Tapi orang berkata mereka ingin memisahkan diri dan terpisah. Lalu malapetaka ditimpakan kepada mereka. Akan ada kerusakan dan kekacauan di muka bumi, insya Allah. Bangsa itu dalam keadaan mengenaskan di Afghanistan dan di mana pun. Mereka lapar dan haus. Dan kemudian terdapat segala pembunuhan, pemukulan, pemerkosaan, penculikan dan pembunuhan tak terselesaikan. Baiklah, kita mengalami malapetakan di sini sebagai sebuah bangsa. Tapi ada suasana yang sama di mana pun di dunia. Malapetaka yang mendunia diperlukan. Insya Allah. Benar? Sepatutnya ada teriakan mahakeras dari masyarakat tentang semangat Islam. Ada dan itu akan terjadi, dan itu akan memunculkan teriakan yang jauh lebih besar di masa mendatang, insya Allah. Dan Bediuzzaman berkata bahwa Imam Mahdi (as) akan mengambil kendali kepemimpinan dan ia akan memimpin jalan menuju kebenaran dan kelurusan, insya Allah.
OKTAR BABUNA: Alhamdulillah, insya Allah.
ADNAN OKTAR: Kita akan pula merangkul Israel, insya Allah, dan seluruh saudara Yahudi kita. Dengan ijin Allah, kita akan menghilangkan golongan setan dan ateis di Israel. Ada orang-orang yang senang dengan pertumpahan darah dan kekerasan dan tidak dapat hidup tanpa pertumpahan darah. Sebagai tentara Dajjal. Mereka menyiksa Yahudi, Kristen dan Muslim di sana. Mereka tidak mengijinkan mereka beribadah, tidak pula bernapas, tidak pula hidup. Tapi mereka berupaya untuk memberi kesan bahwa mereka tidak punya pilihan lain, seolah mereka harus melakukannya. Mengapa mereka mesti melakukan hal itu? Betul? Insya Allah, kita akan membebaskan saudara Yahudi kita yang tak berdosa di sana, orang-orang saleh itu, orang-orang yang bersifat ramah yang mencintai Allah, dari tangan para penindas.
OKTAR BABUNA: Insya Allah. Masya Allah
ADNAN OKTAR: Dengan ijin Allah, mereka akan bebas melintasi wilayah itu. Kita akan menghancurkan semua tembok itu. Saudaraku, kini kalian memaksa orang di balik tembok dengan alasan kalian melindungi mereka. Kaum Yahudi di sana ingin bergerak bebas ke mana-mana. Biarkan mereka mendaki gunung seperti Nabi Musa (as) dan berdoa. Runtuhkan tembok-tembok itu! Apa gunanya tembok itu? Tembok itu tidak berujung. Tembok itu sungguh tinggi. Mereka memenjarakan mereka di sana. Kita akan robohkan tembok itu. Biarkan mereka bebas pergi ke mana pun. Biarkan mereka pergi ke Yordania dan Mesir dan berniaga dan membangun pabrik. Apa yang terjadi seperti ini? Mengapa harus terjadi seperti ini? Mereka ketakutan? Kedua pihak merasa takut terhadap pihak lain. Satu pihak menakuti pihak lain. Satu pihak keturunan dari Ya’qub, yang lainnya dari Ismail. Keduanya adalah keturunan Nabi Ibrahim (as). Keduanya mengimani Sang Tunggal Allah dan Akhirat dan Surga dan Neraka. Mereka mengimani kitab-kitab Allah. Dajjal sedang melakukan hal-hal luar biasa. Ia menjadikan yang satu memusuhi yang lain. Dajjal menginginkan darah, ia haus darah. Itu karena setan mengatakan kepadanya bahwa ia ingin darah. Dajjal bertanya di mana ia dapat menemukannya. Ia mengatakan kepadanya agar mendapatkannya dengan cara apa pun. Ia berkata kepadanya agar membuat sungai-sungai darah, setan berkata ia tidak dapat hidup tanpa darah. Ia berkata ia perlu darah. Ia berkata kepadanya agar pergi dan mendapatkannya. Jika tidak, ia akan menyerangnya. Dan benda teramat kecil menjadikan peristiwa-peristiwa itu terjadi? Ia menyebabkan peristiwa untuk menumpahkan darah. Dan ia hanya dapat istirahat sebentar jika hanya setetes darah tertumpahkan. Tapi kita akan mematahkan leher Dajjal.
OKTAR BABUNA: Dengan ijin Allah. Insya Allah.
ADNAN OKTAR: Insya Allah. Di tataran intelektual, insya Allah. Ia sedang menuju akhir masanya dengan ijin Allah.
OKTAR BABUNA: Insya Allah.
ADNAN OKTAR: Dan seluruh saudara Yahudi kita di sana, Kristen, saudara Kristen kita dan Muslim akan berpelukan satu sama lain. Akan ada suasana kegembiraan atas sebuah perayaan. Apa yang terjadi seperti ini? Benar?
Jun 07, 2010
Selasa, 08 Juni 2010
MQ Pagi Notes
Hati yang Bergantung pada Allah (29 Juni 2010)
Allah Maha Menyaksikan segala yang kita lakukan. Sesungguhnya kita tidak perlu pusing dengan apa yang dipikirkan orang lain, apakah mereka tahu atau tidak akan kebaikan dan pengorbanan yang kita lakukan atau tidak. Kita hanya perlu fokus untuk melakukan semuanya dengan ikhlas, juga menjauhkan riya’ dari hati kita.
Apa untungnya pamer prestasi atau kebaikan? Hendaknya kita memahami bahwa segala nikmat dapat dengan mudah dicabut olehNya. Seharusnya kita banyak berdiam, bersyukur, menenggelamkan diri dengan hal-hal yang Allah ketahui tentang kita. Ini mencakup amal-amal yang terselip dalam hati, segala masalah, serta solusinya. Untuk semua hal yang kita anggap kompleks, Allah yang Maha Tahu sudah mempunyai jalan keluarnya. Hal-hal yang berat bagi kita adalah karena kita mengandalkan diri sendiri maupun makhluk lain, bukan bersandar padaNya. Padahal Allah dengan kesempurnaanNya mampu membuat alam semesta ini bekerja dengan seimbang, apalagi untuk menyelesaikan urusan kita.
Jika kita bertakwa kepada Allah, maka akan ditunjukkanNya jalan keluar dan diberikanNya rizki dari jalan yang mungkin tidak diduga-duga. Hati yang hanya bergantung pada Allah tanpa cela akan mudah melewati proses kehidupan ini. Maka, sangatlah penting untuk memeriksa kadar keimanan dalam hati kita, banyak berdzikir, mengevaluasi dosa-dosa yang telah diperbuat, memerhatikan akhlak, dan bertaubat. Hal-hal ini perlu dilakukan di awal ketika menghadapi masalah, jangan melihat hanya di permukaan, misalnya langsung mengadakan rapat, membahas strategi promosi, dan lain-lain. Hal-hal teknis ini pada esensinya hanyalah sarana untuk mencari pemecahan yang diperlukan.
Jika kita bergantung padaNya, Allah akan menjamin semua urusan selesai dengan cara-caraNya yang indah, termasuk yang tidak kita sangka-sangka sebelumnya. Allah adalah pihak pertama yang harus kita jadikan tempat mengadu. Yakinlah dengan kekuasaanNya yang Maha atas langit dan bumi, andalkan dan dekati Dia, maka Allah akan menuntun ikhtiar kita, membukakan pintu-pintu yang tadinya terlihat tertutup, dan menunjukkan jalan-jalan yang tadinya terlihat buntu.
Mudah-mudahan Allah yang Maha Dekat berkenan membuat hati kita senantiasa dekat denganNya.
Memiliki Hati yang Tidak Menuntut (28 Juni 2010)
Q.S Thaha ayat 25-28: “Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataannku”.”
Orang yang beruntung adalah orang yang dilapangkan hatinya oleh Allah SWT sehingga kemudahan menyertainya dalam segala urusan dan yang keluar dari mulutnya adalah perkataan-perkataan yang berbobot. Sebaliknya, orang yang sempit hatinya akan menghadapi kesulitan dalam urusan-urusannya dan perkataan-perkataan yang dikeluarkan merupakan sesuatu yang dangkal.
Hendaknya kita tidak pernah menuntut orang lain untuk menjaga perasaan kita, tidak menyebut-nyebut pengorbanan dan jasa-jasa yang telah dilakukan. Mari bayangkan jika seorang pemimpin, baik itu panglima perang, direktur perusahaan, kyai, guru, atau ayah sebagai kepala rumah tangga, berkeluh kesah mengenai hal-hal yang telah dia lalui, masalah-masalah kesehariannya dan lain-lain. Hal ini pasti menimbulkan kesan bahwa mereka adalah pemimpin yang cengeng, mudah mengeluh, dan terlalu berkutat dengan diri mereka sendiri.
Kita harus melatih diri untuk menjadi orang yang mampu meraba perasaan orang lain, tidak perlu mengharapkan orang untuk mengerti perasaan kita. Penting bagi kita untuk berterima kasih kepada orang lain, tetapi tidak perlu untuk mengharap rasa terima kasih orang lain bagi kita. Sebaiknya kita juga senantiasa menghargai orang lain, tidak perlu sebaliknya; berharap agar orang lain menghargai kita. Orang-orang yang mempu melakukan ini adalah orang-orang yang mulia akhlaknya.
Orang-orang yang terlalu menuntut tidak akan pernah merasa tenang, selalu terpenjara oleh ekpektasi yang tinggi terhadap orang lain dan akan merasa sakit hati karena sikap mereka sendiri. Orang-orang di sekitarnya tidak akan merasa respek dengan orang yang bermental miskin seperti ini.
Ada satu lagu sederhana dengan lirik yang sangat bermakna; “Hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya, menyinari dunia”. Lagu ini memang tentang kasih seorang ibu, tetapi jika kita dapat memaknainya dengan lebih luas, maka orang-orang yang dapat memberi tanpa pamrih adalah orang-orang yang memiliki kenikmatan yang hakiki. Orang-orang seperti ini dapat mengondisikan hati mereka sehingga terasa ringan dan lapang, tidak merasa kehilangan atas yang telah mereka berikan dan tidak berpikir mengenai imbalan yang bisa mereka dapatkan.
Updated 17 hours ago · Comment · LikeUnlike
31 people like this.
Ukhtiwiwin Wiwin
Ukhtiwiwin Wiwin
ALLOH lapangkan dadaku-ikhlaskan apa yg aku kerjakn..
Yesterday at 17:25 via Facebook Mobile · LikeUnlike · Flag
Henny Puspitawati
Henny Puspitawati
SUBHANALLAH.....
MENUJU HATI YANG TIDAK MUDAH TERSINGGUNG (27 JUNI 2010)
Menurut teori marah, ada 4 golongan manusia yaitu :
• Orang yang susah marah, namun sekalinya marah sangat dahsyat dan biasanya terbawa dendam kesumat terus menerus
• Orang yang mudah marah namun mudah reda
• Orang yang mudah marah dan sulit berhenti ketika marah
• Orang yang susah marah dan cepat reda ketika marah
Tergolong dalam jenis manakah diri kita?? Tentu yang paling baik adalah golongan terakhir, walaupun jumlahnya paling sedikit diantara 3 golongan yang lainnya, karena menjadi orang yang tidak mudah marah bukanlah perkara yang mudah. Sesungguhnya memiliki hati yang tidak mudah tersinggung adalah karunia besar dari Allah yang harus diusahakan oleh tiap insan, karena ketenangan hati sangat mahal harganya.
Mengapa manusia merasa tersinggung?? Sejatinya karena merasa dirinya ‘LEBIH’ daripada orang lain, sehingga ketika ada sesuatu yang menyundul ‘kelebihan’nya tersebut dengan sangat mudah sumbunya tersengat dan kemudian merasa tersinggung. Bila dibiarkan lama kelamaan perasaan lebih ini akan berkembang menjadi sombong. Penyebab lain orang merasa tersinggung karena mendengar perkataan yang menurut hati kecilnya memang mendekati kebenaran, sehingga mudah menyulut emosinya.
Marah memang suatu hal yang manusiawi, namun ketika marah kepentingannya adalah nafsu. Dan ketika kita hanya mengedepankan nafsu, tentu bukan kebaikan yang akan didapatkan. Untuk itu ada beberapa langkah yang dapat kita usahakan untuk menuju hati yang tidak mudah tersinggung, yaitu antara lain :
(1) Bertanya dan jujur pada diri sendiri
Ketika ada hal yang berjalan di luar kenyamanan kita, bertanyalah pada diri kita....”perlukah perkataan ini melukai saya?”, “perlukah kejadian ini merusak ketenangan saya?, “ Perlukah saya merusak suasana dengan membesar-besarkan perkara ini?”, kemudian jujurlah untuk menjawabnya. Jika memang jawaban jujurnya adalah tidak dan memang tidak ada manfaatnya bagi diri kita untuk merasa tersakiti maka bersikaplah tenang yang biasa saja. Jangan biarkan ketenangan dan kebahagiaan hidup kita tercuri oleh hal-hal yang remeh yang sebenarnya tidak ada gunanya bagi siapapun.
(2) Tingkatkan empati pada orang lain
Cobalah untuk menilai segala sesuatu dari sudut pandang orang lain dan mengembangkan pikiran positif agar empati kita meningkat. Ketika kita memposisikan diri kita pada posisi orang lain, kita akan lebih mudah memaklumi setiap perkataan dan perlakuan orang lain terhadap kita.
(3) Legawa dan lapang dada
Belajar untuk melapangkan hati, melapangkan dada, dan bersikap ikhlas terhadap setiap takdir. Dengan menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas ijin allah tentu akan membantu kita berlapang diri menghadapi situasi yang lazimnya menyulut nafsu marah manusia.
Semoga kita semua mendapatkan kekayaan berupa kesabaran dan kesabaran tersebut menjadi modal untuk bersama-sama memiliki hati yang tidak mudah tersinggung, amiin.
MENGKOMBINASIKAN HATI YANG YAKIN DAN IKHTIAR YANG SEMPURNA (26 JULI 2010)
Manusia diciptakan ntuk menyempurnakan ibadah kepada Allah. Tugas kita adalah mencari cara agar setiap aktifitas yang kita lakukan diterima sebagai ibadah kepada Allah. Bagaimana caranya kita belajar agar segala sesuatu mendekatkan diri kita dengan allah dan selalu dapat member manfaat bagi hamba Allah yang lain. Karena salah satu kesuksesan dimata Allah bukanlah dari tingkat kepopuleran atau banyaknya pujian dari manusia melainkan dari banyaknya manfaat yang dapat kita bagi dengan orang lain.
Ukuran kesuksesan lain akan terlihat pada keadaan mendapatkan tekanan dan ujian. Jangan terkecoh dengan keadaan aman dan tenang karena seringkali hikmah datang disertai dengan badai cobaan bersamanya, sehingga dalam keadaan seperti inilah kualitas keimanan seseorang akan benar-benar terlihat. Apalagi ketika cobaan dan ujian dari Allah diberikan justru ketika seseorang menuju suatu kebaikan atau berniat melakukan ibadah besar seperti umrah dan haji.
Saat ini berkembang berbagai ujian baru terkait pemberangkatan umrah dan haji. Pemerintah Arab Saudi memberlakukan peraturan-peraturan baru terutama terkait pemberian VISA, yang sebenarnya bermaksud baik demi melindungi calon jemaah namun sayangnya aturan tersebut tidak disosialisasikan dengan baik sehingga terlambat sampai pada penyelenggara umrah dan akhirnya menyulitkan pengaturan pemberangkatan.
Namun kiranya, adanya peraturan baru dan ujian-ujian dalam pemberangkatan umrah ini jangan menjadikan kita kecil hati. Demikian pula halnya menyikapi melambungnya harga yang harus dibayar untuk melakukan ibadah tersebut. Jangan terhalang niat karena perkara uang, karena sesungguhnya Allah yang mengundang, Allah yang akan mencukupi ongkosnya, memberikan kesehatan dan menyiapkan waktu serta detail keberangkatannya. Tugas kita adalah terus meningkatkan keyakinan, menjadikan hati kita haqul yakin bahwa segala sesuatu berada di tangan Allah yang menguasai kejadian dan mengkombinasikan dengan penyempurnaan ikhtiar termasuk di dalamnya bertobat dan berserah diri secara total pada Allah.
Seluruh jalan berliku yang saat ini harus dijalani menuju pemberangkatan ke tanah suci, sesungguhnya adalah variasi dari Allah agar kita semua, baik jemaah, pembimbing, maupun pelaksana kembali untuk meluruskan niat masing-masing. Semoga Allah selalu melimpahkan keyakinan dalam hati kita bahwa segalanya berada di tangan-Nya dan yang terjadi adalah yang terbaik menurut Allah, sang penguasa kejadian.
Makna Kesuksesan Sesungguhnya (25 Juni 2010)
Rasul telah bersabda: "Sebaik-baik manusia ialah orang yang memberi manfaat pada manusia (termasuk meratakan kasih sayang)". Riwayat At Tabrani
Selama ini paradigma suskes adalah hanya sebatas banyak harta, pendidikan tinggi, kedudukan tinggi, memiliki pangkat jabatan, fisik sempurna, terkenal, banyak dipuji orang dan sebagainya. Tapi apalah arti semuanya itu apabila tidak dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Inti dan makna dari kesuksesan bukan pada aksesorisnya, tetapi pada manfaat yang dapat diberikan. Maka alat ukur kesuksesan yang sesungguhnya adalah kemanfaatan. Semakin kita banyak memberi manfaat, berarti semakin sukses.
Orang kaya dan populer tetapi korupsi akan membawa kemudharatan, memiliki jabatan tetapi tidak manfaat untuk orang lain, kesemuanya itu dikarenakan miskin jiwanya. Maka dimanakah letak kesuksesannya?
Dimanapun posisi kita berada, menjadi pelayan kecil ataupun pemegang jabatan tertinggi, apabila dapat memebrikan manfaat pasti kita akan sukses. Dengan catatan manfaat yang diberikan lillahita’ala. Dilakukan hanya karena Allah semata. Sebab Allah maha menggenggam apa yang di langit dan di bumi, Dia maha mengetahui, sekecil apapun kebaikan yang dilakukan pasti Allah melihat, sekalipun itu lebih kecil dari kuman, partikel, dan sel. Semua yang kita lakukan itu akan kembali pada diri kita. Jangan dipikirkan balasan apa yang akan diterima, harus ikhlkas. Dan jangan ragukan lagi janji Allah.
Ketika menerima sesuatu dari orang lain, balas dengan berlipat kebaikan agar kita tergolong yang memberi manfaat. Menjadi orang yang banyak memberi manfaat tentu lebih baik daripada hanya sekedar menerima manfaat. Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan diri, ukur diri sendiri seberapa mampu kita dapat memberi manfaat.
Mari tanamkan dalam hati: “ Sukses adalah manfaat di jalan Allah, manfaat karena Allah”. Maka jangan pelit melakukan kebaikan. Berlomba lomba-lah untuk memberi bukan untuk menerima.
Tafakur bila Hati Resah (24 Juni 2010)
Apabila hati resah dan tidak tenang, sumber kegelisahan tersebut adalah diri dari kita sendiri. Masalah inti terbesarnya adalah karena kita tidak berharap pada Allah, tidak menyandarkan diri pada Alalh, tetapi lebih berharap pada manusia. Tidak pantas hati ini bersandar pada makhluk ciptaan-Nya, karena seluruh nikmat yang telah kita peroleh datangnya hanya dari Allah. Allah sudah berfirman sebagai berikut:
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan”. QS. An-Nahl (16) : 53
Kunci agar kita dapat menjadi manusia yang menggantungkan diri pada Allah adalah dengan memiliki keyakinan yang kokoh pada Allah, bahwa semua karunia datangnya hanya dari Allah. Sebagai contoh, nikmat keinginan beribadah, bersedekah, jangan merasa kebaikan yang dilakukan bersumber dari kita, niat ingin bersedekah, harta untuk bersedekah, ladang yang telah disiapkan Allah agar kita dapat bersedekah, semua sesungguhnya hanya datang dari Allah. Jangan pernah merasa diri sudah membuat kebaikan. Mari kita periksa kembali sesungguhnya kita berbuat baik untuk apa, apakah karena ingin mendapat penilaian makhluk, ingin dipuji, ingin dilihat baik, ingin dihormati, dsb, sesungguhnya hal itu yang membuat kita gelisah. Allah maha tahu apa yang ada dalam hati, karena Dia adalah penguasa alam semesta, dan maha membolak-balikkan hati. Apabila Allah ridho pada kita maka hati ini akan dibuat nyaman.
Masalah kedua pada hati yang gelisah adalah karena dosa. Kegelisahan datang dari dosa. Maka periksa apakah dosa yang telah kita lakukan. Sebaik-baik manusia pasti memiliki dosa, maka segerakan bertaubat, dan Allah lah yang berkuasa akan menolong kita, Allah dapat melihat diri kita yang sebenarnya.
Kegelisahan dan keresahan sesungguhnya bersumber dari diri kita sendiri, maka tafakuri diri setiap saat dan setiap waktu.
Persiapan Fisik dan Ruh dalam Menyambut Bulan Ramadhan (23 Juni 2010)
Dalam QS. Ibrahim (14) ayat 7 Allah SWT berfirman Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Makna dari surat tersebut menyadarkan kita bahwa segala sesuatu yang dirasakan sampai sekarang adalah nikmat. Begitu pula dengan nikmat yang Allah beri sampai pada bulan Rajab ini. Untuk menyambut bulan Ramadhan, banyak sekali yang harus kita persiapkan. Persiapan bulan Ramadhan terus menjadi pembahasan karena begitu mulianya bulan Ramadhan. Maka sangat sayang jika kita menyia-nyiakan nikmat Allah di bulan Rajab ini. Sesungguhnya Allah telah memberi kesempatan bagi kita untuk meningkatkan amal ibadah baik secara kuantitas maupun kualitas. Di bulan Rajab inilah hendaknya dijadikan menjadi bulan latihan untuk memperbaiki amal ibadah kita. Dan sesungguhnya Allah SWT akan ridho jika dalam beribadah, kita memperhatikan rambu-rambunya, jadi tidak hanya kuantitas yang diperhatikan tapi juga kualitas ibadah.
Dalam menjalani bulan Ramadhan nanti, kita berharap tidak hanya fisik kita yang kuat tetapi hati kita juga harus kuat. Oleh karena itu dibutuhkan pula persiapan hati dan ruh kita dengan selalu menjaga hati dari perilaku yang tidak disukai oleh Allah SWT. Persiapan ruhiyah ini dapat kita lakukan dengan memperbanyak doa. Amal dan ibadah yang baik tapi tidak diiringi dengan niat & ruh yang bersih maka akan sia-sia ibadah kita.
Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang disucikan oleh Allah, maka barang siapa yang menyambut bulan Ramadhan dengan baik maka Allah akan pula menyambut kita dan sebaliknya. Untuk itu maka persiapkanlah diri kita dengan memohon kepada Allah agar Allah SWT menjaga amal ibadah kita sampai pada bulan Ramadhan nanti karena semata-mata untuk meraih keutamaan, keberkahan dan ampunan dari Nya.
Kemuliaan di Sisi Allah SWT adalah Ketakwaan (22 Juni 2010)
Kehidupan dalam dunia ini adalah sementara. Seberapa cintakah kita pada dunia?? Cara mengukur hubbud dunia atau cinta dunia dapat dilihat dari 2 hal berikut:
1. Barang yang kita miliki adalah ciptaan Allah. Jangan sampai barang yang kita miliki menjadikan kita merasa terhormat. Sesungguhnya kemuliaan di sisi Allah bukan dilihat dari harta benda yang kita miliki, melainkan ketakwaan lah yang membuat seseorang mulia di mata Allah.
2. Kenalan kita. Terkadang kita merasa bangga memiliki teman yang punya jabatan tinggi atau terkenal. Sesungguhnya yang membuat kita bersyukur adalah ketika memiliki kenalan orang-orang yang bertakwa.
Janganlah merasa bangga dengan memiliki kenalan yang punya jabatan atau populer. Janganlah kita menebeng beken dari mereka karena sesungguhnya jabatan atau popularitas adalah aksesoris dunia. Dalam Q.S Al-Hujurat, Allah SWT berpesan dalam ayatnya bahwa sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang Bertakwa. Standar sukses dan keberhasilan seseorang dijadikan standar dalam hidup di dunia maka kita akan selalu hidup dengan topeng.
Evaluasilah diri kita setiap hari, bahwa Allah SWT yang berhak menilai. Sesungguhnya jabatan, popularitas dan semuanya yang melekat pada manusia adalah sama di mata Allah yang membedakan adalah ketakwaannya. Dan sesungguhnya takwa adalah sebaik-baik bekal dalam hidup kita. Allah SWT mengulang-ulang kata takwa di Al-Qur’an. Hal ini menandakan bahwa begitu penting dan banyak keutamaan dari takwa.
Kerugian dan kesengsaraan yang paling dirasakan oleh manusia adalah ketika menghadap Allah dengan tidak menggunakan pakaian takwa seperti dalam QS. al-A'raf (7) ayat 26. Hakekat ketakwaan di mata Allah adalah ketika kita menaati Allah di atas cahaya Allah dan meninggalkan kemaksiatan pun di atas cahaya Nya. Mari kita periksa hati kita karena sesungguhnya dunia ini hanya sementara dan semoga Allah menempatkan dunia dengan tepat di hati kita.
Mengungkit dan Membangga-banggakan Amalan (21 Juni 2010)
Salah satu yang harus kita latih dalam diri kita adalah belajar lupa kepada kebaikan dan amal yang kita lakukan. Faktor yang paling penting dalam beramal adalah keikhlasan. Ada 3 tipe ikhlas dalam beramal, yaitu:
1. Niat yang salah dari awal sebelum beramal.
2. Pada waktu beramal, niatnya berubah.
3. Di ujung beramal, niat kita ingin diketahui oleh orang lain.
Ketiganya sama-sama mengurangi pahala beramal dan pada intinya adalah lebih merasa ingin dinilai orang. Dalam Q.S Al-Baqarah (2) ayat 264, Allah SWT berpesan bahwa janganlah kita mengungkit sedekah. Sedekah adalah salah satu amalan yang terpuji namun menjadi tidak bermakna kalau amal baik tersebut dipamerkan ke orang lain. Sesungguhnya amal yang kita lakukan adalah sebuah seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu. Jika ada hujan lebat maka batu itu akan licin seperti semula dan tidak berbekas. Seperti itulah amalan yang terus kita ungkit dan bangga-banggakan maka tidak akan memberi manfaat lagi amalan yang telah kita lakukan.
Patut disadari bahwa dalam beramal, kita hanya sebagai perantara, melainkan Allah lah yang sebetulnya memberi. Jadi mulai belajarlah untuk tidak menyebut-nyebut amalan yang dilakukan, lupakan dan serahkan hanya kepada Allah.
Dan sesungguhnya penghormatan dan penghargaan orang lain kepada kita bukan karena amalan-amalan yang kita lakukan. Orang akan lebih dihargai dan dihormati jika orang tersebut dapat menghargai dirinya sendiri dengan tidak sombong maka dengan sendirinya orang lain akan selalu mengingat kebaikan dan jasanya. Pada dasarnya sombong atau mengungkit-ungkit amalan dapat mempersempit hati. Jika kita merasa diri kita tidak dihargai dan dihormati maka bersegeralah instropeksi dan taubat. Karena hanya inilah yang dapat menjadi penolong kita.
MENINGKATKAN AMALIYAH DI BULAN RAJAB (20 JUNI 2010)
Salah satu doa yang dicontohkan baginda Rasul di bulan sya’ban yaitu Allahumma Baariklana fi rajab wa sya'ban wabaalighna Ramadhan. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada Kami pada bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah usia kami pada bulan Ramadhan.
Keberkahan yang dimaksud dalam doa tersebut adalah apapun yang keberadaannya meningkatkan kebaikan dalam diri kita dan membawa kita semakin mengenal serta dekat dengan Allah. Untuk mendapatkan keberkahan baik harta yang barakah, ilmu yang barakah atau jabatan yang barakah terutama di bulan rajab yang merupakan satu dari 4 bulan haram yang ditulis dalam al quran mari kita meningkatkan amaliyah kita. Teruslah berusaha meningkatkan amal shaleh dan tidak lelah berlomba-lomba dalam kebaikan.
Amaliyah utama kita usahakan dalam rangka mempersiapkan diri menuju ramadhan di bulan rajab ini adalah MENINGKATKAN KUALITAS IBADAH SHALAT KITA. Usahakanlah untuk memperbaiki setiap hal terkait dengan persiapan maupun pelaksanaan shalat kita seperti antara lain :
• Shalat tepat waktu, karena sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah shalat tepat
pada waktunya
• Menyempurnakan shalat sunnah rawatib yang mengiringi shalat fardhu. Paling tidak 10 rakaat
yang muakkad kita belajar tekuni tiap harinya agar nantinya menjadi hal yang terbiasa dan tidak
lagi menjadi beban untuk mengerjakannya.
• Khusyuk. Salah satu caranya dengan membatasi hal-hal yang sekiranya akan mengganggu
kekhusyukan kita saat shalat, misalnya men-silent hp, mematikan televisi, dan lain-lain
• Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan pakaian shalat. Tentu sulit berkonsentrasi apabila kita
shalat dengan badan penuh keringat, atau shalat disebelah orang yang berbau kurang sedap,
atau menggunakan mukena yang bau. Mulailah untuk meningkatkan kebersihan diri sendiri agar
membantu meningkatkan kualitas ibadah shalat kita
• Meningkatkan silaturrahim setelah shalat.
‘MEMAKSIMALKAN’ RAJAB MENYAMBUT RAMADHAN (19 JUNI 2010)
Al Quran surat At Taubah ayat 36 menyebutkan “ Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan buni, di antaranya terdapat empat bulan haram. Itulah (ketetapan) afama yang lurus, maka jangan kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu sebagaimana mereka memerangi kamu dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang – orang yang bertakwa”
Salah satu dari 4 bulan haram yang dimaksud dalam ayat diatas adalah bulan rajab yang saat ini sudah kita jalani selama 6 hari. Mengapa bulan Rajab masuk dalam kategori bulan haram,salah satunya adalah karena di bulan ini banyak keutamaannya hingga Rasulullah juga diriwatkan selalu mempergunakan bulan ini semaksimal mungkin untuk mempersiapkan diri menghadapi ramadhan.
Setelah memahami keistimewaan bulan Rajab, kita akan tergerak untuk memanfaatkannya secara maksimal agar dapat menghadapi ramadhan dengan kesiapan yang sempurna baik fisik, mental maupun ketebalan keimanan. Sebuah hadist menyatakan bahwa Rasul sangat senang beribadah di bulan Rajab dan sya’ban padahal antara bulan rajab sampai dengan ramadhan merupakan waktu yang paling sering dilalaikan oleh manusia lainnya.
Untuk mengisi bulan Rajab yang istimewa ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu :
(1) Memperbanyak amaliyah puasa
Puasa dapat dilakukan di 3 hari pertengahan bulan, yaitu pada tanggal 13,14,15. Selain itu dapat juga melatih diri berpuasa dengan memperbanyak berpuasa senin-kamis. Bagi yang sudah terbiasa senin kamis dapat ditingkatkan dengan mecoba berpuasa daud. Dengan berlatih puasa, selain tubuh kita tidak akan terlalu kaget menghadapi puasa sebulan penuh di bulan ramadhan nantinya, tubuh kita juga akan segar dan sehat menyongsong bulan Ramadhan karena seperti kita ketahui berpuasa salah satu cara menyehatkan badan.
(2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas qiyamul lail
Di bulan Ramadhan kita dituntut untuk bangun di malam hari untuk sahur. Jika kita tidak membiasakan diri, tentu kegiatan sahur yang meski diperuntukan untuk makan pun menjadi hal yang berat. Untuk itu lakukanlah latihan bangun malam untuk melalukan qiyamul lail agar kita terbiasa. Selain itu juga usahakan meningkatkan kualitas ibadahnya agar membantu menambah keimanan kita, dan kita dapat sampai ke bulan ramadhan dengan kualitas keimanan yang baik.
(3) Mulai berlatih meninggalkan yang tidak bermanfaat dan beralih pada hal-hal yang membawa kemanfaatan bagi diri kita
Allah-lah yang Maha Memiliki(17 Juni 2010)
Thursday, 17 June 2010 at 09:37
"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". QS. al-Baqarah (2) : 284
Dari ayat tersebut di atas sudah jelas bahwa apa yang kita miliki sesungguhnya bukan milik kita. Tubuh ini bukan milik kita, apabila milik kita tentu bisa diatur sendiri, jangan tua, jangan sakit, tidak usah berpikir makan dan minum, bisa cegah buang angin karena malu. Pada kenyataannya tua tidak bisa dilarang, yang kemudian pada akhirnya kita akan mati.
Dunia ini hanya tempat mampir sementara. Oleh karena itu kita harus memiliki bekal untuk pulang kembali pada Allah. Sebagai bekal di akhirat kelak, selama didunia kita harus memperbanyak amal ibadah, menjadi khalifah untuk bekarya, dan yang terakhir berdakwah, berdakwah tidak harus padai bicara tetapi jadikan diam sebagai dakwah dan perilaku sebagai dakwah.
Selalu yakini dan yakini bahwa diri milik Allah, bukan milik kita. Harta, tubuh, keluarga, anak jabatan bukan milik kita. Anak hanya sebagai amanah, jabatan hanya sebagai ujian, semua hanya titipan.
Dan ketika sudah melakukan kebaikan dan amal sholeh, sesungguhnya semua datangnya dari Allah, merupakan nikmat Allah yang diberikan pada hambaNya. Maka jangan diakui bahwa itu adalah murni dari kita. Apa yang sesungguhnya yang kita miliki? jawabannya adalah DOSA. Dosa seutuhnya milik kita, karena dosa adalah pilihan kita sendiri. Allah sudah memberi petunjuk untuk tidak berbuat dosa tetapi terkadang manusia memilih untuk melanggarnya. Oleh karena itu dosa merupakan milik kita yang harus diwaspadai dan harus ditebus dengan taubat.
Apabila kita sombong, apa yang dapat kita sombongkan, yang pada dasarnya hanya dosa yang kita miliki?
Kajian Wanita: Menunaikan Kewajiban kepada Allah SWT (16 Juni 2010)
Esensi penciptaan manusia adalah untuk menghamba kepada Allah SWT. Kita memiliki berbagai kewajiban yang harus ditunaikan, yaitu:
1. Kewajiban yang dilakukan langsung kepada Allah.
a. Ibadah hati
Kita hendaknya selalu berusaha untuk dapat beriman dan bertauhid kepadaNya dengan sungguh-sungguh.
b. Ibadah lisan
Berdoa dan berdzikir merupakan kegiatan yang termasuk ibadah lisan. Hal ini sesuai dengan perintah Alllah kepada kita untuk senantiasa mengingatNya.
c. Ibadah fisik
Yang termasuk ibadah ini adalah aktivitas yang melibatkan fisik kita seperti sholat, shaum, dan haji.
2. Kewajiban kepada Allah yang dilakukan dengan menunaikan kewajiban kepada diri sendiri.
Pada suatu kesempatan, Rasulullah SAW mendatangi majelis wanita dan memberi wejangan khusus, yaitu agar menjaga lisan. Ini dilakukan Rasulullah karena Beliau melihat sebagian besar wanita menghuni neraka dan banyak yang tidak bersyukur kepada suami mereka. Rasulullah menganjurkan untuk banyak bersedekah dan sering mengucap istighfar. Bahkan, jika ada tetangga yang memberi hanya seujung kaki kambing pun, kita tidak boleh mencelanya.
Di samping itu, para wanita yang sudah baligh diwajibkan untuk menutup aurat. Perintah ini turun agar kita menghormati diri sendiri dan sebagai bentuk penjagaan Allah kepada kita.
3. Kewajiban kepada Allah yang dilakukan dengan menunaikan kewajiban kepada orang lain.
Salah satu kewajiban kita terhadap orang lain yang paling penting adalah birrul walidain (berbakti kepada orang tua). Orang tua memiliki hak yang besar atas anak-anak mereka. Kedudukan mereka di mata anak-anak sangatlah istimewa. Perintah untuk berbakti kepada orang tua adalah yang harus kita lakukan setelah mentauhidkan Allah.
Orang tua di sini adalah yang merupakan jalan lahir kita, yaitu ayah dan ibu. Bahkan ketika para orang tua tidak mengurus anak mereka, bercerai, atau kondisi lainnya, status anak dan orang tua tetap ada. Kewajiban anak terhadap mereka pun tidak terputus.
Hal-hal umum yang dapat kita perbuat untuk memuliakan mereka adalah:
a. Berkata-kata yang baik dan lemah lembut.
b. Berdoa sepenuh hati untuk mereka, termasuk dengan benar-benar memaknai doa untuk kedua orang tua.
Jika orang tua dan anak berbeda keyakinan, yang dapat dilakukan oleh sang anak adalah ‘sebatas’ mendoakan agar Allah memberi hidayah agar mereka ber-Islam karena doa-doa lain akan tertolak.
c. Memosisikan diri lebih rendah meskipun kita lebih berpendidikan atau lainnya.
Ridho Allah didapatkan oleh kita ketika orang tua kita ridho kepada kita. Kebaikan yang dilakukan kita kepada orang tua dapat menjadi wasilah (perantara/media/jalan) sampainya pertolongan Allah di saat kita mengalami kesusahan.
Para wanita yang sudah menikah pun tetap dapat melakukan bakti kepada orang tua, yaitu terus memperbaiki diri agar menjadi hamba yang sholehah agar doa-doa bagi orang tua diijabah oleh Allah. Selain itu, bisa juga dengan bersedekah dengan niat pahala yang ditujukan bagi orang tua.
Wallahu a’lam bishawab.
Bagaimana agar hati menjadi lapang? -Bagian 2- (15 Juni 2010)
Pada bagian pertama telah dibahas mengenai dua hal yang bisa dilakukan agar hati menjadi lapang, yaitu dengan memiliki sifat pemaaf dan jujur.
Yang ketiga yang harus kita lakukan agar memiliki hati yang lapang adalah dengan tidak berharap kepada makhluk. Banyak berharap dari makhluk, seperti keinginan untuk dipuji, dihargai, dihormati, diberikan balas budi, dan lain sebagainya akan menyempitkan hati. Semakin kita banyak berharap dari makhluk maka akan semakin sempit hati kita. Kita akan semakin sering kecewa, jengkel, dan uring-uringan jika harapan-harapan tersebut tidak terpenuhi.
Cukuplah Allah yang maha melihat, maha mendengar, maha menguasai seluruh jagat raya ini sebagai satu-satunya tempat kita menggantungkan segala harapan. Seperti janji Allah dalam kitabnya,
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Al-Baqarah 2:186).
Jadi, berbuat baiklah lalu lupakan. Beramal sholehlah lalu lupakan.
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (At Taubah : 105)
Yang keempat adalah ridho terhadap takdir Allah. Tidak ada satu kejadian pun di dunia ini yang terjadi tanpa kehendak Allah. Orang yang tidak ridho terhadap takdir Allah pasti banyak mengeluh. Persoalan-persoalan remeh akan sumber keluhan yang tidak ada habis-habisnya. Segala bentuk ujian, cobaan, dan kejadian apapun yang menimpa diri dapat menjadi penggugur dosa apabila kita ikhlas dan ridho dalam menjalaninya.
Biasanya orang yang lapang hatinya, urusannya akan mudah dan dikaruniai Allah perkataan yang berbobot.
“Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, permudahkanlah urusanku, dan bukalah simpulan dari lidahku, agar mereka memahami perkataanku”. (Q.S Thaha : 25-28)
..
Bagaimana Agar Hati Menjadi Lapang? (14 Juni 2010)
Salah satu doa Nabi Musa AS yang terkenal adalah “Rabbi syrah li sodri, wa yassirli amri, wahlul ‘uq datan min lisaniy, yafqahu qauliy”, yang bermakna “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, permudahkanlah urusanku, dan bukalah simpulan dari lidahku, agar mereka memahami perkataanku”.
Berdasarkan doa Nabi Musa yang tertulis dalam Q.S Thaha ayat 25-28 tersebut, hati yang lapang menjadi kebutuhan bagi setiap muslim. Dengan hati yang lapang permasalahan duniawi tidak akan memusingkan kita. Sebaliknya,jika hati sempit maka masalah kecil akan terasa besar dan berat. Bagaimana agar hati menjadi lapang? Yang pertama adalah punya sifat pemaaf. Orang yang pemaaf adalah orang yang sibuk mencari ampunan Allah. Penghinaan atau perbuatan menyakitkan dari orang lain pada hakekatnya adalah pintu menuju ampunan Allah. Dan sesungguhnya, penghinaan orang terhadap kita jauh lebih sederhana daripada kehinaan kita. Sebaliknya, hati yang penuh rasa kebencian, dengki, dan dendam akan mempersempit hidup kita. Orang yang penuh dengki akan sibuk dan lelah memikirkan orang lain yang dibencinya.
Yang kedua adalah jujur. Orang yang jujur hatinya akan lapang. Abdullah bin Mas’ud berkata: “Bersabda Rasulullah : Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta” (HR Muslim) Shohih Muslim hadits no : 6586. Bohong biasanya muncul karena takut kepada manusia. Orang yang gemar berbohong dunianya sempit. Sesungguhnya kemarahan orang (karena kita berkata jujur) lebih sederhana dibandingkan tertekannya hati (akibat berbohong).
Jangan biarkan hati kita tercuri oleh perkara-perkara yang kecil, yang remeh. Seorang muslim seharusnya lebih banyak memikirkan sesuatu yang lebih besar, tentang akhirat. Tentang kemungkinan apakah diri ini dapat berjumpa dengan Allah di surgaNya kelak? Jangan sampai masalah-masalah yang kecil mencuri hati kita sehingga menjauhkan kita dari Allah.
Ma’rifatul Nafsi-Mengenal Diri Manusia (12 Juni 2010)
Ma’rifatul Nafsi atau Ma’rifatul insaan adalah ilmu untuk mengetahui hakikat diri manusia. Banyak ayat di dalam Alquran yang menyebutkan tentang hakikat diri manusia. Bila dikelompokkan dalam bagian yang lebih kecil, kita dapat bagi proses pengenalan terhadap diri ini menjadi 3 yaitu :
(1) PROSES KEJADIAN MANUSIA
Dalam AlQuran Surat Al-Hajj ayat 5 diterangkan secara detil proses kejadian manusia sejak dari tanah dan setetes mani yang kemudian berubah menjadi segumpal darah dan segumpal darah untuk kemudian ditiupkan ruh serta ditetapkan takdirnya di dalam rahim. Setelah lahir, menjadi bayi yang kemudian tumbuh dewasa, dengan sebagian diwafatkan dan sebagian lagi dipanjangkan umurnya hingga mencapai fase pikun. Ayat ini secara gamblang menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang berproses dan tidak instan serta diadakan oleh Allah dari ketiadaannya.
Selain ayat di atas, dalam AlQuran surat Ar-Ruum ayat 54 juga menyebutkan bahwa manusia diciptakan dalam keadaan lemah, untuk kemudian menjadi kuat, dan lemah kembali. Manusia memang datang ke dunia dalam keadaan lemah, setidaknya lemah dalam 3 hal yaitu dalam bentuk fisik (ketampanan/kecantikan), lemah dalam harta, dan lemah dalam akal. Dalam prosesnya, akan menjadi kuat untuk kemudian dilemahkan kembali oleh Allah.
(2) PERBEDAAN-PERBEDAAN DALAM MANUSIA (Bahasa,Warna Kulit, dll)
Allah menciptakan manusia dalam perbedaan-perbedaan yang kaya dan semuanya itu merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Dalam AlQuran surat Ar Ruum ayat 22 disebutkan bahwa di antara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah Ia menciptakan langit dan bumi dan bahasa serta warna tubuh yang berlain-lainan. Yang terpenting dari perbedaan ini adalah bila berkolaborasi seharusnya bisa menjadi takaful (saling menanggungjawabi) dan menjadi kebaikan.
Selain itu dalam ayat yang lain, di surat Al-Hujuraat ayat ke 13 juga dijelaskan tentang kondisi manusia yang berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal satu sama lain.
(3) PERHIASAN MANUSIA
Allah juga menciptakan manusia lengkap dengan perhiasan yang akan memperindahnya. Dalam surat Ali Imran ayat 14 dipaparkan bahwa perhiasan dunia manusia dapat terdiri atas pasangan (suami/istri), keturunan (anak-anak), dan harta yang berbentuk uang,kendaraan, ternak, dan tempat usaha.
Walaupun perlu diingat bahwa semua itu adalah perhiasan dunia yang seharusnya menjadi alat untuk menggapai perhiasan hakiki yakni surga.
Keluh Kesah sebagai Bentuk dari Kufur Nikmat (9 Juni 2010)
Dalam Q.S Ibrahim ayat 7 Allah telah mengatakan bahwa Allah sudah memaklumi sifat manusia yang berkeluh kesah. Maka jika manusia bersyukur atas nikmat Nya, Allah akan melipatgandakan nikmat kepada orang tersebut.
Banyak dari kita manusia yang kufur nikmat daripada syukur nikmat. Kesuksesan yang diperoleh, dianggap hanya daya upayanya sendiri bahkan melupakan campur tangan Allah yang maha kuat & menghendaki. Memang manusia diciptakan dengan segala kelemahannya. Oleh karena itu, kita harus menyadari kelemahan kita dan kita hanya kuat kalau bersandar kepada Allah SWT.
Salah 1 sifat kelemahan kita adalah kalau mendapat kesusahan maka akan berkeluh kesah, tapi kalau mendapat kesenangan sedikit saja sampai lupa daratan. Bagaimana cara untuk terjaga dari sifat keluh kesah, yaitu:
1. Memperbaiki waktu & kualitas shalat
2. Rajin memberikan sebagian dari rizki kita
3. Percaya pada hari pembalasan
4. Takut dengan azab Allah
5. Menjaga kemaluannya
6. Menjaga amanat & janji
Semoga keenam resep di atas dapat menjadi bekalan di dunia & akhirat sehingga kita dapat terus bersyukur atas nikmat Nya.
JANGAN MERASA SEPI, ALLAH SELALU BERSAMA KITA (8 JUNI 2010)
Semoga Allah menggolongkan kita menjadi orang yang tidak pernah merasa sendiri, karena memang hakekatnya kita tidak pernah benar-benar sendiri. Meskipun berada di hutan rimba yang lebat, atau kamar tertutup, di jalan sepi dan dimanapun juga sesungguhnya Allah pasti ada bersama dengan kita. Seperti dijanjikan Allah dalam penghujung ayat 4 surat Al Hadiid “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan”
Ketika kita menyadari dengan sepenuh hati bahwa Allah maha dekat dan maha mengetahui kebutuhan dan isi hati, kita tidak akan pernah merasa kesepian. Karena Allah tidak menyerupai dan diserupai apapun, tidak berarti Allah menjadi lebih jauh dari yang kita sangka. Tertulis dalam Al Quran surat Qaaf : 16 “ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”
Siapapun yang memahami ayat di atas tidak akan pernah merasa sepi dan selalu ingat bahwa Allah menyertai tiap langkah, tiap perbuatan dan bahkan tiap pemikiran yang melintas dalam kepala kita. Dengan menyadari hal tersebut, manusia tidak akan mudah terpancing untuk curhat permasalahan kepada manusia lain yang tidak jauh berbeda lemahnya dengan kita, tidak akan mencari perlindungan kepada mahluk lain tapi hanya selalu berlari dan berlindung serta mencurahkan seluruh isi hati pada yang menguasai setiap hati yaitu Allah. Dalam hal inipun Allah berfirman dengan sangat gamblang dalam surat al hadiid : 6 “ Dan Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia maha mengetahui segala isi hati”
Untuk Itu teruslah berzikir mengingat Allah, agar kita jauh dari perasaan kesepian dan kehampaan hati karena Allah sesungguhnya terus menyertai tiap langkah kita.
Ridho dengan Setiap Episode Hidup adalah Bukti Cinta Kepada Allah (7 Juni 2010)
Ridho kepada takdir Allah adalah bukti cinta kepada Allah SWT. Sangatlah penting untuk menanamkan hal ini karena banyak dari kita mengobral cinta. Ridho kepada takdir Allah dapat diartikan ridho dengan apapun yang Allah tetapkan tentang diri kita. Janganlah mempersalahkan kelahiran kita karena Allah telah meniupkan takdir dalam hidup kita sejak 4 bulan dalam kandungan. Ridholah dengan setiap episode dalam hidup kita. Janganlah kita menyalahi episode hidup dan segeralah bertaubat kepada Allah. Bertambahnya umur dalam hidup kita gunakanlah untuk meningkatkan rasa syukur kepada Allah. Bertambah umur juga bertambah waktu kita untuk lebih memperbaiki diri untuk dekat kepada Allah. Bentuk kecintaan yang tulus kepada Allah akan terjadi kalau perpindahan episode dalam hidup kita tidak dirasakan berat. Sebaliknya perasaan tertekan dalam hidup, menandakan cinta kita masih kepada dunia.
Sesungguhnya tidak ada takdir Allah yang buruk, hanya kita harus siap dengan berbagai episode. Sadarilah bahwa hidup kita tidak selalu sesuai dengan harapan. Allah telah membuat hidup kita dimana ada masa-masa jemu. Rasa jemu dalam hidup adalah variasi hidup yang terbaik yang telah Allah ciptakan dan semata-mata menyuruh kita untuk dekat dengan Nya. Dalam Q.S Al-Furqon (77) ayat 2 bahwa “yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. Maka dari itu tidak ada yang meleset dari perhitungan Allah atas semua tindakan kita dan ketaatan kita kepada Allah adalah kemuliaan dunia dan akhirat.
Jadi jangan pernah risau dengan peraturan Allah tentang hidup kita. Apabila kita merasa tertekan, jalanilah dengan ridho Allah. Ingatlah bahwa Allah bersama kita dan banyak rahasia atau mukjizat dari Allah yang tidak kita ketahui.
Menyikapi Sakit dengan Iman (6 Juni 2010)
Sesungguhnya setiap kejadian adalah sempurna dari sudut manapun karena Allah pembuatnya juga sempurna. Kegagalan atau keburukan yang kita lihat adalah karena hawa nafsu sehingga kita salah menyikapinya. Termasuk ketika Allah memberikan kita takdir sakit. Seharusnya ketika kita sakit, bukan sakitnya yang kita sesali tapi dosa yang membuat kita ditakdirkan sakit yang harus kita sesali.
Sakit, jika disikapi dengan benar, justru akan menjadikan kita insan yang lebih baik karena ketika dalam sakit ada hikmah seperti :
1) Meningkatkan keyakinan kepada Allah ; sakit dapat mempertebal iman kita dengan cara belajar untuk yakin bahwa semua hal terjadi atas izin Allah dengan segala kesempurnaannya. Alangkah beruntungnya jika sakit membawa kita pada kesadaran bahwa Allah tidak mungkin mencelakai kita dan yakin akan pertolongan Allah.
2) Dengan sakit kita dapat lebih merasakan kesulitan dan ketidaknyamanan orang lain yang sehari-harinya hidup dalam keterbatasan ; misalnya mata yang sakit,seharusnya membuat kita dapat menyelami kehidupan saudara-saudara kita yang terbatas pengelihatannya dan kita dapat menjadi lebih empati dan mensyukuri apa yang kita hadapi.
Oleh karena itu, yang harus kita lakukan ketika sakit adalah :
1) RIDHA ; Allah yang memiliki kita berhak melakukan apapun termasuk menjadikan kita sakit, maka ridha dan ikhlas menjalaninya adalah satu kewajiban yang harus kita lakukan.
2) JANGAN BERKELUH KESAH DAN MENDRAMATISIR KEADAAN ; terkadang kita tergoda untuk mendramatisir dan mengeluh berlebihan demi mendapatkan perhatian. Umumnya ini karena kita tidak ridha akan ketentuanNya. Sikap yang wajar, proporsional, dan manfaat adalah pilihan yang bijak untuk kita lakukan.
3) Jadikan momentum sakit sebagai saat untuk PERIKSA SETIAP FILES DOSA-DOSA KITA; Sudah seharusnya kita tafakur apa saja dosa yang telah kita perbuat dan memperbanyak taubat atas dosa-dosa tersebut.
4) TAFAKURI ORANG LAIN YANG LEBIH MENDERITA ; dengan cara ini kita akan lebih mudah bersyukur walaupun dalam keadaan sakit.
Tak Ada yang Sia-Sia Dalam Ciptaan dan Kehendak Allah (Sabtu, 5 Juni 2010)
Dalam AlQuran Surat Ali Imran ayat 190-191, Allah berfirman yang artinya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal ; (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka tetap memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan Kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungi kami dari azab neraka”.
Dalam ayat ini, Allah jelas-jelas menyebutkan bahwa orang yang disebut dengan ulil albab (orang-orang yang berfikir) adalah orang yang tidak bisa lupa pada Allah. Semua yang didengar, dilihat, dan dirasa mengingatkannya pada Allah dan tidak ada satupun ciptaan Allah yang sia-sia. Begitu pula dalam setiap kejadian, sudah seharusnya setiap kejadian menjadi pengingat kita akan Allah baik kejadian baik maupun buruk menurut kita.
Yang berbahaya dari suatu kejadian adalah ketika kejadian itu menjauhkan kita Allah. Sepanjang suatu kejadian bisa membuat kita dekat dengan Allah, kita bisa menganggapnya sebagai berkah. Oleh karena itu, jadikanlah setiap episode hidup sebagai momentum untuk menjadi lebih dekat kepada Allah.
Lalu apakah gerbang pembuka pintu hikmah?? Jawabnya adalah RIDHA. Harus disadari bahwa ALLAH BERHAK BERBUAT SESUKA ALLAH. Tugas kita sebagai hambaNya adalah bertanya apa dosa kita sehingga Allah menimpakan suatu kejadian, periksa diri kita, dan taubat atas dosa-dosa. Sehingga sikap ridha atas setiap kejadian membawa hikmah pada digiringnya kita untuk semakin dekat dengan Allah.
Setidaknya 2 pemahaman yang membuat kita harus bersikap ridha atas setiap keputusan Allah :
(1) Kesadaran bahwa kita adalah milik Allah dan sepenuhnya milik Nya ; Dengan pemahaman ini kita akan lebih mudah ridha karena memang Allah, sebagai pemilik, berhak melakukan apapun terhadap kita.
(2) Kesadaran bahwa Allah LEBIH SAYANG dan LEBIH TAHU diri kita dibanding kita sayang dan tahu diri kita sendiri ; Melalui pemahaman ini, kita akan ridha karena kita yakin setiap kejadian yang terjadi adalah hadiah dari Allah agar kita kembali dekat denganNya.
‘MENAGIH’ JANJI ALLAH DENGAN BERDOA SEPENUH HATI (4 JUNI 2010)
Allah sang pemilik segala sesuatu, penggenggam langit, bumi, dunia dan seisinya telah berjanji pada mahluk-mahluknya seperti tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 186 : “ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Dan ketika kita menjalani kehidupan ini yang penuh dengan masalah dan ujian hidup, ingatkah kita dengan janji Allah tersebut? Seringkali kita justru sibuk mencari bantuan pada manusia lain yang hakekatnya sangat lemah juga seperti kita, kita ‘berlari-lari’ tak tentu arah mencari pertolongan akan hutang yang membelit, akan sakit yang mendera, kemiskinan yang menghimpit dan ujian hidup lainnya tapi tidak terpikir untuk meminta dan memohon kepada sang penguasa kejadian yang menjadikan masalah-masalah itu datang serta memegang kunci jalan keluarnya.
Sesungguhya yang membuat kita sengsara adalah kebodohan dan ke-sok tahuan diri kita sendiri. Apabila kita terus dalam koridor ketauhidan yang kuat, kita akan selalu sadar bahwa sesungguhnya Allah telah menyiapkan segala kebutuhan kita, Allah telah menyiapkan ujian hidup lengkap dengan solusinya, sehingga yang harus kita lakukan adalah mempertebal keimanan dan memenuhi segala perintah-perintah Nya kemudian kita dapat ‘menagih’ janji Allah melalui doa yang bersungguh-sungguh.
Apabila kita yakin dengan pertolongan Allah tentu kita tidak akan lagi berdoa sambil berbasa-basi, namun berdoa dengan sepenuh hati. Dalam surat Al Kahfi ayat 10 dicontohkan doa yang diucapkan pemuda-pemuda yang akan berlindung di gua kahfi Rabbanaa atinaa mil ladunka rahmah wa hayya’ lanaa min amrinaa rasyadaa, artinya “ Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Doa ini salah satu doa yang dapat kita gunakan ketika sedang terhimpit dalam kerumitan dengan tentunya sambil terus menghadirkan keyakinan dalam hati dengan bersungguh-sungguh bahwa tidak ada tempat lain untuk bersandar selain Allah sang penguasa yang kekal.
Taubat dan Amal Kebaikan sebagai Penghapus Dosa (3 Juni 2010)
Manusia pada dasarnya dilahirkan dengan sifat yang baik, tidak ada manusia yang berbakat untuk jahat. Namun, lingkungan lah yang membuat manusia berbuat dosa dan khilaf. Setiap kita yang terlanjur berbuat dosa, bersegeralah beristighfar, kemudian menyadari dosa kita dan jangan penah berlarut-larut dalam dosa. Rasulullah SAW berpesan bahwa beristighfarlah secara rutin sehabis shalat. Dari pesan ini, kita dianjurkan untuk menghisab diri kita setiap hari sebelum diri kita dihisab. Sangat beruntung bagi orang-orang yang bisa memeriksa diri kita sendiri dengan kejadian apa pun sehingga bersegera untuk bertaubat.
Amalan baik juga merupakan salah satu cara penghapus dosa dan kesalahan. Contoh amalan baik adalah puasa, infak, shodaqoh atau ibadah lainnya. Setiap musibah yang sedang qt alami, kalau kita hadapi dengan sabar, itu juga sebagai kafarat atau penghapus dosa. Langkah sederhana yang dapat kita lakukan sebagai penghapus dosa, adalah:
• Beristighfar
• Berhenti dari melakukan dosa
• Menyesal atau malu kepada Allah
• Berjanji atau berikrar untuk tidak mengulangi dosa
• Dan menjadikan semua amal kebaikan sebagai penghapus dosa
Sesungguhnya tidak ada tindakan yang luput dari penglihatan Allah. Dalam Q.S Al-Isra ayat 36 bahwa tidak ada tempat yang tertutup bagi Allah. Oleh karena itu bersegeralah bertaubat dengan dosa atau khilaf yang dilakukan. Kalau dosa terhadap orang lain, maka taubat yang dilakukan harus diiringi dengan permintaan maaf. Apabila, dosa terkait dengan harta dan kekayaan, maka kita harus mengembalikan dahulu hak mereka, lalu bertaubat. Mudah-mudahan kita tergolong orang-orang yang diterima taubatnya dan selalu terjaga amal kebaikannya.
Belajar Sabar dan Tawakal dari Kisah Ummu Habibah R.A (2 Juni 2010)
Ada banyak kisah shahabiyah yang patut diteladani, salah satunya adalah istri Rasulullah SAW yaitu Ramlah binti Abi Sufyan atau lebih dikenal dengan Ummu Habibah. Ummu Habibah R.A dilahirkan pada 17 tahun sebelum kenabian oleh seorang ibu bernama Sofiah, yang merupakan bibi dari khalifah Ustman bin Affan. Keislaman Ummu Habibah diperoleh bersama suami pertamanya yaitu Ubaidilah pada saat mengatahui kenabian Rasulullah SAW. Untuk menghindari siksaan kaum quraisy saat itu, maka Ummu Habibah beserta suaminya dan orang-orang yang waktu itu baru masuk Islam hijrah ke Habsyah atas perintah Rasulullah SAW.
Namun, kehidupan Ummu Habibah setelah hijrah dipenuhi dengan banyak cobaan, yang diawali dengan murtadnya Ubaidilah kembali memeluk Nasrani. Karena Allah SWT telah berpesan bahwa seorang muslimah tidak boleh menikah dengan non muslim, maka Ummu Habibah memutuskan untuk bercerai. Setelah perceraiannya ini, kehidupan Ummu Habibah mengalami penderitaan, terlebih lagi ayahnya Abu Sufyan yang belum berhijrah ke Islam memaksa Ummu Habibah untuk keluar dari Islam. Namun, Ummu Habibah sangat yakin dengan ayat Al-Qur’an Surat At-Thalaq (65) ayat 2 bahwa barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Ayat ini sangat melekat di diri Ummu Habibah, sehingga buah dari ketawakalannya, datanglah sebuah isyarat lewat mimpi akan dinikahi oleh Rasulullah SAW. Singkat cerita, ternyata benar adanya Rasulullah SAW akan menikahi Ummu Habibah dan pernikahannya adalah pernikahan yang diberkahi Allah SWT. Dalam hidupnya bersama Rasulullah SAW, Ummu Habibah sangat memegang dien yaitu tegas terhadap musuh Islam tapi berlemah lembut kepada sesama muslim.
Dari carita Ummu Habibah ini, ada 3 keutamaan yang bisa diteladani, yaitu:
1. Ummu Habibah R.A adalah seorang yang sangat tabah dan sabar menghadapi cobaan dengan meyakini ayat-ayat Allah
2. Ummu Habibah selalu menjadikan Allah sebagai tempat bersandar, tidak ada kekuatan lain selain kekuatan Allah SWT.
3. Ummu Habibah menjadi istri Rasulullah yang keras terhadap kaum kafir, terutama yang memusuhi Islam
Semoga kaum muslimah bisa meneladani kisah hidup dan ketiga keutamaan dari Ummul Mu’minin Habibah R.A tersebut.
Bagaimana agar Ucapan Sama dengan Hati (1 Juni 2010)
Allah yang Maha melihat, menatap, Maha mengetahui setiap isi hati hamba-Nya, tidak ada rahasia bagi Allah. Allah tau apa yang ada di dalam lubuk hati terdalam kita, sekalipun mulut berkata lain dengan di hati, niat dihati Allah Maha tahu. sering kita berkata tetapi apa yang ada dalam ucapan berbeda dengan di hati, sebagai contoh kecil ketika kita mengucapkan salam, tanyakan pada diri apakah ketika kita mengucapkannya apakah hati benar-benar juga sedang berdoa. Ketika kita sedang bertanya sesuatu hal kecil untuk menunjukkan perhatian pada orang lain, tanyakan pada diri apakah itu asli dari dalam hati kita, ataukah hanya untuk basa basi saja tidak memakai hati. Ini keanehan sikap kita yang sering tanpa disadari sering dilakukan, mulut ingin kelihatan sempurna tetapi "tidak nyambung" dengan hati.
Tidak jarang kita mengucapkan maaf dan terima kasih, apalagi ketika lebaran. Pada siapa saja kita minta maaf, tapi apakah permohonan maaf tersebut dibarengi dengan rasa menyesal dan memang benar-benar butuh kemaafan, atau hanya ucapan dimulut saja. Hakikat minta maaf sesungguhnya adalah mengakui kesalahan, berharap semua hutang dosa sesama manusia bisa lunas, hidup di dunia ini dengan penuh kemaafan.
Sebagai contoh lain, ketika bertemu anak yatim, ada orang yang sok akrab dan perhatian karena sedang ada orang lain. Ingin dirinya membuat orang kagum, terpesona, berdecak takjub karena kebaikannya. Ini semua sesungunya hanyalah kepalsuankemunafikan dan kebohongan.
Hindari kamuflase, rekayasa, artificial. Tidak apa-apa berbicara seadanya. menjadi sosok yang proporsional saja lebih baik, daripada menyiksa diri sendiri, ingin di"wah" orang, dipuji, dan dianggap lebih. Sesungguhnya kehidupan ingin dinilai orang lebih dari kenyataan akan membuat kita aneh. Keanehan diri membuat kita tidak nyaman, rugi, banyak terluka dan sakit hati.
Tampil apa adanya meskipun belum sempurna akan dapat memebersihkan hati. Apabila bersih dari munafik hati akan bersih. Dengan kemunafikan membuat kita lelah dan resah, membuat langkah hidup tidak mantap. Kita harus memiliki program untuk menghindari sifat munafik, lain di mulut lain di hati.
Dialah Allah Sang Penguasa Mutlak (31 Mei 2010)
Bisikan hati, langkah kaki, gerak tubuh, dan semua yg dilakukan diri ini Allah tahu. Mau kita berbuat maksiat atau kebaikan pun pasti disaksikan oleh Allah. Dan tidak hanya kita saja yang disaksikan Allah, tetapi orang yang memiliki rasa tidak suka pada kita juga diawasi Allah. Semua sudah nyata, jelas, lengkap, utuh, tidak ada rahasia bagi Allah. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya
Apabila terjadi takdir pada diri hal yang baik maupun buruk, semua juga dalam penguasaan Allah. Hanya dengan doa kita bisa merubah suatu takdir menjadi takdir yang lain. Dalam diri harus diyakinkan bahwa tidak ada yang lupu dari penguasaaan Allah, baik itu nikmat atau musibah
"Bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan yang di bumi. Dan Dia (Allah) adalah al-‘Aziz (Yang Maha Perkasa), lagi al-Hakim (Maha Bijaksana).Kepunyaan-Nya (kepunyaan Allah) kerajaan langit dan bumi, Dia (Allah) menghidupkan dan mematikan, dan Dia (Allah) terhadap segala sesuatu adalah al-Qadir (Maha Kuasa)". Q.S Al Hadid ayat: 1-2)
Menjaga Hati & Meluruskan NIAT agar AMALAN diterima ALLAH (30 MEI 2010)
Semoga Allah senantiasa mencabut kesenangan dinilai manusia dari dalam hati. Karena sesungguhnya dosa riya’ dan musyrik menyekutukan Allah berawal dari kesenangan mendapatkan penilaian dari mahluk.
Sadarilah bahwa walaupun berbicara dengan menyebut-nyebut nama Allah memang mudah, namun tidak mudah untuk diterima oleh Allah karena Allah Maha Mengetahui isi hati yang terdalam. Seluruh amalan dan perbuatan yang kita anggap baik akan menjadi sia-sia jika niat kita salah, jika terselip dalam hati keinginan untuk diketahui keilmuan kita, keinginan mendapatkan kekaguman orang lain atau mencari popularitas
Jadi berhati-hatilah menjaga hati dan meluruskan niat dalam setiap amalan kita. Dalam suatu hadist riwayat Muslim diriwayatkan, Dari Abu Hurairah mendengar Rasulullah bersabda : 3 golongan orang yang pertama kali diadili di hari kiamat adalah : golongan syuhada, golongan orang-orang yang belajar dan mengajar ilmu agama serta sering membaca al quran, dan golongan orang kaya yang diberi banyak harta.
Diceritakan dalam hadist tersebut bagaimana Allah menunjukan kenikmatan–kenikmatan pada tiap golongan itu dan merekapun mengenali kenikmatan tersebut. Kemudian Allah bertanya apa yang mereka lakukan dengan kenikmatan tersebut...
Golongan syuhada berkata mereka berperang untuk mencari ridha Allah, Golongan ulama berkata mereka belajar dan mengajar agama untuk mendapatkan ridha Allah, dan golongan orang kaya berkata mereka tidak akan membiarkan ada jalan yang tidak mereka sedekahi juga demi mengejar ridha allah. Namun apa jawaban Allah?? “KALIAN BERDUSTA!!!!!”....Allah yang maha mengetahui isi hati tahu benar ketika syuhada berperang agar mendapatkan gelar pahlawan, dan mereka telah mendapatkannya di dunia, ketika ulama dan qari mempelajari, membaca dan mengajar al quran demi mendapatkan penilaian baik dari manusia dan mereka telah mendapatkannya di dunia dengan gelar ulama, ustad, dan sebagainya. Allah mengetahui isi hati orang kaya yang berinfaq dalam rangka mendapatkan predikat dermawan di dunia dan mereka telah mendapatkannya. Kemudian Allah menyuruh malaikat menyeret mereka di atas wajahnya dan melemparkannya ke dalam neraka.
Hadist di atas menggambarkan betapa sulit bagi kita untuk menjaga hati dan meluruskan niat dalam beramal dan bukan hal yang mudah mendapatkan penerimaan Allah atas amalan–amalan yang kita sangka baik karena Allah maha mengetahui rahasia hati terdalam. Namun tentu hal ini bukan kemudian menjadi alasan kita untuk tidak berusaha berbuat baik dan beramal di jalan Allah. Yang harus terus kita perbaiki adalah ketauhidan kita, dan terus mempelajari ilmu ikhlas agar dapat istiqamah mencari ridha Allah tanpa dipusingkan dengan penilaian manusia.
Allah Maha Menyaksikan segala yang kita lakukan. Sesungguhnya kita tidak perlu pusing dengan apa yang dipikirkan orang lain, apakah mereka tahu atau tidak akan kebaikan dan pengorbanan yang kita lakukan atau tidak. Kita hanya perlu fokus untuk melakukan semuanya dengan ikhlas, juga menjauhkan riya’ dari hati kita.
Apa untungnya pamer prestasi atau kebaikan? Hendaknya kita memahami bahwa segala nikmat dapat dengan mudah dicabut olehNya. Seharusnya kita banyak berdiam, bersyukur, menenggelamkan diri dengan hal-hal yang Allah ketahui tentang kita. Ini mencakup amal-amal yang terselip dalam hati, segala masalah, serta solusinya. Untuk semua hal yang kita anggap kompleks, Allah yang Maha Tahu sudah mempunyai jalan keluarnya. Hal-hal yang berat bagi kita adalah karena kita mengandalkan diri sendiri maupun makhluk lain, bukan bersandar padaNya. Padahal Allah dengan kesempurnaanNya mampu membuat alam semesta ini bekerja dengan seimbang, apalagi untuk menyelesaikan urusan kita.
Jika kita bertakwa kepada Allah, maka akan ditunjukkanNya jalan keluar dan diberikanNya rizki dari jalan yang mungkin tidak diduga-duga. Hati yang hanya bergantung pada Allah tanpa cela akan mudah melewati proses kehidupan ini. Maka, sangatlah penting untuk memeriksa kadar keimanan dalam hati kita, banyak berdzikir, mengevaluasi dosa-dosa yang telah diperbuat, memerhatikan akhlak, dan bertaubat. Hal-hal ini perlu dilakukan di awal ketika menghadapi masalah, jangan melihat hanya di permukaan, misalnya langsung mengadakan rapat, membahas strategi promosi, dan lain-lain. Hal-hal teknis ini pada esensinya hanyalah sarana untuk mencari pemecahan yang diperlukan.
Jika kita bergantung padaNya, Allah akan menjamin semua urusan selesai dengan cara-caraNya yang indah, termasuk yang tidak kita sangka-sangka sebelumnya. Allah adalah pihak pertama yang harus kita jadikan tempat mengadu. Yakinlah dengan kekuasaanNya yang Maha atas langit dan bumi, andalkan dan dekati Dia, maka Allah akan menuntun ikhtiar kita, membukakan pintu-pintu yang tadinya terlihat tertutup, dan menunjukkan jalan-jalan yang tadinya terlihat buntu.
Mudah-mudahan Allah yang Maha Dekat berkenan membuat hati kita senantiasa dekat denganNya.
Memiliki Hati yang Tidak Menuntut (28 Juni 2010)
Q.S Thaha ayat 25-28: “Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataannku”.”
Orang yang beruntung adalah orang yang dilapangkan hatinya oleh Allah SWT sehingga kemudahan menyertainya dalam segala urusan dan yang keluar dari mulutnya adalah perkataan-perkataan yang berbobot. Sebaliknya, orang yang sempit hatinya akan menghadapi kesulitan dalam urusan-urusannya dan perkataan-perkataan yang dikeluarkan merupakan sesuatu yang dangkal.
Hendaknya kita tidak pernah menuntut orang lain untuk menjaga perasaan kita, tidak menyebut-nyebut pengorbanan dan jasa-jasa yang telah dilakukan. Mari bayangkan jika seorang pemimpin, baik itu panglima perang, direktur perusahaan, kyai, guru, atau ayah sebagai kepala rumah tangga, berkeluh kesah mengenai hal-hal yang telah dia lalui, masalah-masalah kesehariannya dan lain-lain. Hal ini pasti menimbulkan kesan bahwa mereka adalah pemimpin yang cengeng, mudah mengeluh, dan terlalu berkutat dengan diri mereka sendiri.
Kita harus melatih diri untuk menjadi orang yang mampu meraba perasaan orang lain, tidak perlu mengharapkan orang untuk mengerti perasaan kita. Penting bagi kita untuk berterima kasih kepada orang lain, tetapi tidak perlu untuk mengharap rasa terima kasih orang lain bagi kita. Sebaiknya kita juga senantiasa menghargai orang lain, tidak perlu sebaliknya; berharap agar orang lain menghargai kita. Orang-orang yang mempu melakukan ini adalah orang-orang yang mulia akhlaknya.
Orang-orang yang terlalu menuntut tidak akan pernah merasa tenang, selalu terpenjara oleh ekpektasi yang tinggi terhadap orang lain dan akan merasa sakit hati karena sikap mereka sendiri. Orang-orang di sekitarnya tidak akan merasa respek dengan orang yang bermental miskin seperti ini.
Ada satu lagu sederhana dengan lirik yang sangat bermakna; “Hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya, menyinari dunia”. Lagu ini memang tentang kasih seorang ibu, tetapi jika kita dapat memaknainya dengan lebih luas, maka orang-orang yang dapat memberi tanpa pamrih adalah orang-orang yang memiliki kenikmatan yang hakiki. Orang-orang seperti ini dapat mengondisikan hati mereka sehingga terasa ringan dan lapang, tidak merasa kehilangan atas yang telah mereka berikan dan tidak berpikir mengenai imbalan yang bisa mereka dapatkan.
Updated 17 hours ago · Comment · LikeUnlike
31 people like this.
Ukhtiwiwin Wiwin
Ukhtiwiwin Wiwin
ALLOH lapangkan dadaku-ikhlaskan apa yg aku kerjakn..
Yesterday at 17:25 via Facebook Mobile · LikeUnlike · Flag
Henny Puspitawati
Henny Puspitawati
SUBHANALLAH.....
MENUJU HATI YANG TIDAK MUDAH TERSINGGUNG (27 JUNI 2010)
Menurut teori marah, ada 4 golongan manusia yaitu :
• Orang yang susah marah, namun sekalinya marah sangat dahsyat dan biasanya terbawa dendam kesumat terus menerus
• Orang yang mudah marah namun mudah reda
• Orang yang mudah marah dan sulit berhenti ketika marah
• Orang yang susah marah dan cepat reda ketika marah
Tergolong dalam jenis manakah diri kita?? Tentu yang paling baik adalah golongan terakhir, walaupun jumlahnya paling sedikit diantara 3 golongan yang lainnya, karena menjadi orang yang tidak mudah marah bukanlah perkara yang mudah. Sesungguhnya memiliki hati yang tidak mudah tersinggung adalah karunia besar dari Allah yang harus diusahakan oleh tiap insan, karena ketenangan hati sangat mahal harganya.
Mengapa manusia merasa tersinggung?? Sejatinya karena merasa dirinya ‘LEBIH’ daripada orang lain, sehingga ketika ada sesuatu yang menyundul ‘kelebihan’nya tersebut dengan sangat mudah sumbunya tersengat dan kemudian merasa tersinggung. Bila dibiarkan lama kelamaan perasaan lebih ini akan berkembang menjadi sombong. Penyebab lain orang merasa tersinggung karena mendengar perkataan yang menurut hati kecilnya memang mendekati kebenaran, sehingga mudah menyulut emosinya.
Marah memang suatu hal yang manusiawi, namun ketika marah kepentingannya adalah nafsu. Dan ketika kita hanya mengedepankan nafsu, tentu bukan kebaikan yang akan didapatkan. Untuk itu ada beberapa langkah yang dapat kita usahakan untuk menuju hati yang tidak mudah tersinggung, yaitu antara lain :
(1) Bertanya dan jujur pada diri sendiri
Ketika ada hal yang berjalan di luar kenyamanan kita, bertanyalah pada diri kita....”perlukah perkataan ini melukai saya?”, “perlukah kejadian ini merusak ketenangan saya?, “ Perlukah saya merusak suasana dengan membesar-besarkan perkara ini?”, kemudian jujurlah untuk menjawabnya. Jika memang jawaban jujurnya adalah tidak dan memang tidak ada manfaatnya bagi diri kita untuk merasa tersakiti maka bersikaplah tenang yang biasa saja. Jangan biarkan ketenangan dan kebahagiaan hidup kita tercuri oleh hal-hal yang remeh yang sebenarnya tidak ada gunanya bagi siapapun.
(2) Tingkatkan empati pada orang lain
Cobalah untuk menilai segala sesuatu dari sudut pandang orang lain dan mengembangkan pikiran positif agar empati kita meningkat. Ketika kita memposisikan diri kita pada posisi orang lain, kita akan lebih mudah memaklumi setiap perkataan dan perlakuan orang lain terhadap kita.
(3) Legawa dan lapang dada
Belajar untuk melapangkan hati, melapangkan dada, dan bersikap ikhlas terhadap setiap takdir. Dengan menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas ijin allah tentu akan membantu kita berlapang diri menghadapi situasi yang lazimnya menyulut nafsu marah manusia.
Semoga kita semua mendapatkan kekayaan berupa kesabaran dan kesabaran tersebut menjadi modal untuk bersama-sama memiliki hati yang tidak mudah tersinggung, amiin.
MENGKOMBINASIKAN HATI YANG YAKIN DAN IKHTIAR YANG SEMPURNA (26 JULI 2010)
Manusia diciptakan ntuk menyempurnakan ibadah kepada Allah. Tugas kita adalah mencari cara agar setiap aktifitas yang kita lakukan diterima sebagai ibadah kepada Allah. Bagaimana caranya kita belajar agar segala sesuatu mendekatkan diri kita dengan allah dan selalu dapat member manfaat bagi hamba Allah yang lain. Karena salah satu kesuksesan dimata Allah bukanlah dari tingkat kepopuleran atau banyaknya pujian dari manusia melainkan dari banyaknya manfaat yang dapat kita bagi dengan orang lain.
Ukuran kesuksesan lain akan terlihat pada keadaan mendapatkan tekanan dan ujian. Jangan terkecoh dengan keadaan aman dan tenang karena seringkali hikmah datang disertai dengan badai cobaan bersamanya, sehingga dalam keadaan seperti inilah kualitas keimanan seseorang akan benar-benar terlihat. Apalagi ketika cobaan dan ujian dari Allah diberikan justru ketika seseorang menuju suatu kebaikan atau berniat melakukan ibadah besar seperti umrah dan haji.
Saat ini berkembang berbagai ujian baru terkait pemberangkatan umrah dan haji. Pemerintah Arab Saudi memberlakukan peraturan-peraturan baru terutama terkait pemberian VISA, yang sebenarnya bermaksud baik demi melindungi calon jemaah namun sayangnya aturan tersebut tidak disosialisasikan dengan baik sehingga terlambat sampai pada penyelenggara umrah dan akhirnya menyulitkan pengaturan pemberangkatan.
Namun kiranya, adanya peraturan baru dan ujian-ujian dalam pemberangkatan umrah ini jangan menjadikan kita kecil hati. Demikian pula halnya menyikapi melambungnya harga yang harus dibayar untuk melakukan ibadah tersebut. Jangan terhalang niat karena perkara uang, karena sesungguhnya Allah yang mengundang, Allah yang akan mencukupi ongkosnya, memberikan kesehatan dan menyiapkan waktu serta detail keberangkatannya. Tugas kita adalah terus meningkatkan keyakinan, menjadikan hati kita haqul yakin bahwa segala sesuatu berada di tangan Allah yang menguasai kejadian dan mengkombinasikan dengan penyempurnaan ikhtiar termasuk di dalamnya bertobat dan berserah diri secara total pada Allah.
Seluruh jalan berliku yang saat ini harus dijalani menuju pemberangkatan ke tanah suci, sesungguhnya adalah variasi dari Allah agar kita semua, baik jemaah, pembimbing, maupun pelaksana kembali untuk meluruskan niat masing-masing. Semoga Allah selalu melimpahkan keyakinan dalam hati kita bahwa segalanya berada di tangan-Nya dan yang terjadi adalah yang terbaik menurut Allah, sang penguasa kejadian.
Makna Kesuksesan Sesungguhnya (25 Juni 2010)
Rasul telah bersabda: "Sebaik-baik manusia ialah orang yang memberi manfaat pada manusia (termasuk meratakan kasih sayang)". Riwayat At Tabrani
Selama ini paradigma suskes adalah hanya sebatas banyak harta, pendidikan tinggi, kedudukan tinggi, memiliki pangkat jabatan, fisik sempurna, terkenal, banyak dipuji orang dan sebagainya. Tapi apalah arti semuanya itu apabila tidak dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Inti dan makna dari kesuksesan bukan pada aksesorisnya, tetapi pada manfaat yang dapat diberikan. Maka alat ukur kesuksesan yang sesungguhnya adalah kemanfaatan. Semakin kita banyak memberi manfaat, berarti semakin sukses.
Orang kaya dan populer tetapi korupsi akan membawa kemudharatan, memiliki jabatan tetapi tidak manfaat untuk orang lain, kesemuanya itu dikarenakan miskin jiwanya. Maka dimanakah letak kesuksesannya?
Dimanapun posisi kita berada, menjadi pelayan kecil ataupun pemegang jabatan tertinggi, apabila dapat memebrikan manfaat pasti kita akan sukses. Dengan catatan manfaat yang diberikan lillahita’ala. Dilakukan hanya karena Allah semata. Sebab Allah maha menggenggam apa yang di langit dan di bumi, Dia maha mengetahui, sekecil apapun kebaikan yang dilakukan pasti Allah melihat, sekalipun itu lebih kecil dari kuman, partikel, dan sel. Semua yang kita lakukan itu akan kembali pada diri kita. Jangan dipikirkan balasan apa yang akan diterima, harus ikhlkas. Dan jangan ragukan lagi janji Allah.
Ketika menerima sesuatu dari orang lain, balas dengan berlipat kebaikan agar kita tergolong yang memberi manfaat. Menjadi orang yang banyak memberi manfaat tentu lebih baik daripada hanya sekedar menerima manfaat. Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan diri, ukur diri sendiri seberapa mampu kita dapat memberi manfaat.
Mari tanamkan dalam hati: “ Sukses adalah manfaat di jalan Allah, manfaat karena Allah”. Maka jangan pelit melakukan kebaikan. Berlomba lomba-lah untuk memberi bukan untuk menerima.
Tafakur bila Hati Resah (24 Juni 2010)
Apabila hati resah dan tidak tenang, sumber kegelisahan tersebut adalah diri dari kita sendiri. Masalah inti terbesarnya adalah karena kita tidak berharap pada Allah, tidak menyandarkan diri pada Alalh, tetapi lebih berharap pada manusia. Tidak pantas hati ini bersandar pada makhluk ciptaan-Nya, karena seluruh nikmat yang telah kita peroleh datangnya hanya dari Allah. Allah sudah berfirman sebagai berikut:
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan”. QS. An-Nahl (16) : 53
Kunci agar kita dapat menjadi manusia yang menggantungkan diri pada Allah adalah dengan memiliki keyakinan yang kokoh pada Allah, bahwa semua karunia datangnya hanya dari Allah. Sebagai contoh, nikmat keinginan beribadah, bersedekah, jangan merasa kebaikan yang dilakukan bersumber dari kita, niat ingin bersedekah, harta untuk bersedekah, ladang yang telah disiapkan Allah agar kita dapat bersedekah, semua sesungguhnya hanya datang dari Allah. Jangan pernah merasa diri sudah membuat kebaikan. Mari kita periksa kembali sesungguhnya kita berbuat baik untuk apa, apakah karena ingin mendapat penilaian makhluk, ingin dipuji, ingin dilihat baik, ingin dihormati, dsb, sesungguhnya hal itu yang membuat kita gelisah. Allah maha tahu apa yang ada dalam hati, karena Dia adalah penguasa alam semesta, dan maha membolak-balikkan hati. Apabila Allah ridho pada kita maka hati ini akan dibuat nyaman.
Masalah kedua pada hati yang gelisah adalah karena dosa. Kegelisahan datang dari dosa. Maka periksa apakah dosa yang telah kita lakukan. Sebaik-baik manusia pasti memiliki dosa, maka segerakan bertaubat, dan Allah lah yang berkuasa akan menolong kita, Allah dapat melihat diri kita yang sebenarnya.
Kegelisahan dan keresahan sesungguhnya bersumber dari diri kita sendiri, maka tafakuri diri setiap saat dan setiap waktu.
Persiapan Fisik dan Ruh dalam Menyambut Bulan Ramadhan (23 Juni 2010)
Dalam QS. Ibrahim (14) ayat 7 Allah SWT berfirman Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Makna dari surat tersebut menyadarkan kita bahwa segala sesuatu yang dirasakan sampai sekarang adalah nikmat. Begitu pula dengan nikmat yang Allah beri sampai pada bulan Rajab ini. Untuk menyambut bulan Ramadhan, banyak sekali yang harus kita persiapkan. Persiapan bulan Ramadhan terus menjadi pembahasan karena begitu mulianya bulan Ramadhan. Maka sangat sayang jika kita menyia-nyiakan nikmat Allah di bulan Rajab ini. Sesungguhnya Allah telah memberi kesempatan bagi kita untuk meningkatkan amal ibadah baik secara kuantitas maupun kualitas. Di bulan Rajab inilah hendaknya dijadikan menjadi bulan latihan untuk memperbaiki amal ibadah kita. Dan sesungguhnya Allah SWT akan ridho jika dalam beribadah, kita memperhatikan rambu-rambunya, jadi tidak hanya kuantitas yang diperhatikan tapi juga kualitas ibadah.
Dalam menjalani bulan Ramadhan nanti, kita berharap tidak hanya fisik kita yang kuat tetapi hati kita juga harus kuat. Oleh karena itu dibutuhkan pula persiapan hati dan ruh kita dengan selalu menjaga hati dari perilaku yang tidak disukai oleh Allah SWT. Persiapan ruhiyah ini dapat kita lakukan dengan memperbanyak doa. Amal dan ibadah yang baik tapi tidak diiringi dengan niat & ruh yang bersih maka akan sia-sia ibadah kita.
Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang disucikan oleh Allah, maka barang siapa yang menyambut bulan Ramadhan dengan baik maka Allah akan pula menyambut kita dan sebaliknya. Untuk itu maka persiapkanlah diri kita dengan memohon kepada Allah agar Allah SWT menjaga amal ibadah kita sampai pada bulan Ramadhan nanti karena semata-mata untuk meraih keutamaan, keberkahan dan ampunan dari Nya.
Kemuliaan di Sisi Allah SWT adalah Ketakwaan (22 Juni 2010)
Kehidupan dalam dunia ini adalah sementara. Seberapa cintakah kita pada dunia?? Cara mengukur hubbud dunia atau cinta dunia dapat dilihat dari 2 hal berikut:
1. Barang yang kita miliki adalah ciptaan Allah. Jangan sampai barang yang kita miliki menjadikan kita merasa terhormat. Sesungguhnya kemuliaan di sisi Allah bukan dilihat dari harta benda yang kita miliki, melainkan ketakwaan lah yang membuat seseorang mulia di mata Allah.
2. Kenalan kita. Terkadang kita merasa bangga memiliki teman yang punya jabatan tinggi atau terkenal. Sesungguhnya yang membuat kita bersyukur adalah ketika memiliki kenalan orang-orang yang bertakwa.
Janganlah merasa bangga dengan memiliki kenalan yang punya jabatan atau populer. Janganlah kita menebeng beken dari mereka karena sesungguhnya jabatan atau popularitas adalah aksesoris dunia. Dalam Q.S Al-Hujurat, Allah SWT berpesan dalam ayatnya bahwa sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang Bertakwa. Standar sukses dan keberhasilan seseorang dijadikan standar dalam hidup di dunia maka kita akan selalu hidup dengan topeng.
Evaluasilah diri kita setiap hari, bahwa Allah SWT yang berhak menilai. Sesungguhnya jabatan, popularitas dan semuanya yang melekat pada manusia adalah sama di mata Allah yang membedakan adalah ketakwaannya. Dan sesungguhnya takwa adalah sebaik-baik bekal dalam hidup kita. Allah SWT mengulang-ulang kata takwa di Al-Qur’an. Hal ini menandakan bahwa begitu penting dan banyak keutamaan dari takwa.
Kerugian dan kesengsaraan yang paling dirasakan oleh manusia adalah ketika menghadap Allah dengan tidak menggunakan pakaian takwa seperti dalam QS. al-A'raf (7) ayat 26. Hakekat ketakwaan di mata Allah adalah ketika kita menaati Allah di atas cahaya Allah dan meninggalkan kemaksiatan pun di atas cahaya Nya. Mari kita periksa hati kita karena sesungguhnya dunia ini hanya sementara dan semoga Allah menempatkan dunia dengan tepat di hati kita.
Mengungkit dan Membangga-banggakan Amalan (21 Juni 2010)
Salah satu yang harus kita latih dalam diri kita adalah belajar lupa kepada kebaikan dan amal yang kita lakukan. Faktor yang paling penting dalam beramal adalah keikhlasan. Ada 3 tipe ikhlas dalam beramal, yaitu:
1. Niat yang salah dari awal sebelum beramal.
2. Pada waktu beramal, niatnya berubah.
3. Di ujung beramal, niat kita ingin diketahui oleh orang lain.
Ketiganya sama-sama mengurangi pahala beramal dan pada intinya adalah lebih merasa ingin dinilai orang. Dalam Q.S Al-Baqarah (2) ayat 264, Allah SWT berpesan bahwa janganlah kita mengungkit sedekah. Sedekah adalah salah satu amalan yang terpuji namun menjadi tidak bermakna kalau amal baik tersebut dipamerkan ke orang lain. Sesungguhnya amal yang kita lakukan adalah sebuah seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu. Jika ada hujan lebat maka batu itu akan licin seperti semula dan tidak berbekas. Seperti itulah amalan yang terus kita ungkit dan bangga-banggakan maka tidak akan memberi manfaat lagi amalan yang telah kita lakukan.
Patut disadari bahwa dalam beramal, kita hanya sebagai perantara, melainkan Allah lah yang sebetulnya memberi. Jadi mulai belajarlah untuk tidak menyebut-nyebut amalan yang dilakukan, lupakan dan serahkan hanya kepada Allah.
Dan sesungguhnya penghormatan dan penghargaan orang lain kepada kita bukan karena amalan-amalan yang kita lakukan. Orang akan lebih dihargai dan dihormati jika orang tersebut dapat menghargai dirinya sendiri dengan tidak sombong maka dengan sendirinya orang lain akan selalu mengingat kebaikan dan jasanya. Pada dasarnya sombong atau mengungkit-ungkit amalan dapat mempersempit hati. Jika kita merasa diri kita tidak dihargai dan dihormati maka bersegeralah instropeksi dan taubat. Karena hanya inilah yang dapat menjadi penolong kita.
MENINGKATKAN AMALIYAH DI BULAN RAJAB (20 JUNI 2010)
Salah satu doa yang dicontohkan baginda Rasul di bulan sya’ban yaitu Allahumma Baariklana fi rajab wa sya'ban wabaalighna Ramadhan. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada Kami pada bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah usia kami pada bulan Ramadhan.
Keberkahan yang dimaksud dalam doa tersebut adalah apapun yang keberadaannya meningkatkan kebaikan dalam diri kita dan membawa kita semakin mengenal serta dekat dengan Allah. Untuk mendapatkan keberkahan baik harta yang barakah, ilmu yang barakah atau jabatan yang barakah terutama di bulan rajab yang merupakan satu dari 4 bulan haram yang ditulis dalam al quran mari kita meningkatkan amaliyah kita. Teruslah berusaha meningkatkan amal shaleh dan tidak lelah berlomba-lomba dalam kebaikan.
Amaliyah utama kita usahakan dalam rangka mempersiapkan diri menuju ramadhan di bulan rajab ini adalah MENINGKATKAN KUALITAS IBADAH SHALAT KITA. Usahakanlah untuk memperbaiki setiap hal terkait dengan persiapan maupun pelaksanaan shalat kita seperti antara lain :
• Shalat tepat waktu, karena sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah shalat tepat
pada waktunya
• Menyempurnakan shalat sunnah rawatib yang mengiringi shalat fardhu. Paling tidak 10 rakaat
yang muakkad kita belajar tekuni tiap harinya agar nantinya menjadi hal yang terbiasa dan tidak
lagi menjadi beban untuk mengerjakannya.
• Khusyuk. Salah satu caranya dengan membatasi hal-hal yang sekiranya akan mengganggu
kekhusyukan kita saat shalat, misalnya men-silent hp, mematikan televisi, dan lain-lain
• Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan pakaian shalat. Tentu sulit berkonsentrasi apabila kita
shalat dengan badan penuh keringat, atau shalat disebelah orang yang berbau kurang sedap,
atau menggunakan mukena yang bau. Mulailah untuk meningkatkan kebersihan diri sendiri agar
membantu meningkatkan kualitas ibadah shalat kita
• Meningkatkan silaturrahim setelah shalat.
‘MEMAKSIMALKAN’ RAJAB MENYAMBUT RAMADHAN (19 JUNI 2010)
Al Quran surat At Taubah ayat 36 menyebutkan “ Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan buni, di antaranya terdapat empat bulan haram. Itulah (ketetapan) afama yang lurus, maka jangan kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu sebagaimana mereka memerangi kamu dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang – orang yang bertakwa”
Salah satu dari 4 bulan haram yang dimaksud dalam ayat diatas adalah bulan rajab yang saat ini sudah kita jalani selama 6 hari. Mengapa bulan Rajab masuk dalam kategori bulan haram,salah satunya adalah karena di bulan ini banyak keutamaannya hingga Rasulullah juga diriwatkan selalu mempergunakan bulan ini semaksimal mungkin untuk mempersiapkan diri menghadapi ramadhan.
Setelah memahami keistimewaan bulan Rajab, kita akan tergerak untuk memanfaatkannya secara maksimal agar dapat menghadapi ramadhan dengan kesiapan yang sempurna baik fisik, mental maupun ketebalan keimanan. Sebuah hadist menyatakan bahwa Rasul sangat senang beribadah di bulan Rajab dan sya’ban padahal antara bulan rajab sampai dengan ramadhan merupakan waktu yang paling sering dilalaikan oleh manusia lainnya.
Untuk mengisi bulan Rajab yang istimewa ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu :
(1) Memperbanyak amaliyah puasa
Puasa dapat dilakukan di 3 hari pertengahan bulan, yaitu pada tanggal 13,14,15. Selain itu dapat juga melatih diri berpuasa dengan memperbanyak berpuasa senin-kamis. Bagi yang sudah terbiasa senin kamis dapat ditingkatkan dengan mecoba berpuasa daud. Dengan berlatih puasa, selain tubuh kita tidak akan terlalu kaget menghadapi puasa sebulan penuh di bulan ramadhan nantinya, tubuh kita juga akan segar dan sehat menyongsong bulan Ramadhan karena seperti kita ketahui berpuasa salah satu cara menyehatkan badan.
(2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas qiyamul lail
Di bulan Ramadhan kita dituntut untuk bangun di malam hari untuk sahur. Jika kita tidak membiasakan diri, tentu kegiatan sahur yang meski diperuntukan untuk makan pun menjadi hal yang berat. Untuk itu lakukanlah latihan bangun malam untuk melalukan qiyamul lail agar kita terbiasa. Selain itu juga usahakan meningkatkan kualitas ibadahnya agar membantu menambah keimanan kita, dan kita dapat sampai ke bulan ramadhan dengan kualitas keimanan yang baik.
(3) Mulai berlatih meninggalkan yang tidak bermanfaat dan beralih pada hal-hal yang membawa kemanfaatan bagi diri kita
Allah-lah yang Maha Memiliki(17 Juni 2010)
Thursday, 17 June 2010 at 09:37
"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". QS. al-Baqarah (2) : 284
Dari ayat tersebut di atas sudah jelas bahwa apa yang kita miliki sesungguhnya bukan milik kita. Tubuh ini bukan milik kita, apabila milik kita tentu bisa diatur sendiri, jangan tua, jangan sakit, tidak usah berpikir makan dan minum, bisa cegah buang angin karena malu. Pada kenyataannya tua tidak bisa dilarang, yang kemudian pada akhirnya kita akan mati.
Dunia ini hanya tempat mampir sementara. Oleh karena itu kita harus memiliki bekal untuk pulang kembali pada Allah. Sebagai bekal di akhirat kelak, selama didunia kita harus memperbanyak amal ibadah, menjadi khalifah untuk bekarya, dan yang terakhir berdakwah, berdakwah tidak harus padai bicara tetapi jadikan diam sebagai dakwah dan perilaku sebagai dakwah.
Selalu yakini dan yakini bahwa diri milik Allah, bukan milik kita. Harta, tubuh, keluarga, anak jabatan bukan milik kita. Anak hanya sebagai amanah, jabatan hanya sebagai ujian, semua hanya titipan.
Dan ketika sudah melakukan kebaikan dan amal sholeh, sesungguhnya semua datangnya dari Allah, merupakan nikmat Allah yang diberikan pada hambaNya. Maka jangan diakui bahwa itu adalah murni dari kita. Apa yang sesungguhnya yang kita miliki? jawabannya adalah DOSA. Dosa seutuhnya milik kita, karena dosa adalah pilihan kita sendiri. Allah sudah memberi petunjuk untuk tidak berbuat dosa tetapi terkadang manusia memilih untuk melanggarnya. Oleh karena itu dosa merupakan milik kita yang harus diwaspadai dan harus ditebus dengan taubat.
Apabila kita sombong, apa yang dapat kita sombongkan, yang pada dasarnya hanya dosa yang kita miliki?
Kajian Wanita: Menunaikan Kewajiban kepada Allah SWT (16 Juni 2010)
Esensi penciptaan manusia adalah untuk menghamba kepada Allah SWT. Kita memiliki berbagai kewajiban yang harus ditunaikan, yaitu:
1. Kewajiban yang dilakukan langsung kepada Allah.
a. Ibadah hati
Kita hendaknya selalu berusaha untuk dapat beriman dan bertauhid kepadaNya dengan sungguh-sungguh.
b. Ibadah lisan
Berdoa dan berdzikir merupakan kegiatan yang termasuk ibadah lisan. Hal ini sesuai dengan perintah Alllah kepada kita untuk senantiasa mengingatNya.
c. Ibadah fisik
Yang termasuk ibadah ini adalah aktivitas yang melibatkan fisik kita seperti sholat, shaum, dan haji.
2. Kewajiban kepada Allah yang dilakukan dengan menunaikan kewajiban kepada diri sendiri.
Pada suatu kesempatan, Rasulullah SAW mendatangi majelis wanita dan memberi wejangan khusus, yaitu agar menjaga lisan. Ini dilakukan Rasulullah karena Beliau melihat sebagian besar wanita menghuni neraka dan banyak yang tidak bersyukur kepada suami mereka. Rasulullah menganjurkan untuk banyak bersedekah dan sering mengucap istighfar. Bahkan, jika ada tetangga yang memberi hanya seujung kaki kambing pun, kita tidak boleh mencelanya.
Di samping itu, para wanita yang sudah baligh diwajibkan untuk menutup aurat. Perintah ini turun agar kita menghormati diri sendiri dan sebagai bentuk penjagaan Allah kepada kita.
3. Kewajiban kepada Allah yang dilakukan dengan menunaikan kewajiban kepada orang lain.
Salah satu kewajiban kita terhadap orang lain yang paling penting adalah birrul walidain (berbakti kepada orang tua). Orang tua memiliki hak yang besar atas anak-anak mereka. Kedudukan mereka di mata anak-anak sangatlah istimewa. Perintah untuk berbakti kepada orang tua adalah yang harus kita lakukan setelah mentauhidkan Allah.
Orang tua di sini adalah yang merupakan jalan lahir kita, yaitu ayah dan ibu. Bahkan ketika para orang tua tidak mengurus anak mereka, bercerai, atau kondisi lainnya, status anak dan orang tua tetap ada. Kewajiban anak terhadap mereka pun tidak terputus.
Hal-hal umum yang dapat kita perbuat untuk memuliakan mereka adalah:
a. Berkata-kata yang baik dan lemah lembut.
b. Berdoa sepenuh hati untuk mereka, termasuk dengan benar-benar memaknai doa untuk kedua orang tua.
Jika orang tua dan anak berbeda keyakinan, yang dapat dilakukan oleh sang anak adalah ‘sebatas’ mendoakan agar Allah memberi hidayah agar mereka ber-Islam karena doa-doa lain akan tertolak.
c. Memosisikan diri lebih rendah meskipun kita lebih berpendidikan atau lainnya.
Ridho Allah didapatkan oleh kita ketika orang tua kita ridho kepada kita. Kebaikan yang dilakukan kita kepada orang tua dapat menjadi wasilah (perantara/media/jalan) sampainya pertolongan Allah di saat kita mengalami kesusahan.
Para wanita yang sudah menikah pun tetap dapat melakukan bakti kepada orang tua, yaitu terus memperbaiki diri agar menjadi hamba yang sholehah agar doa-doa bagi orang tua diijabah oleh Allah. Selain itu, bisa juga dengan bersedekah dengan niat pahala yang ditujukan bagi orang tua.
Wallahu a’lam bishawab.
Bagaimana agar hati menjadi lapang? -Bagian 2- (15 Juni 2010)
Pada bagian pertama telah dibahas mengenai dua hal yang bisa dilakukan agar hati menjadi lapang, yaitu dengan memiliki sifat pemaaf dan jujur.
Yang ketiga yang harus kita lakukan agar memiliki hati yang lapang adalah dengan tidak berharap kepada makhluk. Banyak berharap dari makhluk, seperti keinginan untuk dipuji, dihargai, dihormati, diberikan balas budi, dan lain sebagainya akan menyempitkan hati. Semakin kita banyak berharap dari makhluk maka akan semakin sempit hati kita. Kita akan semakin sering kecewa, jengkel, dan uring-uringan jika harapan-harapan tersebut tidak terpenuhi.
Cukuplah Allah yang maha melihat, maha mendengar, maha menguasai seluruh jagat raya ini sebagai satu-satunya tempat kita menggantungkan segala harapan. Seperti janji Allah dalam kitabnya,
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Al-Baqarah 2:186).
Jadi, berbuat baiklah lalu lupakan. Beramal sholehlah lalu lupakan.
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (At Taubah : 105)
Yang keempat adalah ridho terhadap takdir Allah. Tidak ada satu kejadian pun di dunia ini yang terjadi tanpa kehendak Allah. Orang yang tidak ridho terhadap takdir Allah pasti banyak mengeluh. Persoalan-persoalan remeh akan sumber keluhan yang tidak ada habis-habisnya. Segala bentuk ujian, cobaan, dan kejadian apapun yang menimpa diri dapat menjadi penggugur dosa apabila kita ikhlas dan ridho dalam menjalaninya.
Biasanya orang yang lapang hatinya, urusannya akan mudah dan dikaruniai Allah perkataan yang berbobot.
“Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, permudahkanlah urusanku, dan bukalah simpulan dari lidahku, agar mereka memahami perkataanku”. (Q.S Thaha : 25-28)
..
Bagaimana Agar Hati Menjadi Lapang? (14 Juni 2010)
Salah satu doa Nabi Musa AS yang terkenal adalah “Rabbi syrah li sodri, wa yassirli amri, wahlul ‘uq datan min lisaniy, yafqahu qauliy”, yang bermakna “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, permudahkanlah urusanku, dan bukalah simpulan dari lidahku, agar mereka memahami perkataanku”.
Berdasarkan doa Nabi Musa yang tertulis dalam Q.S Thaha ayat 25-28 tersebut, hati yang lapang menjadi kebutuhan bagi setiap muslim. Dengan hati yang lapang permasalahan duniawi tidak akan memusingkan kita. Sebaliknya,jika hati sempit maka masalah kecil akan terasa besar dan berat. Bagaimana agar hati menjadi lapang? Yang pertama adalah punya sifat pemaaf. Orang yang pemaaf adalah orang yang sibuk mencari ampunan Allah. Penghinaan atau perbuatan menyakitkan dari orang lain pada hakekatnya adalah pintu menuju ampunan Allah. Dan sesungguhnya, penghinaan orang terhadap kita jauh lebih sederhana daripada kehinaan kita. Sebaliknya, hati yang penuh rasa kebencian, dengki, dan dendam akan mempersempit hidup kita. Orang yang penuh dengki akan sibuk dan lelah memikirkan orang lain yang dibencinya.
Yang kedua adalah jujur. Orang yang jujur hatinya akan lapang. Abdullah bin Mas’ud berkata: “Bersabda Rasulullah : Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta” (HR Muslim) Shohih Muslim hadits no : 6586. Bohong biasanya muncul karena takut kepada manusia. Orang yang gemar berbohong dunianya sempit. Sesungguhnya kemarahan orang (karena kita berkata jujur) lebih sederhana dibandingkan tertekannya hati (akibat berbohong).
Jangan biarkan hati kita tercuri oleh perkara-perkara yang kecil, yang remeh. Seorang muslim seharusnya lebih banyak memikirkan sesuatu yang lebih besar, tentang akhirat. Tentang kemungkinan apakah diri ini dapat berjumpa dengan Allah di surgaNya kelak? Jangan sampai masalah-masalah yang kecil mencuri hati kita sehingga menjauhkan kita dari Allah.
Ma’rifatul Nafsi-Mengenal Diri Manusia (12 Juni 2010)
Ma’rifatul Nafsi atau Ma’rifatul insaan adalah ilmu untuk mengetahui hakikat diri manusia. Banyak ayat di dalam Alquran yang menyebutkan tentang hakikat diri manusia. Bila dikelompokkan dalam bagian yang lebih kecil, kita dapat bagi proses pengenalan terhadap diri ini menjadi 3 yaitu :
(1) PROSES KEJADIAN MANUSIA
Dalam AlQuran Surat Al-Hajj ayat 5 diterangkan secara detil proses kejadian manusia sejak dari tanah dan setetes mani yang kemudian berubah menjadi segumpal darah dan segumpal darah untuk kemudian ditiupkan ruh serta ditetapkan takdirnya di dalam rahim. Setelah lahir, menjadi bayi yang kemudian tumbuh dewasa, dengan sebagian diwafatkan dan sebagian lagi dipanjangkan umurnya hingga mencapai fase pikun. Ayat ini secara gamblang menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang berproses dan tidak instan serta diadakan oleh Allah dari ketiadaannya.
Selain ayat di atas, dalam AlQuran surat Ar-Ruum ayat 54 juga menyebutkan bahwa manusia diciptakan dalam keadaan lemah, untuk kemudian menjadi kuat, dan lemah kembali. Manusia memang datang ke dunia dalam keadaan lemah, setidaknya lemah dalam 3 hal yaitu dalam bentuk fisik (ketampanan/kecantikan), lemah dalam harta, dan lemah dalam akal. Dalam prosesnya, akan menjadi kuat untuk kemudian dilemahkan kembali oleh Allah.
(2) PERBEDAAN-PERBEDAAN DALAM MANUSIA (Bahasa,Warna Kulit, dll)
Allah menciptakan manusia dalam perbedaan-perbedaan yang kaya dan semuanya itu merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Dalam AlQuran surat Ar Ruum ayat 22 disebutkan bahwa di antara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah Ia menciptakan langit dan bumi dan bahasa serta warna tubuh yang berlain-lainan. Yang terpenting dari perbedaan ini adalah bila berkolaborasi seharusnya bisa menjadi takaful (saling menanggungjawabi) dan menjadi kebaikan.
Selain itu dalam ayat yang lain, di surat Al-Hujuraat ayat ke 13 juga dijelaskan tentang kondisi manusia yang berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal satu sama lain.
(3) PERHIASAN MANUSIA
Allah juga menciptakan manusia lengkap dengan perhiasan yang akan memperindahnya. Dalam surat Ali Imran ayat 14 dipaparkan bahwa perhiasan dunia manusia dapat terdiri atas pasangan (suami/istri), keturunan (anak-anak), dan harta yang berbentuk uang,kendaraan, ternak, dan tempat usaha.
Walaupun perlu diingat bahwa semua itu adalah perhiasan dunia yang seharusnya menjadi alat untuk menggapai perhiasan hakiki yakni surga.
Keluh Kesah sebagai Bentuk dari Kufur Nikmat (9 Juni 2010)
Dalam Q.S Ibrahim ayat 7 Allah telah mengatakan bahwa Allah sudah memaklumi sifat manusia yang berkeluh kesah. Maka jika manusia bersyukur atas nikmat Nya, Allah akan melipatgandakan nikmat kepada orang tersebut.
Banyak dari kita manusia yang kufur nikmat daripada syukur nikmat. Kesuksesan yang diperoleh, dianggap hanya daya upayanya sendiri bahkan melupakan campur tangan Allah yang maha kuat & menghendaki. Memang manusia diciptakan dengan segala kelemahannya. Oleh karena itu, kita harus menyadari kelemahan kita dan kita hanya kuat kalau bersandar kepada Allah SWT.
Salah 1 sifat kelemahan kita adalah kalau mendapat kesusahan maka akan berkeluh kesah, tapi kalau mendapat kesenangan sedikit saja sampai lupa daratan. Bagaimana cara untuk terjaga dari sifat keluh kesah, yaitu:
1. Memperbaiki waktu & kualitas shalat
2. Rajin memberikan sebagian dari rizki kita
3. Percaya pada hari pembalasan
4. Takut dengan azab Allah
5. Menjaga kemaluannya
6. Menjaga amanat & janji
Semoga keenam resep di atas dapat menjadi bekalan di dunia & akhirat sehingga kita dapat terus bersyukur atas nikmat Nya.
JANGAN MERASA SEPI, ALLAH SELALU BERSAMA KITA (8 JUNI 2010)
Semoga Allah menggolongkan kita menjadi orang yang tidak pernah merasa sendiri, karena memang hakekatnya kita tidak pernah benar-benar sendiri. Meskipun berada di hutan rimba yang lebat, atau kamar tertutup, di jalan sepi dan dimanapun juga sesungguhnya Allah pasti ada bersama dengan kita. Seperti dijanjikan Allah dalam penghujung ayat 4 surat Al Hadiid “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan”
Ketika kita menyadari dengan sepenuh hati bahwa Allah maha dekat dan maha mengetahui kebutuhan dan isi hati, kita tidak akan pernah merasa kesepian. Karena Allah tidak menyerupai dan diserupai apapun, tidak berarti Allah menjadi lebih jauh dari yang kita sangka. Tertulis dalam Al Quran surat Qaaf : 16 “ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”
Siapapun yang memahami ayat di atas tidak akan pernah merasa sepi dan selalu ingat bahwa Allah menyertai tiap langkah, tiap perbuatan dan bahkan tiap pemikiran yang melintas dalam kepala kita. Dengan menyadari hal tersebut, manusia tidak akan mudah terpancing untuk curhat permasalahan kepada manusia lain yang tidak jauh berbeda lemahnya dengan kita, tidak akan mencari perlindungan kepada mahluk lain tapi hanya selalu berlari dan berlindung serta mencurahkan seluruh isi hati pada yang menguasai setiap hati yaitu Allah. Dalam hal inipun Allah berfirman dengan sangat gamblang dalam surat al hadiid : 6 “ Dan Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia maha mengetahui segala isi hati”
Untuk Itu teruslah berzikir mengingat Allah, agar kita jauh dari perasaan kesepian dan kehampaan hati karena Allah sesungguhnya terus menyertai tiap langkah kita.
Ridho dengan Setiap Episode Hidup adalah Bukti Cinta Kepada Allah (7 Juni 2010)
Ridho kepada takdir Allah adalah bukti cinta kepada Allah SWT. Sangatlah penting untuk menanamkan hal ini karena banyak dari kita mengobral cinta. Ridho kepada takdir Allah dapat diartikan ridho dengan apapun yang Allah tetapkan tentang diri kita. Janganlah mempersalahkan kelahiran kita karena Allah telah meniupkan takdir dalam hidup kita sejak 4 bulan dalam kandungan. Ridholah dengan setiap episode dalam hidup kita. Janganlah kita menyalahi episode hidup dan segeralah bertaubat kepada Allah. Bertambahnya umur dalam hidup kita gunakanlah untuk meningkatkan rasa syukur kepada Allah. Bertambah umur juga bertambah waktu kita untuk lebih memperbaiki diri untuk dekat kepada Allah. Bentuk kecintaan yang tulus kepada Allah akan terjadi kalau perpindahan episode dalam hidup kita tidak dirasakan berat. Sebaliknya perasaan tertekan dalam hidup, menandakan cinta kita masih kepada dunia.
Sesungguhnya tidak ada takdir Allah yang buruk, hanya kita harus siap dengan berbagai episode. Sadarilah bahwa hidup kita tidak selalu sesuai dengan harapan. Allah telah membuat hidup kita dimana ada masa-masa jemu. Rasa jemu dalam hidup adalah variasi hidup yang terbaik yang telah Allah ciptakan dan semata-mata menyuruh kita untuk dekat dengan Nya. Dalam Q.S Al-Furqon (77) ayat 2 bahwa “yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. Maka dari itu tidak ada yang meleset dari perhitungan Allah atas semua tindakan kita dan ketaatan kita kepada Allah adalah kemuliaan dunia dan akhirat.
Jadi jangan pernah risau dengan peraturan Allah tentang hidup kita. Apabila kita merasa tertekan, jalanilah dengan ridho Allah. Ingatlah bahwa Allah bersama kita dan banyak rahasia atau mukjizat dari Allah yang tidak kita ketahui.
Menyikapi Sakit dengan Iman (6 Juni 2010)
Sesungguhnya setiap kejadian adalah sempurna dari sudut manapun karena Allah pembuatnya juga sempurna. Kegagalan atau keburukan yang kita lihat adalah karena hawa nafsu sehingga kita salah menyikapinya. Termasuk ketika Allah memberikan kita takdir sakit. Seharusnya ketika kita sakit, bukan sakitnya yang kita sesali tapi dosa yang membuat kita ditakdirkan sakit yang harus kita sesali.
Sakit, jika disikapi dengan benar, justru akan menjadikan kita insan yang lebih baik karena ketika dalam sakit ada hikmah seperti :
1) Meningkatkan keyakinan kepada Allah ; sakit dapat mempertebal iman kita dengan cara belajar untuk yakin bahwa semua hal terjadi atas izin Allah dengan segala kesempurnaannya. Alangkah beruntungnya jika sakit membawa kita pada kesadaran bahwa Allah tidak mungkin mencelakai kita dan yakin akan pertolongan Allah.
2) Dengan sakit kita dapat lebih merasakan kesulitan dan ketidaknyamanan orang lain yang sehari-harinya hidup dalam keterbatasan ; misalnya mata yang sakit,seharusnya membuat kita dapat menyelami kehidupan saudara-saudara kita yang terbatas pengelihatannya dan kita dapat menjadi lebih empati dan mensyukuri apa yang kita hadapi.
Oleh karena itu, yang harus kita lakukan ketika sakit adalah :
1) RIDHA ; Allah yang memiliki kita berhak melakukan apapun termasuk menjadikan kita sakit, maka ridha dan ikhlas menjalaninya adalah satu kewajiban yang harus kita lakukan.
2) JANGAN BERKELUH KESAH DAN MENDRAMATISIR KEADAAN ; terkadang kita tergoda untuk mendramatisir dan mengeluh berlebihan demi mendapatkan perhatian. Umumnya ini karena kita tidak ridha akan ketentuanNya. Sikap yang wajar, proporsional, dan manfaat adalah pilihan yang bijak untuk kita lakukan.
3) Jadikan momentum sakit sebagai saat untuk PERIKSA SETIAP FILES DOSA-DOSA KITA; Sudah seharusnya kita tafakur apa saja dosa yang telah kita perbuat dan memperbanyak taubat atas dosa-dosa tersebut.
4) TAFAKURI ORANG LAIN YANG LEBIH MENDERITA ; dengan cara ini kita akan lebih mudah bersyukur walaupun dalam keadaan sakit.
Tak Ada yang Sia-Sia Dalam Ciptaan dan Kehendak Allah (Sabtu, 5 Juni 2010)
Dalam AlQuran Surat Ali Imran ayat 190-191, Allah berfirman yang artinya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal ; (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka tetap memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan Kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungi kami dari azab neraka”.
Dalam ayat ini, Allah jelas-jelas menyebutkan bahwa orang yang disebut dengan ulil albab (orang-orang yang berfikir) adalah orang yang tidak bisa lupa pada Allah. Semua yang didengar, dilihat, dan dirasa mengingatkannya pada Allah dan tidak ada satupun ciptaan Allah yang sia-sia. Begitu pula dalam setiap kejadian, sudah seharusnya setiap kejadian menjadi pengingat kita akan Allah baik kejadian baik maupun buruk menurut kita.
Yang berbahaya dari suatu kejadian adalah ketika kejadian itu menjauhkan kita Allah. Sepanjang suatu kejadian bisa membuat kita dekat dengan Allah, kita bisa menganggapnya sebagai berkah. Oleh karena itu, jadikanlah setiap episode hidup sebagai momentum untuk menjadi lebih dekat kepada Allah.
Lalu apakah gerbang pembuka pintu hikmah?? Jawabnya adalah RIDHA. Harus disadari bahwa ALLAH BERHAK BERBUAT SESUKA ALLAH. Tugas kita sebagai hambaNya adalah bertanya apa dosa kita sehingga Allah menimpakan suatu kejadian, periksa diri kita, dan taubat atas dosa-dosa. Sehingga sikap ridha atas setiap kejadian membawa hikmah pada digiringnya kita untuk semakin dekat dengan Allah.
Setidaknya 2 pemahaman yang membuat kita harus bersikap ridha atas setiap keputusan Allah :
(1) Kesadaran bahwa kita adalah milik Allah dan sepenuhnya milik Nya ; Dengan pemahaman ini kita akan lebih mudah ridha karena memang Allah, sebagai pemilik, berhak melakukan apapun terhadap kita.
(2) Kesadaran bahwa Allah LEBIH SAYANG dan LEBIH TAHU diri kita dibanding kita sayang dan tahu diri kita sendiri ; Melalui pemahaman ini, kita akan ridha karena kita yakin setiap kejadian yang terjadi adalah hadiah dari Allah agar kita kembali dekat denganNya.
‘MENAGIH’ JANJI ALLAH DENGAN BERDOA SEPENUH HATI (4 JUNI 2010)
Allah sang pemilik segala sesuatu, penggenggam langit, bumi, dunia dan seisinya telah berjanji pada mahluk-mahluknya seperti tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 186 : “ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Dan ketika kita menjalani kehidupan ini yang penuh dengan masalah dan ujian hidup, ingatkah kita dengan janji Allah tersebut? Seringkali kita justru sibuk mencari bantuan pada manusia lain yang hakekatnya sangat lemah juga seperti kita, kita ‘berlari-lari’ tak tentu arah mencari pertolongan akan hutang yang membelit, akan sakit yang mendera, kemiskinan yang menghimpit dan ujian hidup lainnya tapi tidak terpikir untuk meminta dan memohon kepada sang penguasa kejadian yang menjadikan masalah-masalah itu datang serta memegang kunci jalan keluarnya.
Sesungguhya yang membuat kita sengsara adalah kebodohan dan ke-sok tahuan diri kita sendiri. Apabila kita terus dalam koridor ketauhidan yang kuat, kita akan selalu sadar bahwa sesungguhnya Allah telah menyiapkan segala kebutuhan kita, Allah telah menyiapkan ujian hidup lengkap dengan solusinya, sehingga yang harus kita lakukan adalah mempertebal keimanan dan memenuhi segala perintah-perintah Nya kemudian kita dapat ‘menagih’ janji Allah melalui doa yang bersungguh-sungguh.
Apabila kita yakin dengan pertolongan Allah tentu kita tidak akan lagi berdoa sambil berbasa-basi, namun berdoa dengan sepenuh hati. Dalam surat Al Kahfi ayat 10 dicontohkan doa yang diucapkan pemuda-pemuda yang akan berlindung di gua kahfi Rabbanaa atinaa mil ladunka rahmah wa hayya’ lanaa min amrinaa rasyadaa, artinya “ Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Doa ini salah satu doa yang dapat kita gunakan ketika sedang terhimpit dalam kerumitan dengan tentunya sambil terus menghadirkan keyakinan dalam hati dengan bersungguh-sungguh bahwa tidak ada tempat lain untuk bersandar selain Allah sang penguasa yang kekal.
Taubat dan Amal Kebaikan sebagai Penghapus Dosa (3 Juni 2010)
Manusia pada dasarnya dilahirkan dengan sifat yang baik, tidak ada manusia yang berbakat untuk jahat. Namun, lingkungan lah yang membuat manusia berbuat dosa dan khilaf. Setiap kita yang terlanjur berbuat dosa, bersegeralah beristighfar, kemudian menyadari dosa kita dan jangan penah berlarut-larut dalam dosa. Rasulullah SAW berpesan bahwa beristighfarlah secara rutin sehabis shalat. Dari pesan ini, kita dianjurkan untuk menghisab diri kita setiap hari sebelum diri kita dihisab. Sangat beruntung bagi orang-orang yang bisa memeriksa diri kita sendiri dengan kejadian apa pun sehingga bersegera untuk bertaubat.
Amalan baik juga merupakan salah satu cara penghapus dosa dan kesalahan. Contoh amalan baik adalah puasa, infak, shodaqoh atau ibadah lainnya. Setiap musibah yang sedang qt alami, kalau kita hadapi dengan sabar, itu juga sebagai kafarat atau penghapus dosa. Langkah sederhana yang dapat kita lakukan sebagai penghapus dosa, adalah:
• Beristighfar
• Berhenti dari melakukan dosa
• Menyesal atau malu kepada Allah
• Berjanji atau berikrar untuk tidak mengulangi dosa
• Dan menjadikan semua amal kebaikan sebagai penghapus dosa
Sesungguhnya tidak ada tindakan yang luput dari penglihatan Allah. Dalam Q.S Al-Isra ayat 36 bahwa tidak ada tempat yang tertutup bagi Allah. Oleh karena itu bersegeralah bertaubat dengan dosa atau khilaf yang dilakukan. Kalau dosa terhadap orang lain, maka taubat yang dilakukan harus diiringi dengan permintaan maaf. Apabila, dosa terkait dengan harta dan kekayaan, maka kita harus mengembalikan dahulu hak mereka, lalu bertaubat. Mudah-mudahan kita tergolong orang-orang yang diterima taubatnya dan selalu terjaga amal kebaikannya.
Belajar Sabar dan Tawakal dari Kisah Ummu Habibah R.A (2 Juni 2010)
Ada banyak kisah shahabiyah yang patut diteladani, salah satunya adalah istri Rasulullah SAW yaitu Ramlah binti Abi Sufyan atau lebih dikenal dengan Ummu Habibah. Ummu Habibah R.A dilahirkan pada 17 tahun sebelum kenabian oleh seorang ibu bernama Sofiah, yang merupakan bibi dari khalifah Ustman bin Affan. Keislaman Ummu Habibah diperoleh bersama suami pertamanya yaitu Ubaidilah pada saat mengatahui kenabian Rasulullah SAW. Untuk menghindari siksaan kaum quraisy saat itu, maka Ummu Habibah beserta suaminya dan orang-orang yang waktu itu baru masuk Islam hijrah ke Habsyah atas perintah Rasulullah SAW.
Namun, kehidupan Ummu Habibah setelah hijrah dipenuhi dengan banyak cobaan, yang diawali dengan murtadnya Ubaidilah kembali memeluk Nasrani. Karena Allah SWT telah berpesan bahwa seorang muslimah tidak boleh menikah dengan non muslim, maka Ummu Habibah memutuskan untuk bercerai. Setelah perceraiannya ini, kehidupan Ummu Habibah mengalami penderitaan, terlebih lagi ayahnya Abu Sufyan yang belum berhijrah ke Islam memaksa Ummu Habibah untuk keluar dari Islam. Namun, Ummu Habibah sangat yakin dengan ayat Al-Qur’an Surat At-Thalaq (65) ayat 2 bahwa barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Ayat ini sangat melekat di diri Ummu Habibah, sehingga buah dari ketawakalannya, datanglah sebuah isyarat lewat mimpi akan dinikahi oleh Rasulullah SAW. Singkat cerita, ternyata benar adanya Rasulullah SAW akan menikahi Ummu Habibah dan pernikahannya adalah pernikahan yang diberkahi Allah SWT. Dalam hidupnya bersama Rasulullah SAW, Ummu Habibah sangat memegang dien yaitu tegas terhadap musuh Islam tapi berlemah lembut kepada sesama muslim.
Dari carita Ummu Habibah ini, ada 3 keutamaan yang bisa diteladani, yaitu:
1. Ummu Habibah R.A adalah seorang yang sangat tabah dan sabar menghadapi cobaan dengan meyakini ayat-ayat Allah
2. Ummu Habibah selalu menjadikan Allah sebagai tempat bersandar, tidak ada kekuatan lain selain kekuatan Allah SWT.
3. Ummu Habibah menjadi istri Rasulullah yang keras terhadap kaum kafir, terutama yang memusuhi Islam
Semoga kaum muslimah bisa meneladani kisah hidup dan ketiga keutamaan dari Ummul Mu’minin Habibah R.A tersebut.
Bagaimana agar Ucapan Sama dengan Hati (1 Juni 2010)
Allah yang Maha melihat, menatap, Maha mengetahui setiap isi hati hamba-Nya, tidak ada rahasia bagi Allah. Allah tau apa yang ada di dalam lubuk hati terdalam kita, sekalipun mulut berkata lain dengan di hati, niat dihati Allah Maha tahu. sering kita berkata tetapi apa yang ada dalam ucapan berbeda dengan di hati, sebagai contoh kecil ketika kita mengucapkan salam, tanyakan pada diri apakah ketika kita mengucapkannya apakah hati benar-benar juga sedang berdoa. Ketika kita sedang bertanya sesuatu hal kecil untuk menunjukkan perhatian pada orang lain, tanyakan pada diri apakah itu asli dari dalam hati kita, ataukah hanya untuk basa basi saja tidak memakai hati. Ini keanehan sikap kita yang sering tanpa disadari sering dilakukan, mulut ingin kelihatan sempurna tetapi "tidak nyambung" dengan hati.
Tidak jarang kita mengucapkan maaf dan terima kasih, apalagi ketika lebaran. Pada siapa saja kita minta maaf, tapi apakah permohonan maaf tersebut dibarengi dengan rasa menyesal dan memang benar-benar butuh kemaafan, atau hanya ucapan dimulut saja. Hakikat minta maaf sesungguhnya adalah mengakui kesalahan, berharap semua hutang dosa sesama manusia bisa lunas, hidup di dunia ini dengan penuh kemaafan.
Sebagai contoh lain, ketika bertemu anak yatim, ada orang yang sok akrab dan perhatian karena sedang ada orang lain. Ingin dirinya membuat orang kagum, terpesona, berdecak takjub karena kebaikannya. Ini semua sesungunya hanyalah kepalsuankemunafikan dan kebohongan.
Hindari kamuflase, rekayasa, artificial. Tidak apa-apa berbicara seadanya. menjadi sosok yang proporsional saja lebih baik, daripada menyiksa diri sendiri, ingin di"wah" orang, dipuji, dan dianggap lebih. Sesungguhnya kehidupan ingin dinilai orang lebih dari kenyataan akan membuat kita aneh. Keanehan diri membuat kita tidak nyaman, rugi, banyak terluka dan sakit hati.
Tampil apa adanya meskipun belum sempurna akan dapat memebersihkan hati. Apabila bersih dari munafik hati akan bersih. Dengan kemunafikan membuat kita lelah dan resah, membuat langkah hidup tidak mantap. Kita harus memiliki program untuk menghindari sifat munafik, lain di mulut lain di hati.
Dialah Allah Sang Penguasa Mutlak (31 Mei 2010)
Bisikan hati, langkah kaki, gerak tubuh, dan semua yg dilakukan diri ini Allah tahu. Mau kita berbuat maksiat atau kebaikan pun pasti disaksikan oleh Allah. Dan tidak hanya kita saja yang disaksikan Allah, tetapi orang yang memiliki rasa tidak suka pada kita juga diawasi Allah. Semua sudah nyata, jelas, lengkap, utuh, tidak ada rahasia bagi Allah. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya
Apabila terjadi takdir pada diri hal yang baik maupun buruk, semua juga dalam penguasaan Allah. Hanya dengan doa kita bisa merubah suatu takdir menjadi takdir yang lain. Dalam diri harus diyakinkan bahwa tidak ada yang lupu dari penguasaaan Allah, baik itu nikmat atau musibah
"Bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan yang di bumi. Dan Dia (Allah) adalah al-‘Aziz (Yang Maha Perkasa), lagi al-Hakim (Maha Bijaksana).Kepunyaan-Nya (kepunyaan Allah) kerajaan langit dan bumi, Dia (Allah) menghidupkan dan mematikan, dan Dia (Allah) terhadap segala sesuatu adalah al-Qadir (Maha Kuasa)". Q.S Al Hadid ayat: 1-2)
Menjaga Hati & Meluruskan NIAT agar AMALAN diterima ALLAH (30 MEI 2010)
Semoga Allah senantiasa mencabut kesenangan dinilai manusia dari dalam hati. Karena sesungguhnya dosa riya’ dan musyrik menyekutukan Allah berawal dari kesenangan mendapatkan penilaian dari mahluk.
Sadarilah bahwa walaupun berbicara dengan menyebut-nyebut nama Allah memang mudah, namun tidak mudah untuk diterima oleh Allah karena Allah Maha Mengetahui isi hati yang terdalam. Seluruh amalan dan perbuatan yang kita anggap baik akan menjadi sia-sia jika niat kita salah, jika terselip dalam hati keinginan untuk diketahui keilmuan kita, keinginan mendapatkan kekaguman orang lain atau mencari popularitas
Jadi berhati-hatilah menjaga hati dan meluruskan niat dalam setiap amalan kita. Dalam suatu hadist riwayat Muslim diriwayatkan, Dari Abu Hurairah mendengar Rasulullah bersabda : 3 golongan orang yang pertama kali diadili di hari kiamat adalah : golongan syuhada, golongan orang-orang yang belajar dan mengajar ilmu agama serta sering membaca al quran, dan golongan orang kaya yang diberi banyak harta.
Diceritakan dalam hadist tersebut bagaimana Allah menunjukan kenikmatan–kenikmatan pada tiap golongan itu dan merekapun mengenali kenikmatan tersebut. Kemudian Allah bertanya apa yang mereka lakukan dengan kenikmatan tersebut...
Golongan syuhada berkata mereka berperang untuk mencari ridha Allah, Golongan ulama berkata mereka belajar dan mengajar agama untuk mendapatkan ridha Allah, dan golongan orang kaya berkata mereka tidak akan membiarkan ada jalan yang tidak mereka sedekahi juga demi mengejar ridha allah. Namun apa jawaban Allah?? “KALIAN BERDUSTA!!!!!”....Allah yang maha mengetahui isi hati tahu benar ketika syuhada berperang agar mendapatkan gelar pahlawan, dan mereka telah mendapatkannya di dunia, ketika ulama dan qari mempelajari, membaca dan mengajar al quran demi mendapatkan penilaian baik dari manusia dan mereka telah mendapatkannya di dunia dengan gelar ulama, ustad, dan sebagainya. Allah mengetahui isi hati orang kaya yang berinfaq dalam rangka mendapatkan predikat dermawan di dunia dan mereka telah mendapatkannya. Kemudian Allah menyuruh malaikat menyeret mereka di atas wajahnya dan melemparkannya ke dalam neraka.
Hadist di atas menggambarkan betapa sulit bagi kita untuk menjaga hati dan meluruskan niat dalam beramal dan bukan hal yang mudah mendapatkan penerimaan Allah atas amalan–amalan yang kita sangka baik karena Allah maha mengetahui rahasia hati terdalam. Namun tentu hal ini bukan kemudian menjadi alasan kita untuk tidak berusaha berbuat baik dan beramal di jalan Allah. Yang harus terus kita perbaiki adalah ketauhidan kita, dan terus mempelajari ilmu ikhlas agar dapat istiqamah mencari ridha Allah tanpa dipusingkan dengan penilaian manusia.
Senin, 07 Juni 2010
Petition to The Lover
Ya Alloh..., mengapa hijab ini begitu tebal?
Mengapa tabir ini begitu keras?
Kami hampir...hampir selalu melupakanMu..
Setiap waktu..
Bahkan.. sekalipun dalam shalat kamipun jarang ingat kepadaMu..
Bahkan ketika berzikir pun..
Betapapun lisan ini menyebut namaMu
Engkau tahu... hati ini tidak tertuju padaMu..
Apalah artinya semua ini ya Alloh...Apalah artinya semua ini..
Jikalau kami terhalang dari MU?
Apa artinya harta, kemudahan, pujian yang datang?
Kalau semua ini menjadi tabir?
Ya Alloh kami tidak mau tertipu oleh dunia ini..
Kami tidak mau terperdaya oleh kesibukan ini..
Kami hanya ingin Engkau...
Kami hanya ingin menjadi manusia yang tidak bisa lupa kepadaMu..
Kami hanya ingin hati ini hanya untukMu ya Alloh..
karena Engkaulah Tuhan kami..
Engkaulah yang menggenggam segala-galanya..
Kami mohon ya Alloh..singkapkan hijab dihati ini..
Agar hanya Engkau..Engkau saja.
Ya Alloh..hanya Engkaulah yang dapat membuka tirai dihati kami..
Jangan biarkan..dunia berikut isinya menghalangi kami mengenalMu..mengingatMu..
MencintaiMu..
Jadikan hanya engkau yang ada dihati ini ya Alloh..
Segalanya hanya karena Engkau..
Segalanya untukMu..
Ya Alloh.. karuniakan kepada kami cintaMu..
Cinta orang-orang yang mencintaiMu..
Cinta orang-orang yang dicintai olehMu
Dan cintakan kami kepada jalan yang dapat menyampaikan kami kepada cintaMu..aammiin.. yaa Alloh..yaa Robbal 'alamiin..
Mengapa tabir ini begitu keras?
Kami hampir...hampir selalu melupakanMu..
Setiap waktu..
Bahkan.. sekalipun dalam shalat kamipun jarang ingat kepadaMu..
Bahkan ketika berzikir pun..
Betapapun lisan ini menyebut namaMu
Engkau tahu... hati ini tidak tertuju padaMu..
Apalah artinya semua ini ya Alloh...Apalah artinya semua ini..
Jikalau kami terhalang dari MU?
Apa artinya harta, kemudahan, pujian yang datang?
Kalau semua ini menjadi tabir?
Ya Alloh kami tidak mau tertipu oleh dunia ini..
Kami tidak mau terperdaya oleh kesibukan ini..
Kami hanya ingin Engkau...
Kami hanya ingin menjadi manusia yang tidak bisa lupa kepadaMu..
Kami hanya ingin hati ini hanya untukMu ya Alloh..
karena Engkaulah Tuhan kami..
Engkaulah yang menggenggam segala-galanya..
Kami mohon ya Alloh..singkapkan hijab dihati ini..
Agar hanya Engkau..Engkau saja.
Ya Alloh..hanya Engkaulah yang dapat membuka tirai dihati kami..
Jangan biarkan..dunia berikut isinya menghalangi kami mengenalMu..mengingatMu..
MencintaiMu..
Jadikan hanya engkau yang ada dihati ini ya Alloh..
Segalanya hanya karena Engkau..
Segalanya untukMu..
Ya Alloh.. karuniakan kepada kami cintaMu..
Cinta orang-orang yang mencintaiMu..
Cinta orang-orang yang dicintai olehMu
Dan cintakan kami kepada jalan yang dapat menyampaikan kami kepada cintaMu..aammiin.. yaa Alloh..yaa Robbal 'alamiin..
Kamis, 03 Juni 2010
Sebuah Masjid, Sahabat Kita…
Ta’aruf
Sebuah Masjid, Sahabat Kita…
Masjidil Aqsha kiblat pertama shalat kita sebelum dipindahkan ke arah Ka’bah, Masjidil Haram, Makkah.
Masjidil Aqsha masjid kedua yang dibangun manusia dimuka bumi.
Masjidil Aqsha masjid ketiga yang disucikan, setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
(Rasulullah Saw melarang kita bersusah payah mendatangi masjid yang jauh kecuali ke tiga masjid, Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Aqsha di Al-Quds atau Yerusalem)
Masjidil Aqsha tempat Rasulullah Saw mengimami shalat jama’ah para nabi dan rasul ketika singgah dalam perjalanan Isra’ Mi’raj.
Masjidil Aqsha tempat dibukanya pintu langit bagi Mi’raj-nya Rasulullah Saw.
Palestina bagian dari tanah yang diberkahi Allah dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.
Palestina bagian dari negeri Syam, wilayah tempat diutusnya para nabi dan rasul.
Palestina tempat dimakamkannya para nabi dan rasul seperi Nabi Ibrahim, Nabi Zakaria, Nabi Yahya dan lain-lain (‘alaihimussalaam).
Palestina tempat dimakamkannya lebih dari 10.000 syuhada dari kalangan Sahabat Rasulullah Saw, yang gugur dalam jihad maupun da’wah fii sabililillah.
Palestina dan Masjidil Aqsha dibebaskan dari penjajah Romawi dan Kristen oleh pasukan Amirul Mu’minin Khalifah ‘Umar ibn Khattab dan ratusan tahun kemudian oleh Panglima Shalahuddin Al-Ayyubi.
Palestina dan Masjidil Aqsha adalah tanah waqaf milik umat Islam sedunia, bukan cuma milik umat Islam di Palestina.
Palestina dan Masjidil Aqsha adalah amanah Allah, dan membebaskan serta membelanya adalah Jihad fii Sabilillah.
Sudah 61 tahun ini, saudara-saudara kita para Mujahidin dan rakyat Palestina mewakili kita semua, berjihad membebaskan Palestina dan Masjidil Aqsha, dari penjajahan dan teror oleh negeri Zionis bernama Israel yang didukung penuh oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan beberapa negara lainnya. Ratusan ribu Syuhada Palestina telah gugur. Lebih dari 11.000 orang saat ini dipenjara dan disiksa oleh tentara Zionis Israel, termasuk lebih dari 100 perempuan dan anak-anak. Lebih dari 50.000 orang cacat permanen akibat kejahatan teror Zionis Israel. Dalam serangan Zionis Israel atas Gaza awal tahun 2009 ini, lebih dari 25.000 bangunan rumah, toko, sekolah, masjid dan rumah sakit hancur karena disiram lebih dari 1,5 juta kilogram bom dan rudal. Lebih dari 1.300 orang syahid. Lebih dari 20 masjid rata hancur dan rusak berat.
Namun para Mujahidin dan rakyat Palestina tetap tegar dan sabar mewakili kita, umat Islam sedunia, “Kami tidak akan meninggalkan Masjidil Aqsha dan Palestina sampai Allah menurunkan pertolongannya atau kami mati syahid.”
Berjihadlah dengan doa Anda.
Berjihadlah dengan ilmu Anda.
Berjihadlah dengan profesi Anda.
Berjihadlah dengan informasi Anda.
Berjihadlah dengan harta Anda.
Berjihadlah dengan nyawa Anda.
Karena lambat atau cepat Allah akan memerdekaan Palestina dan Masjidil Aqsha.
Satu-satunya masalah kita adalah…apakah kita sudah mencatatkan nama kita di dalam daftar para pembela dan pembebas Palestina dan Masjidil Aqsha, sekecil apapun usaha kita?
Karena daftar nama itu kelak akan diperiksa, di Pengadilan Allah di Padang Mahsyar di mana kita akan ditanya: “Apa yang sudah kamu berikan untuk membebaskan Palestina dan Masjidil Aqsha?”
Doa apa yang telah kita panjatkan untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Ilmu apa yang telah kita sumbangkan untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Profesi apa yang telah kita dedikasikan untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Informasi apa yang telah kita sebarluaskan untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Berapa harta yang telah kita sumbangkan untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Apakah sudah kita korbankan nyawa kita untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Pertanyaan-pertanyaan ini akan ditanyakan kepada kita, karena Palestina dan Masjidil Aqsha adalah bagian dari aqidah kita. Bagian dari Iman al-Islam kita.
Sahabat Al-Aqsha menyalurkan langsung bantuan dan jihad harta Anda kepada rakyat Palestina melalui Rabithah Ulama Palestina, sebuah perhimpunan ulama Palestina yang sampai hari ini pemimpinnya masih dipenjara dan disiksa oleh Zionis Israel (Syeikh Hamdi Al-Bithawi).
Rabithah Ulama Palestina adalah para ulama yang berada di dalam dan di luar tanah Palestina, yang istiqamah membina umat agar menjadi insan-insan yang layak merengkuh pertolongan dan kemenangan dari Allah, melalui Tarbiyah dan Jihad yang dijaga kesuciannya.
Kami mengajak Anda untuk berpartisipasi dalam beberapa Kegiatan Sahabat Al-Aqsha.
Donasi
Sampaikan Infaq terbaik anda melalui
Rekening Bantuan Palestina
Bank Syariah Mandiri
No. Rek. 1540006443
an. M Fanni bdn Palestina
Insya Allah kami akan menyalurkannya sesuai dengan amanah Anda. Anda dapat melihat beberapa kegiatan penyaluran Bantuan pada halaman Kegiatan Sahabat Al-Aqsha.
Sebuah Masjid, Sahabat Kita…
Masjidil Aqsha kiblat pertama shalat kita sebelum dipindahkan ke arah Ka’bah, Masjidil Haram, Makkah.
Masjidil Aqsha masjid kedua yang dibangun manusia dimuka bumi.
Masjidil Aqsha masjid ketiga yang disucikan, setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
(Rasulullah Saw melarang kita bersusah payah mendatangi masjid yang jauh kecuali ke tiga masjid, Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Aqsha di Al-Quds atau Yerusalem)
Masjidil Aqsha tempat Rasulullah Saw mengimami shalat jama’ah para nabi dan rasul ketika singgah dalam perjalanan Isra’ Mi’raj.
Masjidil Aqsha tempat dibukanya pintu langit bagi Mi’raj-nya Rasulullah Saw.
Palestina bagian dari tanah yang diberkahi Allah dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.
Palestina bagian dari negeri Syam, wilayah tempat diutusnya para nabi dan rasul.
Palestina tempat dimakamkannya para nabi dan rasul seperi Nabi Ibrahim, Nabi Zakaria, Nabi Yahya dan lain-lain (‘alaihimussalaam).
Palestina tempat dimakamkannya lebih dari 10.000 syuhada dari kalangan Sahabat Rasulullah Saw, yang gugur dalam jihad maupun da’wah fii sabililillah.
Palestina dan Masjidil Aqsha dibebaskan dari penjajah Romawi dan Kristen oleh pasukan Amirul Mu’minin Khalifah ‘Umar ibn Khattab dan ratusan tahun kemudian oleh Panglima Shalahuddin Al-Ayyubi.
Palestina dan Masjidil Aqsha adalah tanah waqaf milik umat Islam sedunia, bukan cuma milik umat Islam di Palestina.
Palestina dan Masjidil Aqsha adalah amanah Allah, dan membebaskan serta membelanya adalah Jihad fii Sabilillah.
Sudah 61 tahun ini, saudara-saudara kita para Mujahidin dan rakyat Palestina mewakili kita semua, berjihad membebaskan Palestina dan Masjidil Aqsha, dari penjajahan dan teror oleh negeri Zionis bernama Israel yang didukung penuh oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan beberapa negara lainnya. Ratusan ribu Syuhada Palestina telah gugur. Lebih dari 11.000 orang saat ini dipenjara dan disiksa oleh tentara Zionis Israel, termasuk lebih dari 100 perempuan dan anak-anak. Lebih dari 50.000 orang cacat permanen akibat kejahatan teror Zionis Israel. Dalam serangan Zionis Israel atas Gaza awal tahun 2009 ini, lebih dari 25.000 bangunan rumah, toko, sekolah, masjid dan rumah sakit hancur karena disiram lebih dari 1,5 juta kilogram bom dan rudal. Lebih dari 1.300 orang syahid. Lebih dari 20 masjid rata hancur dan rusak berat.
Namun para Mujahidin dan rakyat Palestina tetap tegar dan sabar mewakili kita, umat Islam sedunia, “Kami tidak akan meninggalkan Masjidil Aqsha dan Palestina sampai Allah menurunkan pertolongannya atau kami mati syahid.”
Berjihadlah dengan doa Anda.
Berjihadlah dengan ilmu Anda.
Berjihadlah dengan profesi Anda.
Berjihadlah dengan informasi Anda.
Berjihadlah dengan harta Anda.
Berjihadlah dengan nyawa Anda.
Karena lambat atau cepat Allah akan memerdekaan Palestina dan Masjidil Aqsha.
Satu-satunya masalah kita adalah…apakah kita sudah mencatatkan nama kita di dalam daftar para pembela dan pembebas Palestina dan Masjidil Aqsha, sekecil apapun usaha kita?
Karena daftar nama itu kelak akan diperiksa, di Pengadilan Allah di Padang Mahsyar di mana kita akan ditanya: “Apa yang sudah kamu berikan untuk membebaskan Palestina dan Masjidil Aqsha?”
Doa apa yang telah kita panjatkan untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Ilmu apa yang telah kita sumbangkan untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Profesi apa yang telah kita dedikasikan untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Informasi apa yang telah kita sebarluaskan untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Berapa harta yang telah kita sumbangkan untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Apakah sudah kita korbankan nyawa kita untuk Palestina dan Masjidil Aqsha?
Pertanyaan-pertanyaan ini akan ditanyakan kepada kita, karena Palestina dan Masjidil Aqsha adalah bagian dari aqidah kita. Bagian dari Iman al-Islam kita.
Sahabat Al-Aqsha menyalurkan langsung bantuan dan jihad harta Anda kepada rakyat Palestina melalui Rabithah Ulama Palestina, sebuah perhimpunan ulama Palestina yang sampai hari ini pemimpinnya masih dipenjara dan disiksa oleh Zionis Israel (Syeikh Hamdi Al-Bithawi).
Rabithah Ulama Palestina adalah para ulama yang berada di dalam dan di luar tanah Palestina, yang istiqamah membina umat agar menjadi insan-insan yang layak merengkuh pertolongan dan kemenangan dari Allah, melalui Tarbiyah dan Jihad yang dijaga kesuciannya.
Kami mengajak Anda untuk berpartisipasi dalam beberapa Kegiatan Sahabat Al-Aqsha.
Donasi
Sampaikan Infaq terbaik anda melalui
Rekening Bantuan Palestina
Bank Syariah Mandiri
No. Rek. 1540006443
an. M Fanni bdn Palestina
Insya Allah kami akan menyalurkannya sesuai dengan amanah Anda. Anda dapat melihat beberapa kegiatan penyaluran Bantuan pada halaman Kegiatan Sahabat Al-Aqsha.
Rabu, 02 Juni 2010
Michael Heart
Michael Heart a.k.a Annas Allaf
Asal Syria.
Genre Alternative rock
Alternative pop
Tahun aktif 1990 – sekarang
Perusahaan rekaman Annas Music
Situs web michaelheart.com
Instrumen khusus
gitar
Michael Heart, adalah pencipta sekaligus penyanyi Amerika Serikat. Ia lahir di Suriah dan kedua orangtuanya berasal dari Suriah. Nama aslinya Annas Allaf, sedangkan Michael Heart adalah nama panggungnya[1]. Heart tumbuh dengan berbagai latar belakang budaya. Ia besar di Swiss, Austria, Timur Tengah, dan Amerika Serikat.[2]
Biografi
Heart mulai memainkan gitar dan piano pada usia 10 tahun. Ketika remaja, ia mulai menggubah lagu dan menyanyikannya sendiri. Setelah lulus dari jurusan teknik audio (audio engineering) di Full Sail University, California, tahun 1990, Heart pindah ke Los Angeles. Heart membuka studio rekaman lokal di rumahnya dan disana ia mengasah kemampuannya sebagai seorang teknisi rekaman dan gitaris.[3]
Heart telah bekerja sama dengan sejumlah artis terkemuka selama 18 tahun terakhir, misalnya Brandy, Will Smith, Toto, Natalie Cole, The Temptations, Phil Collins, Patty LaBelle, The Pointer Sisters, Earth Wind & Fire, Ricky Lee Jones, Lou Rawls, Jesse McCartney, Hillary Duff, Jessica Simpson, Jennifer Paige, Al Jarreau, K-Ci & Jojo, Deborah Cox, Monica, Taylor Dayne, Keiko Matsui, Steve Nieves, Luis Miguel dan Tarkan. Heart juga fasih dalam berbahasa perancis. Hal ini mempermudah langkahnya untuk sejumlah artis perancis: Calogero (The Charts), Marc Lavoine, dan Veronique Sanson. Ia juga pernah bekerjasama dengan produser David Foster. Sebagian besar pekerjaan Heart di dalam studio, namun, Ia juga berkeliling sebagai gitaris flamenco dan menjadi personel band smooth jazz , Jango.[4]
Heart memperoleh perhatian dunia ketika ia menulis lagu We Will Not Go Down, yang merupakan bentuk simpatinya atas tragedi pembantaian Israel ke Gaza, Akhir Desember 2008 hingga Januari 2009. Lagu ini ia sediakan secara gratis untuk di-download dari situs pribadinya, namun ia menyarankan dalam situsnya untuk memberikan donasi untuk Gaza melalui United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East.
Hingga 9 Februari 2009, We Will Not Go Down telah di-view hingga 1,021,000 kali di Youtube, mp3-nya di-download sebanyak 325,000 kali, dan telah mendapatkan email respon sebanyak 10,000 email, komentar dan pesan.[5]
Heart juga merilis album bertajuk Unsolicited Material yang beraliran pop/rock dengan tema yang serius, misalnya kekerasan rumah tangga (Finally Free) perzinaan (Living in Sin), dan perang (Damaged World).
Diskografi
Album
* Unsolicited Material (2009)
Single
* "We Will Not Go Down (Lagu untuk Gaza)"
* Situs resmi
* Membela Gaza dengan Nada
Catatan
1. ^ http://sabili.co.id/index.php/20090127807/web/-Membela-Gaza-dengan-Nada.html
2. ^ http://www.michaelheart.com/Michael_Heart_Bio.html
3. ^ http://www.michaelheart.com/Michael_Heart_Bio.html
4. ^ http://www.michaelheart.com/Michael_Heart_Bio.html
5. ^ http://www.michaelheart.com/Song_for_Gaza.html
Michael Heart
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Asal Syria.
Genre Alternative rock
Alternative pop
Tahun aktif 1990 – sekarang
Perusahaan rekaman Annas Music
Situs web michaelheart.com
Instrumen khusus
gitar
Michael Heart, adalah pencipta sekaligus penyanyi Amerika Serikat. Ia lahir di Suriah dan kedua orangtuanya berasal dari Suriah. Nama aslinya Annas Allaf, sedangkan Michael Heart adalah nama panggungnya[1]. Heart tumbuh dengan berbagai latar belakang budaya. Ia besar di Swiss, Austria, Timur Tengah, dan Amerika Serikat.[2]
Biografi
Heart mulai memainkan gitar dan piano pada usia 10 tahun. Ketika remaja, ia mulai menggubah lagu dan menyanyikannya sendiri. Setelah lulus dari jurusan teknik audio (audio engineering) di Full Sail University, California, tahun 1990, Heart pindah ke Los Angeles. Heart membuka studio rekaman lokal di rumahnya dan disana ia mengasah kemampuannya sebagai seorang teknisi rekaman dan gitaris.[3]
Heart telah bekerja sama dengan sejumlah artis terkemuka selama 18 tahun terakhir, misalnya Brandy, Will Smith, Toto, Natalie Cole, The Temptations, Phil Collins, Patty LaBelle, The Pointer Sisters, Earth Wind & Fire, Ricky Lee Jones, Lou Rawls, Jesse McCartney, Hillary Duff, Jessica Simpson, Jennifer Paige, Al Jarreau, K-Ci & Jojo, Deborah Cox, Monica, Taylor Dayne, Keiko Matsui, Steve Nieves, Luis Miguel dan Tarkan. Heart juga fasih dalam berbahasa perancis. Hal ini mempermudah langkahnya untuk sejumlah artis perancis: Calogero (The Charts), Marc Lavoine, dan Veronique Sanson. Ia juga pernah bekerjasama dengan produser David Foster. Sebagian besar pekerjaan Heart di dalam studio, namun, Ia juga berkeliling sebagai gitaris flamenco dan menjadi personel band smooth jazz , Jango.[4]
Heart memperoleh perhatian dunia ketika ia menulis lagu We Will Not Go Down, yang merupakan bentuk simpatinya atas tragedi pembantaian Israel ke Gaza, Akhir Desember 2008 hingga Januari 2009. Lagu ini ia sediakan secara gratis untuk di-download dari situs pribadinya, namun ia menyarankan dalam situsnya untuk memberikan donasi untuk Gaza melalui United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East.
Hingga 9 Februari 2009, We Will Not Go Down telah di-view hingga 1,021,000 kali di Youtube, mp3-nya di-download sebanyak 325,000 kali, dan telah mendapatkan email respon sebanyak 10,000 email, komentar dan pesan.[5]
Heart juga merilis album bertajuk Unsolicited Material yang beraliran pop/rock dengan tema yang serius, misalnya kekerasan rumah tangga (Finally Free) perzinaan (Living in Sin), dan perang (Damaged World).
Diskografi
Album
* Unsolicited Material (2009)
Single
* "We Will Not Go Down (Lagu untuk Gaza)"
* Situs resmi
* Membela Gaza dengan Nada
Catatan
1. ^ http://sabili.co.id/index.php/20090127807/web/-Membela-Gaza-dengan-Nada.html
2. ^ http://www.michaelheart.com/Michael_Heart_Bio.html
3. ^ http://www.michaelheart.com/Michael_Heart_Bio.html
4. ^ http://www.michaelheart.com/Michael_Heart_Bio.html
5. ^ http://www.michaelheart.com/Song_for_Gaza.html
Michael Heart
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Indahnya Ibadah Haji
Rangkuman Pengajian Qolbun
Salim Masjid Agung Al-Azhar 9 April 2001
Indahnya Ibadah Haji
Bismillahirrahmaanirrahiim
Empat puluh empat hari berada di tanah suci bukanlah hal yang remeh. Banyak orang yang takut meninggalkan urusannya, karena takut urusannya itu menjadi berantakan. Padahal kita mati juga tidak akan merubah dunia ini. Betapa pentingnya kita hijrah karena sebetulnya masalah di kantor kita, di rumah tangga kita bukan masalah dari luar tapi pada diri kita sendiri.
Kita butuh jeda, kita butuh berhenti. Kita butuh melihat siapa diri kita. Itulah yang disunnahkan Rasulullah dalam itikafnya. Kalau kita sudah membersihkan diri, mengetahui siapa diri kita, mulai punya program perbaikan maka kita kembali kerumah, kita kembali ke tempat kerja dengan keadaan kita yang lebih baik. Insya Allah perkataan kita akan lebih arif didalam memimpin rapat, hasilnya ide akan muncul, gagasan makin cemerlang, suasana makin produktif dan akan menjadi maslahat bagi kita semua.
Kalau kita sebagai ayah, pulang haji dan kita berhasil memperbaiki diri makin bijaksana, maka anak-anak menemukan figur dirumah, makin kondusif untuk perbaikan. Jadi betapa pentingnya haji, selain untuk ibadah juga sebagai sarana perbaikan diri. Bagi saudara-saudara yang sibuk bekerja tanpa punya waktu untuk menilai dirinya, itu sama saja artinya dengan punya pisau dipakai sembelih terus menerus dan akhirnya tumpul.
Nah saudara-saudaraku sekalian... Kalau punya waktu, cari yang panjang tapi dengan program yang jelas. Tiap hari belajar karena kemabruran itu tergantung ilmu. Banyak orang yang pergi umroh/haji tapi tidak dengan ilmu. Ilmu itu penting, oleh karena itu kalau nanti haji apakah niat kita pergi haji?
Ada haji malu, maksudnya karena temannya sudah berangkat semua, dia belum. Ada haji status, yang ingin mencantumkan gelar didepan namanya. Itu niat gelar. Ada juga haji untuk
maksiat, yang ingin dianggap sholeh. Dia cari status haji untuk menginginkan sesuatu dari hajinya. Dan yang paling buruk haji untuk menyembunyikan kemaksiatan.
Lalu apa niat haji kita? menyempurnakan kewajiban kita, rukun Islam kelima. Kita ingin mati dengan sempurnanya kewajiban kita. Perkara pahala, perkara ampunan, perkara sorga itu urusan Allah.
Mulai sekarang berniatlah menabung untuk pergi haji. Berangkat atau tidak itu urusan Allah. Jika batal berangkat, siapa tahu Allah akan menyiapkan ilmu yang lebih banyak, menebalkan iman atau mungkin ada urusan dirumah yang lebih penting. Jangan malu tidak jadi berangkat. Masa kita kecewa atas perbuatan Allah.
Hati-hatilah kalau haji jangan merasa kita paling bisa atau paling sholeh. Dan biasakan mengalah. Tidak akan ketinggalan dengan mengalah. Memperbanyak musuh itu capek, memperbanyak saudara itu yang nikmat. Bahkan bila ada orang yang berbuat jelek, balas kejelekan itu dengan berbuat baik. Sebab membalas dengan otot atau kekerasan jarang dapat meluluhkan hati.
Haji yang mabrur itu adalah haji yang paling lemah lembut. Di Mekah, thawaf, sai kalau tidak hati-hati, kurang ilmu jadi takut ketinggalan dan tidak khusyu. Jadi hikmah yang paling penting dari haji ini diantaranya ialah bagaimana kita merasa bersaudara dengan yang lain. Ini ternyata luar biasa bisa menahan diri dari kedengkian atau kemarahan.
Apalagi haji itu jelas undangan Allah, jelas sama-sama umat Islam. Bagaimana mungkin kita membenci hanya karena perkara yang remeh. Yang pasti jaminan kita datangnya dari Allah. Allah Maha Tahu apa kebutuhan kita dibanding kita sendiri. Setiap kita melakukan apapun harus jelas manfaatnya.
Saudara-saudaraku sekalian... Bonus dari kajian kali ini adalah menikmati bersaudara satu sama lain. Minimalisir perasaan kebencian, mudah-mudahan akan terpancar sifat rahmatan lil'alamin pada diri kita.
Walhamdulillahirobbil'alamiin. (Aa Gym)***
Salim Masjid Agung Al-Azhar 9 April 2001
Indahnya Ibadah Haji
Bismillahirrahmaanirrahiim
Empat puluh empat hari berada di tanah suci bukanlah hal yang remeh. Banyak orang yang takut meninggalkan urusannya, karena takut urusannya itu menjadi berantakan. Padahal kita mati juga tidak akan merubah dunia ini. Betapa pentingnya kita hijrah karena sebetulnya masalah di kantor kita, di rumah tangga kita bukan masalah dari luar tapi pada diri kita sendiri.
Kita butuh jeda, kita butuh berhenti. Kita butuh melihat siapa diri kita. Itulah yang disunnahkan Rasulullah dalam itikafnya. Kalau kita sudah membersihkan diri, mengetahui siapa diri kita, mulai punya program perbaikan maka kita kembali kerumah, kita kembali ke tempat kerja dengan keadaan kita yang lebih baik. Insya Allah perkataan kita akan lebih arif didalam memimpin rapat, hasilnya ide akan muncul, gagasan makin cemerlang, suasana makin produktif dan akan menjadi maslahat bagi kita semua.
Kalau kita sebagai ayah, pulang haji dan kita berhasil memperbaiki diri makin bijaksana, maka anak-anak menemukan figur dirumah, makin kondusif untuk perbaikan. Jadi betapa pentingnya haji, selain untuk ibadah juga sebagai sarana perbaikan diri. Bagi saudara-saudara yang sibuk bekerja tanpa punya waktu untuk menilai dirinya, itu sama saja artinya dengan punya pisau dipakai sembelih terus menerus dan akhirnya tumpul.
Nah saudara-saudaraku sekalian... Kalau punya waktu, cari yang panjang tapi dengan program yang jelas. Tiap hari belajar karena kemabruran itu tergantung ilmu. Banyak orang yang pergi umroh/haji tapi tidak dengan ilmu. Ilmu itu penting, oleh karena itu kalau nanti haji apakah niat kita pergi haji?
Ada haji malu, maksudnya karena temannya sudah berangkat semua, dia belum. Ada haji status, yang ingin mencantumkan gelar didepan namanya. Itu niat gelar. Ada juga haji untuk
maksiat, yang ingin dianggap sholeh. Dia cari status haji untuk menginginkan sesuatu dari hajinya. Dan yang paling buruk haji untuk menyembunyikan kemaksiatan.
Lalu apa niat haji kita? menyempurnakan kewajiban kita, rukun Islam kelima. Kita ingin mati dengan sempurnanya kewajiban kita. Perkara pahala, perkara ampunan, perkara sorga itu urusan Allah.
Mulai sekarang berniatlah menabung untuk pergi haji. Berangkat atau tidak itu urusan Allah. Jika batal berangkat, siapa tahu Allah akan menyiapkan ilmu yang lebih banyak, menebalkan iman atau mungkin ada urusan dirumah yang lebih penting. Jangan malu tidak jadi berangkat. Masa kita kecewa atas perbuatan Allah.
Hati-hatilah kalau haji jangan merasa kita paling bisa atau paling sholeh. Dan biasakan mengalah. Tidak akan ketinggalan dengan mengalah. Memperbanyak musuh itu capek, memperbanyak saudara itu yang nikmat. Bahkan bila ada orang yang berbuat jelek, balas kejelekan itu dengan berbuat baik. Sebab membalas dengan otot atau kekerasan jarang dapat meluluhkan hati.
Haji yang mabrur itu adalah haji yang paling lemah lembut. Di Mekah, thawaf, sai kalau tidak hati-hati, kurang ilmu jadi takut ketinggalan dan tidak khusyu. Jadi hikmah yang paling penting dari haji ini diantaranya ialah bagaimana kita merasa bersaudara dengan yang lain. Ini ternyata luar biasa bisa menahan diri dari kedengkian atau kemarahan.
Apalagi haji itu jelas undangan Allah, jelas sama-sama umat Islam. Bagaimana mungkin kita membenci hanya karena perkara yang remeh. Yang pasti jaminan kita datangnya dari Allah. Allah Maha Tahu apa kebutuhan kita dibanding kita sendiri. Setiap kita melakukan apapun harus jelas manfaatnya.
Saudara-saudaraku sekalian... Bonus dari kajian kali ini adalah menikmati bersaudara satu sama lain. Minimalisir perasaan kebencian, mudah-mudahan akan terpancar sifat rahmatan lil'alamin pada diri kita.
Walhamdulillahirobbil'alamiin. (Aa Gym)***
Langganan:
Postingan (Atom)