Jumat, 20 Agustus 2010

MQ Pagi Notes 6

Persiapkan Amalan Utama di Bulan Ramadhan (10 Agustus 2010)

Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa. Sungguh orang yang merugi jika kita menghadapi Ramadhan dengan biasa-biasa saja. Dan tidak mendapat ampunan dari Allah SWT bagi orang yang tidak membedakan amalan-amalan di bulan Ramadhan dengan bulan lain. Ada beberapa amalan yang dapat dijadikan amalan utama di Bulan Ramadhan, yaitu:

1. Sedekah
Janganlah kita takut miskin dengan bersedekah karena Allah SWT sudah menjanjikan bulan Ramadhan adalah bulan dengan pahala berlipat ganda.
2. Qiyamul Lail/Sholat Malam
Janganlah kita meremehkan qiyamul lail di Bulan Ramadhan karena sesungguhnya malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam-malam yang penuh berkah.
3. Tilawah Qur’an
Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Untuk itu, bedakan tilawah qur’an kita dari bulan lain baik itu kuantitas maupun kualitasnya. Contohnya adalah kalau biasanya kita hanya tilawah saja, usahakan di bulan Ramadhan dapat tilawah dengan membaca dan memahami pula maknanya.
4. I’tikaf
Persiapkan baik-baik bulan Ramadhan ini terutama di 10 hari terakhir dengan ber-i’tikaf karena sesungguhnya pada 10 hari terakhir terdapat malam-malam mulia.

Amalan-amalan di atas akan lebih baik jika disertai dengan hati yang ikhlash dalam menjalankannya. Lumpuhkan penilaian orang lain di Bulan Ramadhan ini. Yakinkan bahwa Allah SWT yang Maha kuasa dan penilai yang terbaik.


Kejahatan Lidah Dapat Merusak Shaum (12 Agustus 2010)


Kita harus memastikan bahwa Ramadhan kali ini berbeda denga hari biasanya. Menjadi pribadi yang berbeda bukan untuk dipamerkan atau dipuji oleh orang lain. Menjadi berbeda seharusnya karena ingin disukai Allah. Apabila sikap obrolan dan amalan tetap sama berarti tidak menghargai Ramadhan, meremehkan, menghina Allah, tidakmenganggap jamuan Allah dan menjadi hamba yang menyia-nyiakan Ramadhan.

Sebagai wujud penghargaan terhadap Ramadhan, salah satunya dengan memiliki "QUALITY CONTROL", yaitu kontrol perkataan, bagaimanakah kualitasnya? Kualitas kebenarannya dan kemanfaatannya. Tidak usah boros kata-kata agar orang terpesona. Kalaupun tidak bicara dengan makhluk, berdzikirlah karena Allah MahaTau. Jadikan detik demi detik dalam Ramadhan ini menjadi istimewa. Barang siapayang tangguh menjaga mulutnya, jauh lebih aman.

Mari kita shaum dari perkataan yang tidak disukai Allah, apabila terasa sia-sia mari kita intropeksi dan bersegeralah untuk taubat. Yakinkan diri bahwa Allah Maha mendengar, malaikat mencatat dan semua akan kembali pada diri sendiri.

"Sesungguhnya pendengaran,penglihatan, dan hati semuanya kelak pasti akan dimintai tanggung jawabnya".(QS. Al Isra' : 36)


Shodaqoh yang Paling Afdhol Adalah Shodaqoh di Bulan Ramadhan (13 Agustus 2010)


Tidak ada bosannya untuk membahas tentang shodaqoh inikarena sesungguhnya shodaqoh adalah investasi akhirat yang pahalanya terusmengalir. Terutama di bulan Ramadhan, balasan Allah akan dilipatgandakan untuksetiap amalan yang dilakukan untuk itu betapa afdholnya jika bersedekah dibulan Ramadhan.

Sibukanlah kita dengan urusan akhirat, yaitu urusanyang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Apapun urusan kita di dunia,namun bertujuan atau membuat kita lebih dekat kepada Allah itulah urusanakhirat. Begitu pula dengan shodaqoh, jika kita seorang pengusaha namun darihasil usahanya tersebut memberikan peluang dia untuk bershodaqoh maka kitatelah melakukan amalan untuk urusan akhirat. Jadi dapat disimpulkan bahwasetiap amalan tergantung pada dari niat dan caranya.

Sesungguhnya Allah mengetahui isi hati setiap hambaNya. Oleh karena itu ayo bersedekah dengan harta, ilmu atau apapun yang kitamiliki. Dan jangan mengharap apapun dari sedekah yang kita lakukan karenadisinilah ujiannya yaitu ujian keikhlasan.


Berdzikir Dengan Hati (14 Agustus 2010)


Salah satu penamaan lain terhadap bulan Ramadhan adalah Syahrul Tarbiyah (BulanPendidikan) karena pada bulan inilah waktu yang tepat bagi kita untuk mendidik diri kita lebih disiplin (dapat mengatur waktu dengan lebih baik), meningkatkan ketaatan (dengan membiasakan kebiasaan-kebiasaan yang baik), dan mendatangi pusat-pusat ilmu.

Pada Bulan Ramadhan, memang ada kecenderungan kita semangat meningkatkan ibadah dengan berbagai cara seperti lebih banyak shalat di mesjid, memperbanyak tadarus, dll.Ada baiknya, Ramadhan juga kita pakai untuk mengevaluasi kualitas ibadah kita. Apakah yang kita lakukan sudah sesuai dengan yang sepatutnya dan apakah sudah sama dengan yang disukai Allah.

Salah satu ibadah yang harus senantiasa kita evaluasi adalah dzikir. Yang pertama harus kita perhatikan, jangan sampai kita fokus ke jumlah dengan mengabaikan esensi dzikir tersebut. Yang terpenting dari dzikir adalah pengakuan, baik pengakuan akan kesucian Allah, pengakuan kebesaran Allah, kebersyukuran, penyesalan dan permohonan ampun, serta pengakuan-pengakuan yang lain. Seyogyanya pengakuan itulah yang keluar dari hati tanpa terlalu mementingkan jumlah sebab yang dilihat oleh Allah adalah hati kita.

Selain itu, alangkah baiknya jika kita paham apa yang di-dzikir-kan sehingga dzikir menjadi berisi dan tidak hanya di bibir dan di jari. Dzikir yang dipahami akan lebih dapat kita rasakan. Diucapkan tidak perlu dengan keras namun lembut yang penting khusyu' dan meresap.

Karena Allah menilai hati kita, mari kita jadikan Ramadhan untuk mulai berdzikir dengan hati.. khusyu, penuh pengakuan, dipahami,dan dirasakan.


HATI YANG YAKIN PADA ALLAH (15 AGUSTUS 2010)


Tidak ada yang tidak diketahui Allah, baik yang sudah terjadi maupunmasa depan yang belum terjadi karena Allah adalah penentu takdir setiapmanusia. Jika Allah sudah memutuskan sesuatu atas mahkluknya maka akan terjadi.

Kita harus mampu menghadapi setiap keputusan Allah yang tentunya turundengan proses tertentu sehingga manusia juga dapat menyesuaikan diri dengan lebih baik. Contohnya takdir memiliki anak, dengan mudah Allah menciptakan bayi langsung siap lahir, namun Allah memberinya dengan melalui proses sedikit demi sedikit selama 9 bulan agar semua dapat disesuaikan sesuai kebutuhan dengan lebih baik. Jadi jika Allah sudah memutuskan suatu hal maka pasti akan terjadi,kita harus siap dan ridha, baik terhadap takdirnya maupun terhadap proses yangharus dijalani menuju takdir tersebut.

Hadist riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah Rasulullahbersabda: Sesungguhnya Allah berfirman kepadaku : " Aku adalah sesuai prasangka hambaKu, dan aku bersama dengan merekasaat mereka berdoa." Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa tidak ada yang dapat menolak takdir selain doa. Danterkait doa Abu Hurairah berkata dalam kesempatan lain Rasulullah bersabda: "Berdoalah kepada Allah dan yakinlah bahwadoamu akan diterima, Sesungguhnya Allah tidak akan menerima doa yang datangdari hati yang lalai lagi main-main"

Beberapa hadist di atas menunjukan bahwa kunci dari segalanya adalah hati kita yakin terhadap kekuasaan dan ketetapan Allah. Keyakinan hati terus dibawa dalam hidup sehari-hari, ketika berdoa dan saat menerima takdir yang ditetapkan Allah. Hati yang yakin harus sinkron dengan mulut dan sikap dalam keseharian sehingga kita dapat menjalani hidup dengan ringan dan menyenangkan. Sesungguhnya keyakinan terhadap Allah juga berarti selalu mendapatkan tuntunan dari Allahmenuju takdir yang terbaik.

Wallahualam bis Shawab


Prioritas Hidup Dengan Mengharap Ampunan dari Allah SWT (16 Agustus 2010)


Dalam hidup ini kita dibatasi oleh waktu, 1 hari bagi yang mengamalkan duniawi maupunakhirat tetap 24 jam. Bersyukurlah bagi orang-orang yang dapat mengelola waktudengan baik. Kunci manajemen waktu adalah cerdas menentukan skala prioritas. Dibulan Ramadhan ini, ibadah kita selama 24 jam akan selalu dalam pengawasanAllah dan ada balasan untuk setiap amalan yang kita lakukan. Oleh karena itu,prioritaskan waktu-waktu kita di Bulan Ramadhan hanya untuk ampunan dari AllahSWT.

Sesungguhnya,orang-orang yang beriman melihat dosa seperti melihat gunung yang akan jatuh menimpanya. Sehingga prioritas yang dilakukan oleh orang-orang beriman adalah ampunan Allah atas dosa-dosanya. Allah SWT telah menjanjikan ampunan Nya di bulan Ramadhan ini.

Dalam Q.S Al-Ankabut (29) ayat 2-3 Allah berfirman bahwa "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." Sesungguhnya dalam ayat tersebut, Allah mengingatkan bahwa setiap manusia pasti ada ujian dalam hidupnya, bedanya adalah Allah akan menunjukan jalan solusi atas permasalah kepada orang-orang yang bertaubat. Dan orang-orang yang menang akan ujian hidup, maka ampunan Allah pun turut menyertainya.

Dengan demikian, pilihlah prioritas untuk fokus terhadap dosa diri kita yaitu dosa akibat perbuatan yang kita lakukan terhadap orang lain. Carilah ampunan Allah,terutama di bulan Ramadhan ini dengan memanfaatkan setiap waktu kita denganberibadah dan amalan yang baik. Dan janganlah mengharap imbalan atas setiap yang kita lakukan.


Hati yang Sakinah Hadiah atas Kebaikan, Hati yang Resah Ganjaran atas Dosa (17 Agustus 2010)


Dalam salah satu hadits Rasulullah disebutkan bahwa kebaikan adalah akhlak yang baik sedangkan dosa adalah segala sesuatu yang mengganggu jiwa dan kita tidak senang jika hal tersebut diketahui oleh manusia yang lain. Dalam riwayat yang lain, hadits yang sama diriwayatkan menjadi : jika ingin mengetahui kebaikan, mintakanlahpendapat pada hatimu ; Kebaikan adalah segala sesuatu yang menenangkan jiwa dan hati sedangkan dosa adalah segala sesuatu yang mengganggu jiwa dan menimbulkan keraguan.

Hadits Rasulullah di atas menunjukkan betapa ketentraman hati sangat bergantung pada sikap kita sendiri. Jika kita senantiasa bersikap lurus yang ditandai dengan selalu bersikap dengan niat yang lurus dan melakukan dengan cara yang benar Insya Allah akan dihadiahi hati yang sakinah, tenang, dan mantap. Sebaliknya,jika kita melakukan pekerjaan dengan niat yang riya' dan cara yang salah, hal itu akan diganjar dengan keresahan, penuh keraguan, dan ketidaknyamanan hati.

Orang yang hatinya sakinah ditandai dengan beberapa ciri seperti selalu merasa dekat dengan Allah. Karena orang yang hatinya tenang yakin Allah lebih dekat dari urat nadinya sendiri. Sehingga dimanapun ia berada dan dalam kondisi apapun, ia tidak pernah merasa sendirian melainkan ada Allahyang menemaninya. Ciri yang kedua adalah tidak bersandar pada yang lain selain Allah. Hal ini sekaligus semakin meningkatkan ketentraman hatinya karena orang yang tidak bersandar hatinya pada hal-hal lain selain Allah dijamin akan tenang hatinya.

Jika kita merasa hati kita tidak nyaman, resah, gelisah, dan tidak mantap sebaiknya kita evaluasi diri. Bisa jadi itu semua disebabkan oleh dosa-dosa kita sendiri. Lalu bagaimana tips agar kita memperolehhati yang sakinah ? Ada 3 cara:

1) Putuskan harapan dari yang selain Allah

2) Berbuat hanya hal-hal yang disukai Allah

3) Perbanyak taubat

Jika kita telah melakukan hal-hal di atas, Insya Allah hati akan semakin bersih dan sensitif karena tidak tebal hijabnya sehingga suaranya bisa dijadikan referensi atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi.


Menjadi Sebaik-baik Manusia di Hadapan Allah SWT (18 Agustus 2010)


Bersyukurlah kita atas segala nikmat yang telah Allah beri sehingga sudah sepatutnya kita untuk menjadi manusia yang terbaik di hadapan Nya. Ada beberapa cara bagaimana menjadi manusia yang paling baik di hadapan Allah SWT, yaitu:

* Belajar menjadi orang yang bertakwa

Orang yang beriman adalah orang yang bertakwa. Dalam Q.S Al-Hujurat (49) ayat 13 bahwa" ... Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu." Cara untuk meraih takwa adalah dengan belajar meninggalkan apa yang Allah haramkan dan menunaikan apa yang Allah serukan. Dengan demikian di bulan Ramadhan ini, tunaikanlah amalan-amalan yang dapat menghancurkan dosa-dosa kita.

* Belajaruntuk menebar kebaikan

Rasulullah SAW bersabda "Khairunnas anfa'uhum linnas" yaitu "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaat bagi orang lain." Setiap kita diberikan kesempatan oleh Allah SWT keluasan untuk menebar kebaikan, tinggal bagaimana kita memanfaatkan kesempatan yang Allah kasih tersebut. Ada kalanya Allah memberikan kekuatan fisik, keluasan materi yang semua itu dapat bermanfaat untuk orang lain.

Rasulullah SAW juga berpesan "Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat." Disini Allah menjanjikan bagi siapa yang menebar kebaikan kepada sesama mukmin. Sesungguhnya segala bentuk kebaikan sekecil apapun adalah shodaqoh. Dan seorang hamba Allah yang baik adalah yang dapat menahan dirinya untuk berbuat keburukan terhadap orang lain.

* Khusus untuk para suami adalah yang paling baik akhlaknya kepada istri-istrinya.

Ini adalah anjuran untuk para suami untuk bersikap lemah lembut kepada istrinya dan menuntun sang istri untukselalu dalam kebaikan.

Semoga hal-hal yang disebutkan di atas dapat memberikan motivasi kepada diri kita untuk terus berbuat kebaikan terutama di Bulan Ramadhan yang hanya 1 bulan ini.


Kemanfaatan dalam setiap perintah Allah (19 Agustus 2010-Aa Gym)


Allah maha menyaksikan segala-galanya. Segala hal yang Allah larang pasti membahayakan manusia, dan segala sesuatu yang Allah perintahkan pasti membawa manfaat bagi manusia. Wudhu pasti bermanfaat, sholat pun pastipunya manfaat. Dan manfaat yang diberikan Allah tidak hanya satu dimensi. Ada banyak dimensi kemanfaatan dari setiap perintah Allah. Jasad/fisik, mental,cara berfikir, hubungan kemanusiaan, dimensi dunia, dan juga dimensi akhirat.

Shaum Ramadhan memiliki beberapa dimensi kemanfaatan. Dari segi kesehatan, shaum membuat sistem di dalam tubuh kita lebih cepat recovery ketika kondisi sedang sakit.Shaum juga membantu tubuh membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan,membersihkan dari sisa-sisa dan endapan makanan, serta mengurangi kegemukan dankelebihan lemak. Dari segi kejiwaan/mental, shaum dapat membentuk kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari bagaimana menguasai diri, serta membentuk ketaqwaan yang kokoh.


Bagaimana Mengisi Kemerdekaan (19 Agustus 2010-Ust.Miftah Farid)

Baru saja kita melewati tanggal 17 Agustus, hari kemerdekaan negara ini. Mengisi kemerdekaan agar negara kita menjadi negara yang baik dan ideal adalah kewajiban semua pihak.

Ada beberapa pernyataan dalam Al-Qur'an yang berkaitan dengan negara, dua diantaranya adalah surah Quraisy dan surah Saba'.

"Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. Kebiasaan mereka merantau dagang pada musim dingin danmusim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah ini (Ka'bah).Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan." (QS. Quraisy:1-4).

"Sungguh bagi Saba dahulu kala, ada satu tanda di tempat kediaman mereka – dua buah kebun disebelah kanan dan kiri. Makanlah rizki (yang diberikan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. Sebuah negeri yang makmur dan bahagia, dan Tuhan Yang Maha Pengampun". (QS Saba' : 15)

Dalam kedua surat tersebut, Allah memberikan gambaran sebuah kota (atau negara) yang ideal, yaitu kesejahteraan ekonomi terpenuhi, masyarakatnya terbebas dari rasa takut, serta tumbuh subur pepohonan dan tanaman. Kesejahteraan yang Allah berikan, khususnya untuk kota Mekkah adalah juga karena doa-doa Nabi Ibrahim,

"Ya Allah jadikanlah negeri ini tempat yang aman, berilah penduduknya rezki berupa buah-buahan, bagi mereka yang beriman kepada Allah dan hari kiamat" (QS. Al-Baqarah:126)

"dan jauhkanlah diriku beserta anak keturunanku dari penyembahan berhala." (QS Ibrahim : 35 )

" wahai Rabbku, jadikanlah aku dan keturunanku, sebagai orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat. wahai Rabbku, kabulkanlah doaku." (QS Ibrahim : 40)

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa agar negeri kita makmur, aman, dan sejahtera, serta senantiasa mendapatkan ampunan dari Allah, penduduknya harus membebaskan diri dari segala bentuk kemusyrikan, beriman kepada Allah dan hari akhir, serta selalu mendirikan sholat. Jika tidak, maka Allah akan memberikan balasan kepada negeri tersebut seperti yang telah terjadi di negeri Saba',

"Tetapi mereka berpaling(dari Allah) dan Kami datangkan kepada mereka banjir (yang dilepaskan) dari bendungan, dan Kami ganti dua (jajaran) kebun mereka menjadi kebun-kebun yang menghasilkan buah-buahan yang pahit, pohon asl dan sedikit pohon sidr. Demikianlah Kami balas mereka karena kekafiran mereka, dan pembalasan Kami hanya kepada orang kafir." (QS. Saba': 16-17)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar