Rabu, 28 Juli 2010

MQ Pagi Notes 4

Belajar dari Ketakwaan Fatimah Az-zahra (4 Agustus 2010)

Fatimah Az-Zahra adalah putri Rasulullah SAW yang lahir di Kota Mekkah pada saat pembangunan Ka’bah. Fatimah Az-Zahra memiliki nasab yang sangat baik. Ayahnya adalah Muhammad SAW, seorang guru dan dermawan yang terbaik bagi umat manusia. Ibunya adalah Ummul mukminin Khadijah R.A., yaitu istri Rasulullah yang merupakan salah satu dari empat wanita penghuni surga yang paling mulia. Suaminya adalah Ali bin Abi Thalib yang tingkat kesholehannya sudah tidak diragukan lagi. Dan pamannya adalah singa Allah yaitu Hamzah R.A.

Dapat kita perhatikan bahwa Fatimah Az-Zahra dikelilingi oleh orang-orang yang punya kualitas keimanan dan kesholehan yang sangat baik. Fatimah Az-Zahra sangat mengetahui dan mengikuti masa-masa berat dakwah Rasulullah SAW di Mekkah. Sejak kecil, Fatimah Az-Zahra sudah merasakan pedihnya dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW, betapa kaum quraisy begitu menolak dakwah Rasulullah sehingga segala bentuk gangguan kepada Rasulullah dilakukan oleh kaum Quraisy. Kondisi inilah yang menjadikan Fatimah sabar dan tegar menghadapinya. Fatimah Az-Zahra tumbuh menjadi remaja yang sholehah meskipun mengalami penderitaan yang sangat gelap dan Fatimah Az-Zahra selalu mendampingi ayahnya yaitu Rasulullah SAW dalam menghadapi ujian ini.

Fatimah Az-Zahra juga diberi gelar sebagai Ummu Abbisah, karena kemampuannya menggantikan posisi ibunya, Khadijah R.A, yang telah meninggal dunia. Posisi Khadijah R.A dalam rumah tangga sangat baik dilakukan oleh Fatimah Az-Zahra. Pada tahun kedua Hijriah, pada saat setelah perang Badar, Ali bin Abi Thalib meminang Fatimah Az-Zahra, tidak ada penolakan dari Fatimah Az-Zahra karena sudah sangat tahu dengan kesholehan yang dimiliki oleh calon suaminya.

Pernikahan Fatimah Az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib adalah pernikahan yang berokah walaupun kehidupannya penuh dengan keterbatasan. Kehidupan mereka adalah kehidupan manusia biasa dimana ada pertengkaran di dalamnya. Namun, semua itu tidak terlepas dari kebahagiaan yang mereka alami yaitu dengan lahirnya empat orang anak, yaitu Hasan, Husein, Zaenab dan Ummu Kultsum. Dua anak lelaki yaitu hasan dan husein merupakan cucu yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW.

Begitulah kehidupan seorang Fatimah Az-Zahra yang hidup dengan ketakwaan, pengorbanan dan perjuangan. Fatimah Az-Zahra adalah salah satu wanita penghuni surga yang paling mulia selain Khadijah, Maryam, dan Aisyah R.A. Selain terkenal karena kemurahan hatinya, Fatimah Az-Zahra termasuk perempuan yang sukses dalam mendidik anak-anaknya contohnya hasan dan husein yang menjadi pemuda-pemuda pemberani.


MENCARI RIDHA ALLAH DALAM SETIAP ASPEK KEHIDUPAN (3 AGUSTUS 2010)

Semoga Allah yang maha menguasai segala sesuatu memberikan keselarasan antara mulut, hati dan sikap kita dalam setiap lini kehidupan. Karena salah satu cirri kemunafikan adalah tidak sesuainya mulut, hati dan sikap seseorang. Orang yang tauhidnya bagus tidak hanya baik dalam hal ibadah saja, atau hanya dalam cerita lewat mulut saja tapi juga tercermin secara komprehensif dalam kehidupan sehari-hari.

Sering kali terucap dari mulut kita bahwa kita berada di dunia ini tidak lain untuk mencari ridha allah. Sesungguhnya ridha Allah terdapat pada hal-hal yang disukai Allah, termasuk diantaranya hal-hal yang tidak secara langsung berhubungan dengan ibadah ritual. Contohnya Allah menyukai kebersihan, menyenangi kerapihan, ketepatan waktu dan banyak lainnya.

Seorang yang rajin beribadah akan selaras jika dalam kesehariannya memiliki kebersihan dan kerapihan. Bagaimana mungkin kita meng-claim sedang mencari ridha allah jika kita shalat dengan pakaian shalat yang kotor dan bau. Kebersihan bukan hanya menyangkut lingkungan atau tempat tinggal, tapi juga termasuk didalamnya kebersihan diri. Mandi teratur 2x sehari apabila diniatkan untuk mencari ridha allah berupa kebersihan diri juga dapat menjadi ibadah tanpa kita sadari. Apabila seorang rajin beribadah tapi tempat shalatnya kotor, kamarnya berantakan, bajunya bau pastilah ada sesuatu yang tidak benar dalam dirinya. Paling tidak dia masih berpikir bahwa beribadah hanya berupa ibadah ritual padahal tidak demikian adanya.

Demikian pula dengan ketepatan waktu. Sering kali dalam prosesi sebuah acara, orang-orang yang datang tepat waktu dihukum demi kesalahan orang – orang yang datang terlambat dengan diminta menunggu mereka yang datang terlambat. Padahal sejatinya seharusnya kita menghargai orang yang datang tepat waktu karena merekalah yang mendapatkan ridha allah karena Allah menyukai keteraturan dan ketepatan waktu. Bukankah dalam hal beribadah ritual juga kita dituntun untuk selalu menghargai waktu, shalat dianjurkan untuk tepat pada waktunya, berbuka puasa juga diminta untuk disegerakan tanpa banyak menunda.

Memang benar urusan kedisiplinan ini memiliki standard yang berbeda-beda tiap individu namun kita harus bertekad untuk meningkatkan terus standard kedisiplinan kita demi mengejar ridha allah dalam kehidupan sehari-hari.


Menjadi Ulil Albab yang Senantiasa Mengingat Allah (2 Agustus 2010)

Dalam Q.S Ali-Imran (3) ayat 190-191, Allah SWT mengingatkan bahwa “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):` Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Dalam pandangan Al Qur’an, kecerdasan seseorang tidak diukur dari kecepatan dalam memecahkan masalah atau menemukan solusi. Ulil albab menurut pandangan Al Qur’an adalah orang-orang yang senantiasa ingat kepada Allah dalam segala kondisi. Segala makhluk maupun kejadian di bumi akan mengingatkannya kepada Allah dan akan menambah keimanannya. Bahkan melihat ikan di akuarium pun akan menggetarkan hatinya, karena ingat akan kebesaran Allah.

Setidaknya ada 4 hal yang membuat kita harus mengingat Allah dalam setiap kondisi:
a. Semuanya karena izin Allah
Apapun bentuk nikmat maupun musibah yang menimpa seseorang, semuanya terjadi karena izin Allah. Bergabung jin dan manusia untuk mencelakakan seseorang, tidak akan bisa jika Allah tidak izinkan.

b. Semuanya milik Allah
Tubuh kita ini milik Allah. Gigi yang tumbuh kemudian berhenti tumbuh itu milik Allah. Allah yang menciptakan dan Allah pula yang memilikinya. Obat yang kita minum ketika kita sakit adalah amal sholeh atas ikhtiar kita, karena sesungguhnya kesembuhan juga milik Allah.

c. Semuanya dalam kekuasaan Allah
Burung yang terbang dikuasai oleh Allah. Nyamuk yang menemani manusia juga dikuasai Allah. Allah yang menetapkan siapa yang akan digigit oleh nyamuk. Tetesan air hujan adalah Allah yang meneteskan. Dan tidak ada selembar daun pun yang jatuh di kegelapan malam kecuali Allah yang menguasainya. Tidak ada yang luput dari penguasaan Allah, mulai dari zat terkecil hingga yang paling besar di dunia ini.
Innallaha ma’a kulli syai’in kodir

d. Semuanya akan kembali kepada Allah
Semua yang ada di dunia ini akan kembali kepada Allah dan segala sesuatu akan ada hitungannya. Tidak ada satupun kejahatan yang lepas dari hitungan Allah. Orang yang mencuri sesungguhnya dia mencuri milik Allah dan pasti akan ada balasannya. Koruptor yang hingga ajal menjemputnya tidak tertangkap di dunia juga pasti mendapatkan balasannya di sisi Allah.

Wallahu’alam bi showwab


Tergantung dan Yakin Hanya pada Allah (1 Agustus 2010)

Allah berfirman dalam AlQuran Surat Yunus ayat 107 yang artinya : ”Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu pada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hambaNya dan Dia la Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ayat ini secara gamblang mengungkapkan bahwa Allah lah penentu, penguasa, dan pemilik segala-galanya termasuk kejadian karunia ataupun musibah. Sebagai hamba, seharusnya kita memiliki rasa ketergantungan yang tidak pada siapa-siapa kecuali pada Allah sang penguasa kejadian. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, sebab semua sudah tercatat di lauhul mahfudz baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.

Orang yang yakin pada Allah setidaknya memiliki 2 ciri, yang Pertama, SELALU MENYEMPURNAKAN IKHTIAR. Jadi orang yang yakin pada Allah justru akan menyempurnakan setiap usahanya sebelum berserah dan ikhlas atas apapun kehendak Allah karena setiap ikhtiar akan dicatat tanpa perlu kita hitung-hitung. Pertolongan yang dihadirkan Allah pun belum tentu seperti yang kita bayangkan dan bisa datang dari mana saja. Contohnya Siti Hajar ketika ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah di suatu tempat yang tandus tanpa penghuni. Walaupun yakin itu semua adalah ketetapan Allah, Siti Hajar tetap berusaha mendapatkan air untuk bayinya Ismail dengan berlari 7x dari Shafa-Marwah. Inilah yang disebut menyempurnakan ikhtiar. Ketika pertolongan Allah hadir berupa air zam-zam yang ternyata letaknya tidak di Shafa ataupun Marwah tidak lagi menjadi soal karena setiap ikhtiar yang dilakukan oleh Siti Hajar sudah tercatat di sisi Allah dan pertolongan itu nyata bagi ibu dan anak tersebut.

Ciri kedua orang yang yakin pada Allah adalah SENANTIASA MINTA TOLONG PADA ALLAH DIMANAPUN DAN DALAM KESEMPATAN APAPUN. Orang yang yakin pada Allah, tidak akan cengeng, merengek, memelas, dan berharap pada makhluk. Dengan selalu meminta tolong pada Allah, ia yakin, Allah lah yang akan menggerakkan hati makhluk yang diinginkannya. Dengan menjadi orang yang disukai oleh Allah, Allah lah yang kemudian akan menanamkan cinta di hati makhluknya yang lain untuk menyukai dan menolong kita.

Mari kita menjadi orang yang selalu yakin dan bergantung hanya pada Allah. Hasbunallah wani’mal wakiil, ni’mal maulaah wa ni’mannashiir.

KEKUATAN YANG SEBENARNYA DALAM HIDUP (31 JULI 2010)

Tidak ada kejadian yang terjadi di alam ini tanpa ijin dari Allah. Bergabung jin dan manusia menginginkan keburukan dan musibah terjadi atas diri kita tidak akan sampai terjadi jika Allah tidak menghendakinya. Garis hidup, garis pekerjaan, sudah ditetapkan dan harus dijalani dengan ikhlas oleh manusia.

Sesuai dengan episode hidup yang harus dijalani, saat muda biasanya manusia dibekali dengan keadaan fisik yang prima. Namun keadaan tubuh yang kuat tidak akan hakiki karena seiring perjalanan waktu tubuh kita akan rapuh dan akhirnya akan menjadi tua. Jika kita hanya menggantungkan diri pada kekuatan tubuh maka hancurlah hidup kita saat kekuatan tubuh kita diambil oleh pemiliknya yaitu Allah SWT. Namun tidak demikian jika kita membekali diri dengan terus menambah kekuatan yang sebenarnya yang dapat diusahakan oleh tiap pribadi manusia.

Apakah kekuatan yang sebenarnya dalam hidup?? Yaitu kekuatan hati yang teguh dan percaya serta yakin terhadap Allah. Jika kita memiliki keyakinan tanpa syarat pada Allah maka menjalani episode demi episode hidup akan terasa ringan saja. Dengan sadar bahwa Allah lah pemilik tubuh ini maka apapun yang dikehendaki allah terjadi atas tubuh ini akan kita terima dengan ringan hati tanpa beban. Diberikan tubuh tegap laksana tentara, atau diberi ujian sakit, lumpuh, atau merasakan tubuh renta termakan usia tidak akan membuat kita merasa berbeda dari yang lain karena yakin Allah mengijinkan segala takdir dan Allah maha mengetahui apa yang terbaik bagi mahluk-Nya.


Persiapan Spesial untuk Menyambut Jamuan Allah yang Spesial (30 Juli 2010)

Tinggal beberapa hari Allah akan menjamu dan menganugerahkan hamba-Nya sebuah bulan yang mulia, bulan dimana penuh ampunan dan diskon pahala besar-besar, yaitu bulan ramadhan. Maka jangan sampai kita menyia-nyiakan moment special dari Allah yang hanya datang setahun sekali dengan melewatkannya begitu saja. Jangan sampai rutinitas kita di bulan ramadhan tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Perlu sebuah evaluasi apa kesalahan kita di ramdhan tahun sebelumnya, sehingga di tahun ini ada perbaikan dan peningkatan kualitas diri untuk memanfaatkan bulan yang penuh dengan jamuan Allah.

Manusia yang angkuh adalah manusia yang tidak menghargai kemurahan yang Allah berikan di bulan ramadhan. Manusia yang sombong adalah manusia yang melewati ramdhan tidak dengan bersungguh-sungguh hati. Manusia yang congkak adalah manusia yang cuek saja menyambut bulan penuh rahmat ini.

Ramadhan telah diberikan oleh Allah untuk kita, Allah yang Maha Baik menginginkan kita menjadi manusia yang mulia dan selamat di dunia akhirta. Oleh karena itu Allah memberikan jamuan terbaik-Nya di bulan ramadhan. Oleh karena itu betapa sombongnya manusia yang tidak menghargai jamuan Allah tersebut dengan cara mengacuhkan dan tidak memanfaatkan moment terbaik ini.

Seharusnya untuk menyambut jamuan Allah, hari demi hari persiapan diri semakin matang, agar kualitas ramadhan kita semakin bertambah waktu semakin meningkat. Untuk dapat meningkatkan kualitas ramadhan secara maksimal kita perlu menetapkan goal-nya, apa target kita di bulan ramadhan. Seperti di dalam Alqur’an sudah jelas tujuannya, yaitu agar kita menjadi manusia yang takwa. Setelah kita mengawali dengan menetapkan goal, selanjutnya membuat program potensi dan kelemahan diri selama ramadhan, atau dengan kata lain mengevaluasi kelebihan dan kekurangan kita. Kemudian tetapkan kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki kekurangan kita dan meningkatkan potensi yang dimiliki.

Jadi, intinya perlakukan jamuan Allah secara spesial. Seperti ketika kita akan mendapat jamuan special dari kepala negara atau orang yang terkenal, pasti kita merasa moment tersebut adalah moment yang spesial sehingga dibutuhkan persiapan yang special pula. Begitu halnya dengan menyambut ramadhan dibutuhkan persiapann yang spesial juga. Waktu yang tidak berapa lagi ini, mari dimanfaatkan untuk membuat “Program Peningkatan Kualitas”. Untuk 10 hari terakhir di bulan ramadhan mari kita siapkan sejak sekarang, sehingga pada saatnya nanti di 10 hari terkahir kita sudah terlepas dari urusan duniawi, sudah tenang, dan sudah 100% siap. Mudah-midahan jika disapkan dari sekarang pada saatnya nanti kita menjadi lebih sangat siap.

Detik demi detik kita harus menjadi yang berbeda, semakin baik dan semakin matang persiapannya, karena detik demi demi di ramadhan juga berbeda, mari kita rancang program kebaikan sejak sekarang. Mungkin saja ini menjadi ramdhan terkahir dalam hidup kita.

Tiada yang Luput dari Pengawasan Allah (29 Juli 2010)

“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (Q.S Yusuf 10:61).

Dari firman Allah tersebut diatas jelas tecermin bahwa Allah Maha Melihat, tidak ada satupun yang luput dari penglihatan-Nya. Demi Allah, setiap gerak, langkah, ucap, dan lintasan hati serta pikiran Allah mengetahui semuanya tanpa ada satupun yang luput. Malaikat hanya bertugas mencatat, sedangkan Allah yang lebih mengetahui isi hati. Tidak ada kejadian yang kebetulan sekecil apapun. Maka, jangan merasa aman berbuat dosa, Allah PASTI melihat. Kalaupun kita mau berbohong, pada dasarnya bukan kita yang pandai berbohong, hanya saja Allah masih menutupi aib. Bisa kapan saja Allah membuka aib jika Dia sudah berkehendak.

Sesungguhnya tidak ada yang hilang dalam pengawasan Allah. Ketika kita merasa kehilangan sesuatu (misalnya: dompet, uang, Hp, Laptop, dsb), itu hanya versi kita saja, karena sebenarnya kita tidak tahu tempatnya ada dimana. Mengapa Allah menguji kita dengan rasa kehilangan, marilah masing-masing diri di cek dosa apa yang telah diperbuat. Siapa tahu musibah itu diundang oleh kesalahan/dosa kita.


Agungnya Ramadhan dan Berbagai Manfaat Puasa (28 Juli 2010)

Kita sebagai umat Islam sepatutnya bergembira dan sematang mungkin mempersiapkan diri menyambut Ramadhan. Puasa merupakan ibadah yang khusus, seperti termaktub dalam salah satu hadist qudsi, yaitu yang didapatkan Rasulullah SAW langsung dari Allah SWT; “Tiap-tiap amalan hamba Allah langsung kembali kepada dirinya, kecuali shaum.” Puasa adalah ibadah yang khusus ditujukan bagi Sang Khalik, maka nilai puasa akan sesuai dengan kualitas puasa yang dilakukan kita sebagai hamba-Nya.


Puasa akan menjadi perisai bagi orang yang berpuasa dengan hati yang bersih dan ikhlas, serta cara yang benar. Puasa akan mempersempit aliran darah yang menjadi jalan masuk setan ke dalam diri kita. Selain itu, puasa merupakan solusi yang diberikan bagi orang-orang yang belum memiliki kesanggupan dan kelapangan untuk menikah agar terhindar dari hal-hal buruk. Q.S Al Baqarah : 183 menyebut salah satu makna berpuasa, yaitu untuk membentuk pribadi yang takwa. Perlulah kita ingat kembali bahwa ketakwaan adalah derajat tertinggi seorang manusia di mata Allah.

Bagi hamba-hamba-Nya yang sholeh, hari-hari di bulan Ramadhan akan berlalu dengan sangat cepat. Kita seharusnya merasa khawatir jika ‘hanya’ berpuasa dan tidak menjadikan puasa itu sebagai wasilah (media) pengampun dosa-dosa kita yang telah lampau. Puasa bukan sekedar tidak makan dan minum, tetapi anggota tubuh kita juga harus dijaga dari hal-hal yang makruh dan munkar. Hendaknya kita juga menjadi pribadi yang dermawan dalam membantu orang lain karena berpuasa membuat kita merasakan perihnya saudara-saudara kita saat menahan lapar dan haus.

Bagi siapapun yang memiliki kebimbangan ataupun kegelisahan mengenai hal tertentu, bulan Ramadhan dapat dijadikan momen untuk lebih menggiatkan interaksi dengan Al Quran yang memiliki nama lain; Al Furqon (Pembeda) agar mendapat petunjuk yang mana hal yang benar dan yang bathil sehingga memberikan pencerahan mengenai jalan yang harus diambil.

Untuk mereka yang biasa menjalankan ibadah puasa, baik yang wajib saat Ramadhan maupun yang sunah, Allah menyediakan pintu khusus memasuki surgaNya kelak, yaitu pintu Al-Rayyan.

Jangan sampai ada seorang muslim yang tidak menjalankan ibadah puasa tanpa alasan yang syar’i karena jika meninggalkan puasa karena alasan yang dibuat-buat, sesungguhnya tidak akan tergantikan meskipun diqada di lain waktu. Bahkan untuk mereka yang mendapat keringanan seperti sedang dalam perjalanan, wanita hamil dan menyusui, dan lain-lain pun lebih baik untuk berpuasa. Dengan segala keagungan bulan Ramadhan dan manfaat puasa yang patut untuk kita kejar, mari lakukan persiapan seoptimal mungkin agar puasa kita nanti disenangi dan diterima oleh Allah SWT. Amin, insya Allah.


Jelang RAMADHAN dengan Mengevaluasi Kemampuan Kita Menahan Marah (27 Juli 2010)

Salah satu yang dilatih melalui puasa adalah tingkat kesabaran manusia, termasuk di dalamnya ketahanan kita menguasai rasa marah. Sesungguhnya marah adalah ketidaksiapan kita menerima situasi yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Dan menjelang bulan suci ramadhan ini dapat menjadi momentum bagi diri kita masing-masing untuk memperhatikan kualitas ‘sumbu’ kita masing-masing.

Suatu ketika diriwayatkan Rasulullah sedang duduk bersama Abu bakar lalu datang seseorang menghampiri dan menghina beliau, Rasulullah tenang saja demikian pula dengan Abu Bakar. Namun karena dilakukan terus menerus Abu Bakar tersulut emosinya dan berdiri bersiap untuk membalas orang yang menghina Rasul. Pada saat Abu Bakar bangkit Rasul juga bangkit tapi kemudian pergi meninggalkan kedua orang yang tersulut emosi tersebut. Abu Bakar kemudian mengejar Rasul dan bertanya, “mengapa engkau meninggalkan aku pada saat aku akan membela engkau ya rasul?” dan Rasul pun menjawab “ Sebab ketika kau duduk dan bersabar, kau dikelilingi oleh malaikat, tapi ketika kau berdiri seluruh malaikat itu pergi dan kau dikelilingi oleh syaitan”.

Secara fisik memang sebenarnya dapat terlihat bahwa orang yang sedang marah sangat dikuasai oleh syaitan. Dari profil wajah akan terlihat wajah memerah, mata membesar, napas menderu, gerakan badan tidak terkendali bahkan kadang disertai dengan tindakan merusak. Pilihan kata-kata pun saat marah menjadi tidak karuan, biasanya kata-katanya jauh dari kemuliaan sama sekali. Jika berbicara dari segi kesehatan jelas marah sangat tidak baik, tensi darah akan naik dan, saraf tertekan, asam lambung meningkat dan lain sebagainya.

Tentu menderita sekali jika menjadi orang yang mudah tersinggung, dan hidup akan terasa lebih mudah apabila kita mudah legawa memaafkan keadaan dan orang yang membuat kita kurang nyaman, serta meningkatkan kadar ketarahanan kita dalam menahan marah. Ramadhan dapat menjadi sarana meningkatkan kesabaran dan dapat kita mulai dari sekarang setengah bulan sebelumnya agar kita dapat menjadi pribadi dengan tingkat kesabaran yang lebih baik dari sebelumnya.

Ada baiknya kita berkaca pada anak kecil yang amat sangat mudah memaafkan, jarang tersinggung dan tidak pernah menyimpan dendam. Mengapa demikian mudah bagi anak kecil melakukannya?? Karena mereka berhati bersih, jadi apabila kita juga ingin menjadi pribadi yang tidak mudah marah dan mudah memaafkan, langkah pertama adalah berusaha sekuat tenaga membersihkan hati dari dosa-dosa. Berikut adalah sebuah cerita yang menggambarkan betapa kita dapat belajar dari seorang anak, semoga bermanfaat.

Kuantar kau tidur malam ini, seperti biasa bersama kita ucapkan doa sebelum tidur sambil tanganmu melingkar di leherku, kau tersenyum...Matamu menatapku, bening dan bahagia...

Sudah kau lupakan sedihmu tadi pagi saat aku marah karena kau tidak turuti perintahku...
Kulontarkan anak panah tajam kata-kata, mengkritikmu.....Berapa banyak Nak, yang menancap di hatimu sehingga ia berdarah?

Tak kau kesal padaku juga.....Padahal tadi siang aku menatapmu dengan panasnya amarah....
Hanya karena masalah sepele, yang bahkan akupun tahu kau tak bermaksud melakukannya....
Berapa banyak benih cinta dalam ladang hatimu yang hangus karena tatapanku, Nak?
Tak pernah kau jera untuk mencintaiku....Sementara tadi sore kau tertunduk saat aku tuding kau...sebab kurasa kau tak perhatikan kata-kataku...Tembuskah tombak telunjukku menusuk dalam jantungmu...Nak??

Masih tetap kau cari aku untuk memelukmu....Sesudah saat makan malam tadi aku menghukummu karena tak kau habiskan makananmu yang kubilang dibeli ayahmu dengan susah payah....Menyusutkah rasa sayang dalam kantong jiwamu karenanya,Nak?

Malam ini, kutemani kau tidur seperti biasa..Bersama kita ucapkan doa sebelum tidur...sambil tanganmu melingkar di leherku, kau tersenyum....Matamu yang mengantuk menatapku, bening dan bahagia....

Airmataku meleleh saat kau terpejam dengan senyummu masih dibibir dan tanganmu masih memeluk leherku...Aku mohon maafmu,Nak.. Ajari aku untuk mencintaimu seperti kau mencintaiku....


Mengobrol: Salah Satu Jalan Dosa (26 Juli 2010)

Selalu ada jalan/penyebab terjadinya suatu dosa. Bentuk taubat yang perlu dilakukan termasuk menyesali perbuatan kita, meminta ampun kepada Allah, serta mengevaluasi dosa yang telah kita perbuat. Evaluasi ini penting dilakukan agar kita dapat menutup jalan dosa tersebut.

Salah satu sumber dosa adalah mengobrol. Jika tidak hati-hati, mengobrol dapat mengantar pada riya’ akan ilmu, harta, pengalaman dan lain-lain, bisa membuat kita ujub ketika merasa lebih dari orang yang kita ajak bicara, ataupun sifat-sifat lainnya seperti dengki, ghibah, bahkan mengarah ke sumber fitnah. Hal ini merusak nilai pahala kita. Na’udzubillahi min dzalik.

Maka, sangat perlu bagi kita untuk memahami tauhid.
Q.S. Mujadillah : 7 yang artinya “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Nanti pada hari kiamat pun Dia akan mengungkap semua yang telah kita perbuat.

Jauh lebih baik dianggap pendiam, bodoh, ataupun kuper oleh manusia lain daripada dimurkai Allah karena omongan-omongan kita. Pun jauh lebih baik lebih sedikit berbicara tetapi yang dikatakan berkualitas serta sinkron antara lisan, hati, dan sikap. Kita tidak perlu risau dengan perkataan orang lain terhadap kita. Yang berbahaya sesungguhnya adalah ketika kita ghibah terhadap orang lain, menghina orang lain, menjelek-jelekkan orang lain, bukan sebaliknya.

Berbicara adalah perkara keridhoan dan kemurkaan Allah. Kita benar-benar harus menjaga mulut kita, berpikir sebelum, saat, dan setelah kita berucap. Jangan sampai hal ‘ringan’ seperti mengobrol mengikis amalan kita yang memang hanya sedikit. Orang-orang yang terjaga lisannya niscaya adalah orang-orang yang dekat kepada surga.


Alur Taubat yang Sungguh-Sungguh (25 Juli 2010)

Tidak ada manusia yang bersih dari dosa. Dosa merupakan pengkhianatan atas perintah Allah sehingga bukan sesuatu yang bisa kita banggakan. Namun sebesar apapun dosa, ada yang lebih besar lagi yaitu ampunan Allah yang dapat dicapai melalui taubat yang sungguh-sungguh. Hari-hari kita terdiri dari masa lalu, hari ini, dan masa yang akan datang. Hari-hari yang telah lalu pastilah banyak terisi oleh dosa, khilaf, kesalahan, bahkan kegelapan. Namun kita harus selalu tetap bersikap raja’ (berharap) atas ampunan Allah dan menghindari sikap suudzan padaNya.

Taubat arti katanya kembali, dengan esensi terbesar PENYESALAN atas dosa yang telah dilakukan. Semakin dalam rasa penyesalan kita maka semakin berkualitas pula taubat yang kita lakukan. Karena kita tidak akan menyesal jika tidak merasa bersalah sehingga kadar penyesalan itu menjadi ukuran seberapa besar kita merasa bersalah. Orang yang “bertaubat” tanpa merasa bersalah ibarat membersihkan karat hanya dengan mengusapnya dan bukan menggosoknya. Bisa jadi karat itu malah akan bertambah banyak.

Setelah menyesal dengan dalam dan sungguh-sungguh, alur taubat yang berikutnya adalah mengevaluasi jalur-jalur dosa. Melalui tafakur, kita dapat mengidentifikasi penyebab dosa-dosa yang kita perbuat. Taubat yang lengkap tidak cukup dengan istighfar, apalagi yang hanya di mulut, namun perlu dilengkapi tafakur atas celah-celah diri. Tahap terakhir dari sebuah taubat adalah mengambil tindakan perbaikan atas penyebab dosa yang telah diidentifikasi.

Jadi alur taubat sungguh-sungguh dimulai dari penyesalan yang mendalam atas dosa dan kesalahan, dilanjutkan tafakur atas jalur dan struktur penyebab dosa tersebut, ditutup dengan tindakan perbaikan atas penyebab-penyebab dosa. Sesungguhnya inilah bentuk taubat yang sebenarnya karena dapat menghindarkan diri sendiri dan orang lain terperosok dalam kesalahan dan dosa yang sama. Allah menjanjikan orang yang banyak bertaubat dengan sungguh-sungguh akan dinyamankan hatinya, dibimbing jalan keluar atas masalah-masalahnya, dan diberi pertolongan atau rezeki dari arah yang tidak diduga-duga.

Semoga kita tergolong dalam kelompok orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh....


Berfungsi Sebagai Insan yang Sesuai MIsinya (24 Juli 2010)

Kita diciptakan oleh Allah dengan misi-misi yg jelas.. Yang pertama adalah sebagai HAMBA ALLAH. Artinya, semua yang kita lakukan adalah sebagai pengabdian seorang hamba pada pencipta, pemilik, dan penguasa dirinya yaitu Allah. Dengan misi ini, sudah selayaknya semua hal dilakukan dengan niat yang lurus dan cara yang benar sehingga menjadi amal shaleh. Amal shaleh ini lah yang kemudian akan menjadi bekal kita pulang padaNya. Jadi kita harus yakin segala lelah, letih, dan ikhtiar kita ditujukan dengan niat mengabdi pada Allah sehingga terhitung menjadi amal shaleh.

Misi yang kedua adalah sebagai KHALIFAH DI ATAS MUKA BUMI. Caranya adalah dengan berkarya yang manfaat sebanyak mungkin sesuai dengan bidang kita masing-masing. Jadi dimulai dengan niat yg lurus, cara yang benar, dan hasil yang manfaat. Sudah sepatutnya kita tidak lagi menilai kesuksesan dengan melulu ukuran duniawi namun dengan ukuran kemanfaatan yg dihasilkan.

Seorang profesional dalam Islam memiliki 2 ciri dalam menjemput rezekinya yaitu : SENANTIASA MENJAGA NILAI-NILAI KELUHURAN seperti jujur, tidak mengambil hak org lain, tidak dzalim, dll agar terjaga harga dirinya. Orang yang mencari rezekinya dengan cara yang tidak baik mungkin mendapatkan uang/barang yang berharga namun sejatinya dia kehilangan nilai dirinya sendiri.

Sedangkan ciri yang kedua adalah BERORIENTASI DISTRIBUSI. Profesional muslim yang tangguh akan selalu berpikir tentang menyalurkan setelah mendapatkan hasil atas pekerjaannya. Karena yang menentukan nilai atas sebuah hasil pekerjaan adalah kemanfaatannya. Jika masih menjadi milik, kita baru berperan sebagai penunggu, namun jika sudah menjadi manfaat bg orang lain sesungguhnya itulah rezeki kita.

Wallahualam Bishawab


Syukur Nikmat Atas Setiap Kejadian (23 Juli 2010)

Berbahagialah bagi orang-orang yang pandai bersyukur atas setiap kejadian. Hidup tidak pernah lepas dari ujian dan sesungguhnya penderitaan datang karena tidak mengenal Allah dengan baik. Jika hati telah mengenal Allah maka musibah yang dirasakan menjadi syukur nikmat. Nikmat yang besar sesungguhnya adalah ketika tersingkapnya hati untuk mengenal Allah.

Dalam Q.S Al-Baqarah (2) ayat 155 bahwa sesungguhnya hanya pada orang-orang yang sabar maka musibah dianggap sesuatu yang baik karena hatinya yakin kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT memiliki segala sesuatunya, maka Allah akan berbuat apa saja yang dikehendakinya.

Rasulullah berpesan dalam HR Bukhari: “Tidak satu musibahpun yang menimpa seorang Muslim, seperti penyakit, kesulitan, kesusahan atau kegelisahan, sampai tertusuk duri, melainkan Allah menghapus kesalahan-kesalahannya dengan musibah itu.” Dalam hadist tersebut, sering kita tidak tersadar bahwa segala himpitan sesungguhnya adalah penghapus dosa dan kedekatan dengan Allah lah yang dapat membuat kita tenang dalam menghadapi semua kesulitan.

Tertekannya kita akan suatu masalah sebetulnya bukan karena masalahnya namun bagaimana kita menyikapi masalah tersebut. semoga kita dapat memahami pola derita yang kita alami. Sesungguhnya kebahagiaan bukan datang dari harta, kedudukan melainkan datang dari Allah SWT. Orang yang yakin kepada Allah, maka ia tidak akan sedih terhadap ujian yang dihadapinya. Inilah prioritas hidup kita. Makin ridho terhadap takdir Allah maka semakin ringan kita menjalani hidup ini. Sikapilah setiap kejadian dengan yakin kepada Allah karena inilah sumber kebahagiaan.

Jumat, 23 Juli 2010

Mukjizat Sholat Dan Doa (From FB) 4

Biarkan Aku Menangis

By: agussyafii

Ditengah malam, para hamba yang membelah kegelapan, mengharap ampunan Allah dengan menumpahkan semua air matanya. Tersungkur dalam sujudnya. 'Biarkan aku menangis Ya Allah, sebelum datang hari yang penuh tangisan. Sebelum terbakar semua tulang dan sebelum datang malaikat maut yang tidak pernah mengingkari perintahMu.'

'Aku tangisi diriku sebelum datang hari yang penuh tangisan dan sebelum datang hari yang tidak bermanfaatnya tangisan. Dua mataku seperti awan yang menangis menumpahkan air mata bagaikan hujan, menyembuhkanku dari rasa takut kepadaMu, sebelum air mata berubah menjadi darah dan sebelum titik hujan berubah menjadi batu.

Biarkan aku menangis Ya Allah, mengharap ampunanMu!'

---
Ketahuilah, tangisan dan air mata yang mengalir bertanda hati dan perasaan yang lembut. Mata yang tidak menangis menunjukkan kerasnya hati dan perasaan. Itulah sebabnya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam menganjurkan kita agar menangis. 'Diharamkan neraka atas mata yang menangis karena takut kepada Allah.' (HR. Ahmad).

Wassalam,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Teman Penggemar Mukjizat, Sholat dan Doa,

Ditengah malam tiba, dada terasa bagai terhimpit berbagai masalah kehidupan. Tak kuasa dengan segala daya dan upaya telah dilakukan namun juga belum membuahkan hasil. Entah apa lagi yang harus dilakukan kecuali menangis di keheningan malam dalam munajat kepada Allah.

Biarkan air mata kita mengalir. Biarkan tangis itu hanya untuk Allah. Tak kuasa segala daya dan upaya kita sebagai manusia. Kekuatan dan kemampuan diri kita juga dalam keterbatasan. Itulah air mata disetiap tetesnya adalah sebuah pengakuan diri, betapa tidak berdayanya diri kita dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk' (al-Isra' :109).

Teman, Penggemar Mukjizat, Sholat Dan Doa

Mari dalam keheningan malam ini sejenak melepaskan kehidupan duniawi kita, menyepi dalam kesendirian untuk menangis kepada Allah. Memohon ampun segala dosa yang pernah kita lakukan.

'Ya Allah, Ya Rabb..Ampunilah dosa2 kami..'

Wassalam,

Indahnya Bersabar

By: agussyafii

Malam semakin larut. Di Rumah Amalia nampak anak-anak berlarian. Terdengar suara lantunan ayat suci al-Quran. Wajah mereka terlihat riang gembira. Tak lama kemudian duduk melingkar rapi. Siap mendengarkan cerita. 'Kak Agus, malam ini kita ceritanya apa?' tanya Malini. 'Malam ini cerita tentang Nabi Ayyub 'Alaihi Salam.' jawab saya. Ketika cerita dimulai, suasana menjadi senyap. Semuanya mendengarkan dengan seksama.

Di zaman dahulu kala ada seorang Nabi yang sangat kaya dan dermawan. Beliau bernama Nabi Ayyub Alaihi Salam. Ditengah kebahagiaan Nabi Ayyub bersama keluarganya, tiba-tiba dikejutkan seluruh hartanya habis terbakar, hewan ternaknya mati semua. Nabi Ayyub jatuh miskin. Ditengah kemiskinannya beliau tegar dan bersabar meskipun kehilangan hartanya. Namun penderitaan Nabi Ayyub belum berakhir, sang buah hatinya meninggal dunia satu persatu. Nabi Ayyub tetap dalam kesabaran dan ketegarannya.

Nabi Ayyub ditengah penderitaan dan kesedihan, istrinya masih dengan setia menemani beliau. Kemudian Nabi Ayyub terserang penyakit kulit yang sangat menjijikkan, semua saudara, tetangga mengucilkannya bahkan istrinya yang awalnya setia menemani sampai meninggalkan Nabi Ayyub dalam kesendirian tetapi beliau tetap bersabar menghadapi semua penderitaan dengan senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dengan kasih sayang Allah Yang Maha Memuliakan hamba-hambaNya yang bersabar, Nabi Ayyub bisa sembuh dari penyakitnya, istrinya kembali hidup bersama Nabi Ayyub dan dikaruniai anak-anak yang sehat dan sholeh serta mendapatkan harta yang melimpah kembali. Tetangga dan saudara-saudaranya yang mengucilkannya menghormati dan mengasihi Nabi Ayyub bersama keluarganya.

Diakhir cerita saya menyampaikan kepada anak-anak Amalia, hikmah kisah Nabi Ayyub yang memberikan teladan dengan selalu tabah dan bersabar ketika mendapatkan ujian dari Allah mendapatkan buah yang manis dengan dimuliakan oleh Allah. Bahwa salah satu Asma Allah adalah Al- Mu'izz, artinya Maha Memuliakan. Jika Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkehendak, Dia akan memuliakan hamba-hambaNya. Jika kita ingin dimuliakan Allah maka bersyukurlah ketika mendapatkan limpahan nikmat dan bersabar disaat mendapatkan ujian.

--
Katakanlah, Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau mencabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau memuliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau menghinakan orang yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.' (QS. Ali Imran : 26).

Wassalam,

Ikut Mama Atau Papa?

By: agussyafii

Suatu hari sepasang suami istri yang sudah dikaruniai tiga anak, bertengkar hebat. Anak pertama berusia 5 tahun, anak kedua 3 tahun dan anak ketiga masih menyusu pada ibunya. Saking hebatnya pertengkaran itu, piring, gelas dan peralatan rumah tangga lainnya beterbangan dan pecah. Karena istrinya tidak tahan lagi.

'Pa, kalau begini terus lebih baik kita cerai! Aku sudah nggak tahan lagi melihat tingkah laku papa!' seru istrinya dengan suara yang keras dan emosi tinggi sambil membanting piring ke lantai. Tidak mau kalah si suami pun membalas dengan suara keras dan penuh emosi tinggi sambil memecahkan gelas ke lantai, "Baik.. baik...! Kalau itu kemauanmu, silahkan kita cerai! Oke, sekarang kita tanya anak-anak, sama siapa nanti ikut! Apa sama saya atau sama kamu!'

Lalu si suami bertanya pada anak-anaknya sambil membentak dengan di iringi emosi yang masih tinggi, 'Ana.. kamu pilih ikut mama atau papa..?' 'Ana ikut mama.' jawab Ana. "Ani.. kamu..?". 'Ikut mama!' jawab Ani. Karena anak ketiga belum bisa bicara, sambil membentak dengan penuh emosi. 'Semua ikut mama, tidak ada yang ikut papa..! Kalau gitu papa ikut mama juga ah!'.

Istrinya pun langsung tertawa mendengar jawaban suaminya, mereka berdua dan ketiga anaknya saling berpelukan tidak mau berpisah.

Cerita diatas adalah pengantar senyuman dipagi hari ini dengan harapan bisa menambah semangat kerja dan menambah motivasi mengawali aktifitas anda dihari ini. Semoga semua aktifitas kita dipagi hari ini mendapatkan keberkahan dari Allah dunia dan akherat. Amin

--
Sesungguhnya Allah memasukkan orang2 yang beriman dan mengerjakan amal sholeh ke dalam surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki (QS al-Hajj : 14)

Wassalam,

Si Anak Kecil

By: agussyafii

Ada anak kecil yang terkagum-kagum seraya memegangi mobil mewah. Seorang pemuda pemilik mobil sudah memperhatikan dari tadi menyapa anak kecil itu dan berkata, 'Hei, adik kecil, Ayo naik ikut jalan-jalan ama kakak.' Nampak wajahnya penuh kegembiraan anak kecil itu masuk ke dalam mobil.

'Mobil kakak bagus ya..?' ucap anak kecil itu dengan polosnya.

'Alhamdulillah, mobil ini hasil kerja keras kakak,' ucap pemilik mobil. 'Kita jalan-jalan kemana nih?' tanyanya.

'Berhenti di jalan depan itu aja kakak.' jawab anak kecil itu menunjuk sebuah perkampungan ditengah kota metropolitan. Banyak anak-anak kecil yang sedang berlarian, kampung itu terlihat kumuh. Gerobak tempat sampah berjajar dipinggir gang sempit. Pemilik mobil itu menunggu tidak terlalu lama. Si anak kecil itu mendorong kursi roda adiknya yang lumpuh sejak lahir. Adiknya menyapa pemilik mobil dan melontarkan senyum manisnya.

'Ini mobil bagus dek. nanti kalo aku sudah besar bakal kerja keras terus beli mobil bagus seperti untuk kamu dek..' kata si anak kecil itu pada adik. Adiknya penuh mata berbinar. 'Benar kak?' tanya adiknya. 'Benar,' jawab anak kecil itu sambil menunjukkan lengan kanannya yang sudah berotot. Dua wajah kecil itu tertawa. Sang pemilik mobil tanpa berasa meneteskan air matanya melihat adegan itu.

Pesan kisah diatas menunjukkan seseorang bisa melakukan sesuatu yang luar biasa disebabkan karena penderitaan keluarga, kejadian yang tidak menyenangkan, bahkan rasa empati maupun simpati. Semua peristiwa atau kejadian mempengaruhi jiwa kita dan mampu menjadi pembangkit semangat yang luar biasa dalam hidup kita seperti si anak kecil itu untuk berbuat kebaikan yang dilandaskan pada cinta dan empati terhadap penderitaan sang adik yang lumpuh sejak lahir.

--
Dan orang2 yang beriman dan mengerjakan amal kebaikan, sesunggunhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat2 yang tinggi di dalam surga yang mengalir sungai2 dibawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik2nya pembalasan bagi orang2 yang beramal yaitu yang bersabar dan tawakal kepada Tuhannya. (QS. al-Ankabuut : 58-59).

Wassalam,

Kekuatan Tutur Kata

By: agussyafii

Pada suatu hari seorang teman bertutur, disebuah stasiun kereta api tanpa sengaja bertemu dengan seorang penjual asongan yang kehilangan tangan sebelahnya sedang menjajakan dagangannya karena hatinya iba dan ingin menolong. Dikeluarkan uang selembar sepuluh ribuan lalu diberikanlah uang itu padanya.

Sejenak berpikir di dalam benaknya ia merasa bersalah, segera kembali penjual asongan dan mengatakan kepadanya, 'Maaf bapak, saya tidak bermaksud merendahkan bapak. saya tahu, bapak adalah seorang pengusaha.' Lalu mengambil sebuah pulpen kemudian meninggalkan penjual asongan.

Setahun kemudian teman itu melintasi stasiun kereta api yang sama. Terdengar suara seseorang menyapa dirinya. 'Apa kabar Mas?' sapa seorang pemilik toko di stasiun kereta api. 'Saya sudah lama menunggu anda di toko ini.' kata pemilik toko. "Barangkali anda lupa, saya adalah penjual asongan yang waktu itu menyebut saya sebagai pengusaha sehingga saya termotivasi kata-kata anda sehingga saya bekerja keras untuk memiliki sebuah toko,' katanya dengan bangga menunjukkan tokonya.

Teman itu menceritakan betapa terharunya dirinya karena ia tidak mengira penjual asongan yang dia jumpai setahun yang lalu kini telah memiliki sebuah toko yang cukup besar distasiun kereta api.

Pesan dari kisah ini menunjukkan bahwa Tutur kata yang kita ucapkan memiliki sebuah kekuatan. Ucapan kita mampu memberikan motivasi seperti yang terjadi pada penjual asongan namun juga sebaiknya bila bertemu dengan orang yang tidak tepat malah menjerumuskan kita kepada kehancuran. Nabi mengajarkan kita agar senantiasa berkumpul dengan orang-orang sholeh, yaitu orang yang mampu menularkan kebahagiaan, kesehatan dan kedamaian dalam hidup kita.

----
'Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.' (QS. At Taubah: 119).


Wassalam,

Vonis Dokter

By: agussyafii

Malam telah larut seorang ibu hadir di Rumah Amalia berniat bershodaqoh untuk kesembuhan putra beliau karena putranya yang menginjak dewasa harus masuk rumah sakit karena penyakit kronis yang dideritanya. Setelah dilakukan pemeriksaan putra beliau dinyatakan oleh dokter bahwa sakit yang dideritanya harapan untuk sembuhnya sangatlah tipis. Menurut dokter agar memenuhi keinginan putranya dan berdoa, 'Siapa tahu ada harapan untuk sembuh, Allah Maha Menyembuhkan Ibu.' begitu tutur dokternya.

Malam itu kami bersama anak-anak Amalia berdoa memohon kesembuhan untuk putranya. Malam itu beliau terlihat sangat bersedih dan sangat khawatir keadaan putranya. Itulah sebabnya beliau berniat bershodaqoh untuk kesembuhan putranya.

Dua pekan kemudian ada kabar yang cukup menggembirakan, dokter telah memberitahukan kepada sang ibu bahwa putranya memiliki harapan untuk disembuhkan dan keadaan sedikit demi sedikit telah membaik. Belakangan saya ahirnya putra beliau telah keluar dari rumah sakit dalam keadaan sehat walfiat. Semuanya sangat berbahagia dan bersyukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas kesembuhan dan begitu besarnya kasih sayang Allah padanya. Subhanallah.

----
Obatilah orang yang sakit dengan shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bencana dengan berdoa (HR. Baihaqi).

Wassalam,

Masinis Kereta

By: agussyafii

Suatu hari sebuah kereta api melaju dengan kencang hendak melewati perkampungan. Di perkampungan itu ada seorang ibu penjual gado-gado selesai mencuci serbetnya (kain lapnya) yang berwarna merah. Selesai mencuci dia mengibaskan serbet tersebut untuk dijemur di pagar pembatas antara rel kereta dengan kampung.

Dari kejauhan, sang masinis kereta melihat si ibu dengan kain lap yang berwarna merah yang dikebas-kebaskan. Masinis menjadi menyangka ibu itu memberi tanda bahaya. Dengan khawatir masinis segera mengerem keretanya secara mendadak hingga menyebabkan para penumpang kereta terjungkal.

Lalu masinis bertanya pada ibu tersebut, "Ada apa, Bu?"

Si ibu penjual gado-gado pun menjawab dengan ringan, "Hampir habis, Pak. Tinggal kacang panjang dan kangkung doang!"

Cerita diatas saya ingin mengajak teman2 sejenak untuk tersenyum. Semoga dipagi yang indah ini anda dan keluarga dalam keadaan sehat selalu, Selamat beraktifitas, jangan lupa senyumnya untuk orang-orang disekeliling kita. Senyum yang tulus itu menyehatkan loh!

--
Sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam al-Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran (Qs. az-Zumar : 27).

Wassalam,

Tangisan Hati

By: agussyafii

Pernah saya bertemu dengan seorang ibu yang mengeluh ingin bercerai dari suaminya. Saya menyarankan agar bersabar dan setiap habis sholat perbanyaklah membaca tasbih, tahmid, takbir agar Allah berkenan memberikan sebuah solusi. Setelah setahun kemudian malam itu beliau bersama suami dan keduanya anak hadir ke Rumah Amalia. Terdengar suara anak-anak Amalia sedang membaca ayat suci al-Quran. Beliau bertutur tentang hatinya yang menangis dihadapinya dengan bersabar maka membawa nikmat bagi keluarganya.

Dimasa kehamilan anaknya yang kedua, suaminya membawa perempuan lain ke rumahnya, diperkenalkan sebagai rekan kerjanya. Tanpa rasa sungkan mereka bercanda didepan anak dan dirinya. Entah apa yang dilakukan suaminya sampai beberapa kali membawa rekan kerjanya ke rumah. Rumah sudah seperti neraka. Rasanya sebagai perempuan sudah tidak sanggup menghadapi hidup. Kepada siapa mengadu, membuat dirinya bingung. mengadu kepada keluarga dan tetangga berarti akan menambah beban dalam hidupnya sendiri.

Sampai akhirnya anak yang kedua lahir. Semuanya dilalui dengan kesendirian. Diasuh dan dirawat dengan penuh kasih sayang. Sebagai istri, dirinya selalu berharap keluarganya harmonis. Jika tidak bisa, cerai adalah pilihan yang pahit harus dipilihnya. Sampailah waktu itu beliau bertemu dengan saya untuk mempertimbangkan pilihan yang pahit itu untuk dihindari, karena keyakinannya untuk berdoa memohon kepada Allah dibantu berdoa bersama anak-anak Amalia menguatkan hatinya untuk tetap bertahan.

Sampai kemudian pada suatu hari tatkala sepulang belanja, Dikejutkan dengan kehadiran suaminya yang sudah duduk diruang tamu dengan mata menerawang kosong. 'Mah, maafkan aku ya?' Suaminya bersimpuh dipangkuannya mencium tangan istrinya. 'Benarkah Mas? Apakah aku sedang bermimpi?' tanya sang istri.

'Tidak Mah, aku tahu luka hatimu teramat dalam untuk memaafkan diriku. Kesalahan-kesalahan itu tidak mudah untuk dimaafkan.' jawab suaminya. Sudah sekian lama suaminya tidak pernah membelai tangan sang istri. 'Apakah kamu bersungguh-sungguh Mas?' tanyanya ragu. 'Aku bersungguh-sungguh Mah, meninggalkan semua kesalahan-kesalahan yang pernah aku lakukan.' jawab suaminya. Tak kuasa menahan air mata bahagia.

Sejak kepedihan hatinya berlalu berubah menjadi nikmat tak membuat menjadi lalai kepada Sang Khaliq bahkan bersama suami dan anak-anaknya semakin rajin ibadah sholatnya. Setiap kali sholat malam, dirinya tidak pernah lupa memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas semua kesalahan dirinya dan suaminya hingga tak tahan lagi air matanya meleleh. Betapa besarnya karunia Allah kepada dirinya. Tangisan hati telah membawa nikmat bagi keluarganya menjadi rukun dan harmonis kembali. Berkali-kali beliau dan suaminya tercinta memanjatkan puji syukur kehadirat Allah. Subhanallah.

--
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami pasangan hidup dan keturunan yang menyenangkan hati kami dan jadikanlah kami pemimpin orang-orang yang bertaqwa (QS: al-Furqaan : 74).

Wassalam,

Sudahkah Kita Menangis?

By: agussyafii

Ketika kita telah mengetahui tangisan Rasulullah sehingga para sahabat mempelajari tangisan beliau sebab Rasulullah adalah teladan yang sempurna. Dari Anas berkata, 'Rasulullah menyampaikan khutbahnya yang belum pernah aku dengar, isi khutbah itu beliau berpesan, 'Seandainya kalian mengerti apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.' (HR. Muslim).

Mendengar ucapan itu para sahabat menangis sampai meneteskan air matanya. Air mata itu mengalir dipipi mereka merasakan betapa kepedihan hati Rasulullah justru dilandasi oleh kecintaan beliau kepada umatnya. Bahkan sampai diakhir hayatnya selalu disebutnya, umatku, umatku.'

Dalam riwayat hadist yang lain Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam mendengar sesuatu dari para sahabat, kemudian beliau berkhutbah, 'Dihadapkan surga dan neraka dihadapanku. Aku belum pernah melihat kebaikan atau keburukan seperti pada hari ini sebelumnya. Seandainya kalian mengerti niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis.' (Muttafaqun 'Alaih)

Maka tidak ada hari yang lebih dahsyat dari pada hari itu bagi para sahabat Rasulullah mereka menutupi kepala karena isak tangis tersedu-sedu. Tangisan Rasulullah senantiasa mengingatkan agar kita menangis malam ini karena banyak hal yang membuat kita menangis. Membasuh sajadah dengan air mata dalam munajat kita kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bermuhasabah atau evaluasi diri atas semua yang kita lakukan pada hari ini.

Sudahkah kita menangis di malam hari ini?

Wassalam,

Sekuntum Mawar

By: agussyafii

Ada sepasang suami istri yang bertutur tentang pengalamannya sekuntum bunga mawar yang mendatangkan kebahagiaan dalam hidup mereka. Ketika itu mereka dalam perjalanan keluar kota, singgah disebuah rumah makan. Sang suami memesan makan sementara istrinya menuju kamar kecil.

Di kamar kecil sang istri melihat sekuntum mawar yang indah. Pada saat itulah terdorong hatinya untuk membersihkan watafel. Setelah rapi kembali ke meja makan menyantap hidangan. Selesai bersantap pasangan suami istri menuju meja kasir. Sang istri mengatakan kepada kasir, 'Mawarnya indah sekali ya..'

Kasirnya menjawab, 'Terima kasih. Setiap hari kami selalu meletakkan aneka bunga cantik. bunga itu mengurangi pekerjaan saya untuk membersihkan kamar kecil.

Pesan cerita diatas sesungguhnya Ibu yang datang ke rumah makan itu memiliki sebuah kesadaran pribadi untuk membersihkan watafel karena melihat sekuntum bunga karena pada dasarnya kita mempercayai apa yang kita lihat daripada apa yang kita dengar. Pada dasarnya sangat tidaklah mudah mengajak orang lain untuk bersama2 membudayakan kegiatan yang positif seperti kedisiplinan, kebersihan, menjaga kesehatan, kejujuran hanya dengan anjuran, himbauan ataupun seruan semata.

Jika kita menginginkan sesuatu maka jadikanlah diri kita sebagaimana apa yang kita inginkan. Berikanlah teladan atau contoh nyata. Mulailah dari diri kita sendiri dengan cara mengoreksi diri sendiri, senantiasa membenahi diri, banyak belajar sabar dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sekaligus menjadikan diri kita nyaman dan bahagia bagi orang-orang disekeliling kita maka orang lain menjadi tidak segan menghormati dan juga mengikuti langkah kita.

--
Dan agar orang2 yang telah diberi ilmu, menyakini bahwasanya al-Quran itulah yang hak dari Tuhan-Mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka padanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang2 yang beriman kepada jalan yang lurus. (QS. al-Hajj : 54).

Wassalam,

Karunia Yang Indah

By: agussyafii

'Dan katakanlah, 'Ya Tuhanku berikanlah ampun dan berilah rahmat dan Engkau pemberi rahmat yang paling baik.' (QS. al_mu'minun: 118).

Di dalam hidup ini terkadang kita menerima karunia Allah dengan tidak terduga. Ada seorang teman yang bertutur pada saya, Suatu hari bahwa dirinya sedang berada di ruang tunggu dokter untuk periksa kesehatan sambil menunggu giliran diperiksa tergeletak sebuah buku yang berjudul 'Menjadi Suami Yang Baik' Tiba-tiba ada seorang perempuan muda mengajak berkenalan. Dari perkenalan itu akhirnya mereka menikah. Belakangan ia tahu bahwa istrinya jatuh cinta karena buku yang dibacanya. Alasan istrinya sangat sederhana, 'lelaki itu belum menjadi seorang suami tetapi sudah berusaha untuk menjadi suami yang baik berarti di laki-laki yang baik.'

Dirinya mengaku sesungguhnya sangat berterima kasih kepada Pak Dokter- mungkin juga perawatnya yang menyediakan buku itu diruang tunggu sebab sampai sekarang istrinya tidak tahu bahwa buku itu sebenarnya adalah buku yang disediakan diruang tunggu bukan miliknya.

Ajaib memang, namun begitulah cara Allah Subhanahu Wa Ta'ala penuh misteri dalam melimpahkan karuniaNya yang indah. Karunia itu hadir disaat kita tidak duga dan ditempat yang tidak disangka, bisa hadir dimana saja dan kapan saja tetapi ada satu yang hal tidak bisa dipungkiri yaitu karunia Allah akan selalu hadir kepada orang yang gemar berbuat baik bagi sesamanya.

Wassalam,

Keluarga Penopang Kesuksesan

By: agussyafii

Pagi hari istri saya membelikan sarapan pagi. Dua bungkus nasi uduk menjadi sarapan kami bertiga sementara dede' Hisyam bernyanyi sendirian. 'Eh, iya lupa..' kata Hana berlari mengambil buku PRnya dan menunjukkan kepada saya. Saya bergegas mengambil pulpen untuk mengoreksi dan saya menandatangani tugas sekolah Hana. Wajah Hana putri terlihat gembira dan mengatakan, 'Terima kasih sayang.' Ucapan Hana, kami sambut dengan senyuman, hati terasa nyaman dan tenteram.

Tahukah anda bahwa ketenteraman dan rasa nyaman di dalam keluarga adalah jalan menuju kesuksesan dalam hidup kita? Itulah sebabnya menjaga keutuhan keluarga menjadi bagian yang terpenting. Jagalah keutuhan keluarga sekalipun diterjang ombak dan badai yang dahsyat sekalipun sedahsyat badai Tsunami.

Kesuksesan sangat ditopang oleh dukungan dan partisipasi keluarga di dalamnya namun juga banyak orang kariernya hancur karena persoalan keluarga sehingga makna kesuksesan, keluarga menjadi sebuah tolok ukur. Dari kita lahir, kemudian balita, tumbuh dan dewasa dengan mengidolakan ayah dan figur ibu sebagai pengayom. Kita sangat mengagumi beliau, kedua orang tua kita sehingga kita juga sangat bergantung pada kehidupan keluarga kita.

Begitu menikah, ketika mengarungi biduk rumah tangga, masing-masing pihak harus saling mendukung. Suami tidak akan bisa tampil hebat tanpa peran istri yang dicintainya. Anak kita juga tidak akan tampil hebat tanpa dukungan dari keluarga. Bila kita menyadari bahwa keluarga adalah menopang dalam karier kita maka sudah sepatutnya kita menjaga keutuhan dan ketenteraman keluarga kita. Tidak peduli apapun yang terjadi kita akan menjaga dan memelihara dari hempasan gelombang dan badai kehidupan.

Wassalam,

Makna Kesabaran

By: agussyafii

Dan orang-orang yang bersabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang2an serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang2 itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik (QS. ar-Ra'd : 22).

Dahulu kala ada seorang raja yang pada suatu ketika meletakkan sebongkah batu besar di sebuah jalan raya. Kemudian ia bersembunyi untuk melihat apakah ada orang yang menggeser batu besar yang merintangi keleluasaan lalu lintas itu. Beberapa saudagar terkaya dan bangsawan kerajaan itu, ketika berhadapan dengan batu besar itu lantas membelokkan langkah, mengitarinya agar bisa lewat.

Banyak yang dengan lantang mengecam raja karena tidak memperhatikan keberesan kondisi jalan; tetapi tak seorangpun berbuat sesuatu untuk menyingkirkan batu besar itu. Kemudian lewatlah seorang petani, membawa sayur-sayuran. Ketika langkahnya terhambat sesampainya di perintang jalan itu, ia meletakkan bebannya lalu berusaha menggeser batu besar itu ke pinggir. Dengan susah payah, ia akhirnya berhasil.

Ketika petani itu hendak mengangkat lagi sayur-sayuran bawaannya tadi, dilihatnya ada sebuah dompet tergeletak di tengah jalan, ditempat batu besar tadi berada. Dompet itu berisi uang emas yang tidak sedikit serta sepucuk surat dari raja yang menyatakan bahwa uang emas itu diperuntukkan bagi orang yang menyingkirkan batu besar itu dari tengah jalan.

Dari kejadian itu si petani menarik pelajaran yang takkan pernah dimengerti oleh banyak orang : "setiap rintangan merupakan peluang untuk memperbaiki keadaan". Itulah makna kesabaran.

Wassalam,

Kamis, 22 Juli 2010

Mukjizat Sholat Dan Doa (From FB) 3

Sholat Dalam Kesunyian

By: agussyafii

Malam hujan turun rintik-rintik. Angin bertiup dingin menusuk tulang. Dipojok ruang yang sempit nampak ada yang sedang menunaikan sholat. Dalam sholatnya terlihat khusyuknya. Air matanya mengalir membasahi baju. Terdengar isak tangis yang membuat hati terasa pilu. Sholat itu menjadi terasa begitu indah. Selesai salam dia memanjatkan doa. Tak lama hanya ada kesunyian dan tarikan napas. Disambil orang yang sholat, ada seorang sahabat yang duduk disampingnya.

'Apa kamu pernah marah sama Allah?' tanya sahabatnya.

Terdengar suara istighfar tak putus-putus. Air matanya masih terus saja mengalir. Beberapa tangannya mengusap pipinya yang basah.

'Pernah..tapi itu dulu, sekarang tidak.'

'Kenapa?'

'Karena Dia tidak adil, hanya penderitaan yang selalu Dia berikan. Bertahun-tahun aku menjauh, melupakanNya, aku kecewa padaNya.'

Kesunyian kembali senyap.

'Lantas untuk apa kamu sholat malam ini?'

Ditatap wajah temannya yang sedang terdiam. Seumur hidup dirinya sholat tidak pernah sampai bisa meneteskan air mata bahkan menangis terisak-isak. Dirinya teringat bagaimana Rasulullah senantiasa menangis setiap sholat malam. Malam ini dia melihat sahabatnya menunaikan sholat dengan menangis terisak-isak, begitu menyayat hatinya.

'Ibuku meninggal malam ini, aku tidak tahu cara berdoa. aku hanya bisa sholat untuk mendoakan ibuku.'

Wassalam,


Agar Doa Kita Dikabulkan

By: agussyafii

Bagaimana agar doa kita dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala? Syarat utama adalah ikhlas, ikhlas adalah nyawanya dari ibadah dan tidak ada ibadah tanpa disertai dengan keikhlasan semata karena Allah. Sebagaimana Firman Allah, 'Dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepadaNya.' (QS. al-A'raf : 29).

Syarat kedua agar doa kita dikabulkan adalah dengan amal sholeh atau perbuatan baik untuk orang lain, dengan amal sholeh inilah mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana kisah tiga pemuda sholeh yang terjebak di dalam goa selamat dengan memanjatkan doa yang disertai dengan amal sholeh atau perbuatan baik. Doa yang dipanjatkan adalah.

'Maka ampunilah bagi kami dosa-dosa kami Ya Tuhan dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami serta wafatkan kami bersama orang-orang yang berbakti.' (QS ali-Imran : 193).

Syarat yang ketiga, Meminta tolonglah kepada orang yang sholeh atau orang yang bertaqwa kepada Allah, anak yatim atau fakir miskin agar mendoakan kebaikan untuk kita. Sebagaimana satu hadist diriwayatkan Suatu ketika Rasulullah sedang berkhutbah diatas mimbar seorang badui berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar hujan diturunkan kepada kami.' Maka beliau berdoa kepada Allah, beberapa saat kemudian turunlah hujan dengan seizin Allah. (HR. Bukhari & Muslim).

Apapun yang terjadi setelah kita berdoa, itulah bentuk dikabulkannya doa kita oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, jangan pernah berhenti berdoa sebab dalam doa yang tulus ada kenikmatan tiada tara dengan adanya kita menjadi akrab dengan Allah dan kita tahu bersyukur atas apapun pilihan Allah dalam terkabulnya sebuah doa.

Wassalam,

Sholat Sebagai Penyejuk Jiwa

By: agussyafii

Ketika kita dihadapkan dengan badai dan ombak samudra kehidupan yang terasa berat, tidak ada cara yang bisa dilakukan kecuali tawakal kepada Allah. Demikian juga ketika kita harus mengarungi berbagai permasalahan hidup hanya kepada Allahlah kita berserah diri.

Itulah yang dialami seorang Ibu, malam itu beliau bersama suami dan putrinya sedang berdoa bersama dengan anak-anak Amalia untuk almarhum putra tercintanya, meninggal dunia diusia muda. Di Rumah Amalia terdengar lantunan ayat suci, dalam keheningan kami khusyuk memanjatkan doa, memohon kepada Allah agar putra tercinta diterima disisiNya. Setelah selesai, Malam itu kami melanjutkan perbincangan.

Menurut beliau cobaan yang teramat berat dalam hidupnya adalah disaat dirinya dan keluarganya kehilangan putra pertamanya setahun silam. 'Waktu saya ditinggal putra saya, alhamdulillah saya bisa melalui dengan sholat, sholat adalah penyejuk jiwa saya. Semuanya saya kembalikan kepada Allah.' Beliau mengaku mulai rajin sholat sekitar setahun yang lalu. Waktu itu beliau merasakan guncangan itu begitu luar biasa sehingga membuatnya rajin untuk melakukan sholat dan pada saat itu pula beliau memutuskan untuk menutupi aurat sebaik mungkin dengan memakai jilbab.

Kebiasaan sholat sebagai penyejuk jiwa dijalaninya, tidak hanya dirinya, tetapi juga suami dan anak-anaknya. 'Kami sekeluarga suka sholat berjamaah dan dilanjutkan dengan mengaji bersama.' tutur beliau. AIr matanya berlinang, sesekali mengusap wajahnya yang basah. Dalam pengakuan beliau hidupnya sering menghadapi masalah. 'Dalam hidup, siapapun orangnya tidak akan pernah dari masalah, ujian, kesulitan dan penderitaan. Semua itu hal yang biasa namun yang membedakan bagaimana cara menyelesaikan masalah itu sendiri dan saya memilih menyelesaikan dengan sholat, berserah diri pada Allah.' Tutur beliau. Malampun terasa hening, kami meresapi makna setiap tutur dalam keberserahan seorang hamba kepada Sang Khaliq. Subhanallah, Maha Suci Allah.

--
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk(QS. al-Baqarah: 45).

Wassalam,

Ampuni Aku Ya Allah!

By: agussyafii

Dalam keheningan malam menangis meneteskan air mata dan berdoa dengan hati yang tersayat perih, 'Hatiku menangis karena dosa-dosa namun bergembira saat melakukannya, kemudian mataku menangis sedih atas apa yang terjadi akibatnya.'

Wahai masa muda, Wahai Pemberi Rahmat, sekehendakNya kepada salah seorang dari orang-orang yang menangis, apakah Engkau akan menjagaku kelak di Masa Kebangkitan?'

Walaupun belum Engkau terima taubatku, Wahai Yang Maha Mulia, telah mendekat juga bagiku waktu kembali. Wahai Yang Pengasih, walaupun Engkau palingkan wajahMu dariku, maka dengan yang haq, aku akan menjaga wajahku agar tidak berpaling dari wajah-Mu. Jika Engkau luaskan nikmatMu dan Engkau beri aku nikmat yang tiada habis sejak dahulu kala, tidak akan menjadikan nikmat bagi aku yang pendosa.'

Ampuni aku Ya Allah!

--
Dari tujuh orang yang mendapatkan naungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada Hari Kiamat kelak, ketika matahari hanya sejengkal dari kepala adalah air mata yang menangis memohon ampun kepada Allah, sebagai Sabda Nabi, 'Dan orang yang mengingat Allah sendirian, lalu air matanya bercucuran.' (HR. Bukhari & Muslim).

Wassalam,

Allah Tidak Tidur

By: agussyafii

Kemaren siang saya mendapatkan email dari seorang Ibu yang bertutur tentang pengalaman beliau bahwa Allah tidak tidur, Allah selalu membalas apapun yang pernah kita lakukan dalam hidup ini, tanpa terasa air mata saya menetes membaca email yang menuturkan pengalaman beliau.

Assalamualaikum Mas Agus,

Boleh khan saya sedikit sharing mengenai pengalaman saya pribadi yang bisa diambil hikmahnya yang mungkin bisa Mas Agus sharing-kan keteman-teman yang lain.

Yang pertama adalah :
Pada suatu hari saya pulang dari tugas luar kota. Sambil menunggu supir menjemput di bandara saya melihat seorang gadis mahasiswi berdiri kebingungan dan bertanya kepada saya, apakah bis yang menuju Blok M sudah lewat. Saya jawab sudah kira2 5 menit yang lalu dan dia bertanya yang akan datang masih lama gak. Saya jawab biasanya lama. Saya juga menanyakan mau kemana yang dijawab mau ke daerah Cilandak. Karena saya kasian saya tawarkan untuk ikut saya. Walaupun rumah saya di Cibubur, saya tawarkan saya akan lewat Cilandak. Dan saya antarkan sampai Cilandak. Sampai sekarang saya juga tidak tau namanya.

Beberapa minggu kemudian saya ditugaskan ke Palembang untuk yang pertama kali, saya belum pernah kesana dan Alm. suami saya pada waktu itu bilang harus berhati2 karena disana banyak penjahat yang biasa menghilang di lorong2 setelah melakukan kejahatan.

Alhamdulillah di pesawat saya duduk bersebelahan dengan Ibu, yang saya juga lupa namanya, hanya yang pasti beliau mempunyai perkebunan kelapa sawit. Beliau menawarkan untuk mengantar saya ke hotel tanpa dikenakan biaya apapun dan keadaan saat itu hujan lebat. Saya bersyukur sekali karena dalam keadaan hujan lebat, tidak tau daerah, kwatir akan keselamatan, ada yang membantu tanpa pamrih.

Allah tidak tidur, Dia melihat dan membalas semua yang kita lakukan.

Kejadian kedua adalah, pada waktu itu (kira2 2 tahun yang lalu), kami sekeluarga pergi berlibur ke Cipanas Garut, menginap di penginapan yang mempunyai fasilitas Waterboom dan sebagai penghuni penginapan tersebut kami mendapatkan fasilitas untuk ketempat tersebut berupa karcis gratis. Pada hari terakhir, kami berencana akan pulang ke Jakarta dan sebelumnya akan menggunakan fasilitas Waterboom tersebut, mengingat anak2 senang main disana. Tetapi ternyata pagi itu listrik padam, sehingga air untuk luncuran tidak nyala. Saya dan Alm Suami bilang ke anak2, karena listrik mati dan tidak tau sampai kapan lebih baik kita langsung pulang aja ke Jakarta.

Tapi saya berfikir bahwa tiket gratis mubazir kalau tidak dipergunakan. Pada saat itu saya melihat Bapak2 beserta istri dan anaknya, keliahatannya penduduk setempat. Bapak itu sedang menghitung uang, secara tidak sengaja saya melihat isi dompetnya yang isinya hanya sedikit, padahal harga karcis untuk masuk Waterboom termasuk mahal untuk penduduk setempat. Saya hampiri Bapak tersebut dan saya bilang bahwa karcis ini untuk Bapak, dia bengong sambil berkata, berapa saya musti bayar. Saya bilang ini gratis, langsung saya pergi.

Beberapa bulan dari saat itu kebetulan kantor Alm. suami mengadakan family gathering di Dufan, Ancol. Karena pada saat itu Alm. Suami mulai tidak enak badan, saya mengajak supir saya untuk ikut sekalian menjaga anak saya. Karena karcis hanya untuk keluarga, supir tidak bisa masuk. Saya mencoba untuk membeli, tapi tidak bisa, karena sudah di reserve untuk acara kantor tersebut. Eh tiba2 ada seorang ibu muda datang, baik Alm suami (walaupun satu institusi) maupun saya tidak kenal ibu tersebut yang menawarkan karcis karena anaknya tidak perlu karcis karena masih 2 tahun.

Subhanallah Allah menggantikan tanpa kita minta dan tanpa kita duga.

Yang terakhir adalah baru hari ini. Terakhir saya memberikan amalan atas nama Alm. Suami untuk aktifitas Rumah Amalia melalui Mas Agus (benar2 ikhlas dan tanpa pamrih). Hari ini ada seorang vendor yang dulu dekat (tanpa ada ikatan dan tanpa ada pamrih apapun) dan beliau baru tau bahwa suami saya sudah meninggal lebih dari 5 bulan yang lalu. Dan dia juga bilang kepada teman kantor saya bahwa beliau kenal dengan Alm. Suami saya dan tau persis bahwa saya sangat menyayangi Alm. Beliau bertemu dengan saya dan mengucapkan belasungkawa sambil menyatakan keterkejutannya, kemudian saya kembali ke meja kerja saya. Beberapa lama kemudian, anak buah Beliau, Office Boy (kebetulan Beliau sebagai vendor outsource office boy untuk kantor kami) menemui saya dan memberikan amplop serta menyampaikan bahwa ini dari Beliau yang isinya berupa materi dengan ucapan turut berduka cita yang dalam.

Walaupun Suami saya meninggalkan kami semua sudah cukup lama, ternyata rejeki atas meninggalnya Beliau masih berdatangan.

Mas Agus, saya sangat bersyukur sekali dan banyak makna yang bisa diambil. Salah satunya adalah selalu rela dalam memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa pamrih. Allah tidak tidur, Dia Maha Tau dan Maha Bijaksana atas apapun yang dikerjakan oleh hamba-hambaNya. Subhanallah ....Mudah2an cerita pengalaman saya ini bisa diambil manfaatnya untuk orang lain.

Wassalam,

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Teman Penggemar Mukjizat, Sholat Dan Doa,

Bagaimana cara mengetahui bahwa kita benar-benar telah beriman? Tanda yang paling mudah dan sederhana untuk mengetahui bahwa kita benar-benar beriman adalah ketika kita tertimpa musibah, ujian atau cobaan apakah kita mampu mengembalikan segala urusan kepada Allah atau tidak? Jika kita mampu mengembalikan segala sesuatu yang menimpa kita, baik suka maupun duka datangnya dari Allah. Maka kita telah benar-benar beriman.

Ketika kita mampu berpegang teguh kepada keimanan kita kepada Allah niscaya kita merasakan manisnya iman. Dalam keadaan suka kita bersyukur dan di saat kita tertimpa musibah kita mampu bersabar. kemampuan untuk bersandar kepada Allah itulah yang disebut dengan benar-benar telah 'keimanan.' Tidak ada daya upaya apapun kecuali hanya kepada Allahlah kita bersandar dan Allah memudahkan segala urusannya. Sebagaimana Firman Allah yang berbunyi,

Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam segala urusannya (QS. Ath-Thalaq : 4).

Rasulullah juga menyampaikan tips agar kita bisa merasakan manisnya iman, sebagaimana sabdanya,

'Ada tiga perkara jika seseorang mampu melakukannya maka ia akan merasakan manisnya iman. Pertama, ia mencintai Allah dan rasulNya melebihi rasa cintanya kepada orang lain. Kedua, ia mencintai seseorang semata-mata karena Allah. Ketiga, ia sangat benci apabila kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci apabila dimasukkan ke dalam neraka.' (HR. Muslim).

Wassalam,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

TemanPenggemar Mukjizat, Sholat Dan Doa,

Terima kasih atas tanggapan dan komentarnya teman2 semua, pertanyaan 'Apakah pengertian iman menurut anda?' adalah pertanyaan yang menyegarkan keberagamaan kita. Dari diskusi teman2 semua malam ini bisa saya simpulkan sebagai berikut ini.

Iman berarti mempercayai atau membenarkan (Tasdiq). Beriman kepada Allah berarti mempercayai keberadaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Adapun menurut istilah iman artinya membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan dan mempraktekkan dengan perbuatan sesuai dengan tuntunan Islam. Dalam pengertian ini iman memiliki tiga unsur pokok yaitu membenarkan (Tasdiq), pengakuan (Iqrar) dan perbuatan atau pelaksanaan (Amal) dan kita wajib mengimani enam hal sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Salam sebagai sabdanya,

'Iman adalah hendaknya engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, para utusanNya, Hari Kiamat dan ketetapan Nya yang baik maupun yang buruk.' (HR. Muslim).

Dalam bahasa arab iman berasal dari kata 'Aman' oleh karena itu sepatutnya orang yang beriman mendatangkan rasa aman bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya. Bila orang mengaku beriman ada dua hal yang menjadi prinsip penting yang melekat pada dirinya. Pertama, menyatakan diri percaya secara kaffah pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kedua, Kepatuhan dan penghambaan diri pada Allah berimplikasi pada rasa aman dan nyaman terhadap sesama, hal itu diwujudkan dengan perbuatan yang paling sederhana yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu menyingkirkan duri dari jalan yang dilalui orang banyak. Sebagaimana Sabda Nabi,

'Iman itu memiliki lebih dari tujuh puluh bagian. Yang paling tinggi tingkatannya adalah ucapan 'La ilaha illa Allah' Tiada Tuhan Selain Allah' Yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan yang dilalui orang dan malu adalah sebagian dari iman.' (HR. Bukhari & Muslim).

Wassalam,

Rasa Sakit

By: agussyafii

Ada seorang Dokter baru yang praktek menerima pasien, sang pasien mengeluh tubuhnya yang sakit sambil mengeluh menahan rasa sakit yang sudah dideritanya selama tiga hari.

'Dok, tolong saya. Kok semua badan saya rasanya sakit,' kata Pasien.

'Bagian mana yang sakit Pak,' tanya Sang Dokter.

Saat Pasien menyentuh lututnya dengan jari telunjuk, ia menjerit sakit. Lalu, ketika jari telunjuk itu menyentuh pipi, Pasien, lagi-lagi berteriak sakit.

Setelah memeriksa seluruh tubuh, Sang Dokter berkata,'Pak, ternyata, yang sakit itu telunjuk Bapak sepertinya patah.'

Cerita diatas yang berjudul 'Rasa Sakit' semoga menjadi pengantar keceriaan anda dihari yang cerah ini. Silahkan tersenyum dan menikmati hari libur bersama keluarga. Teriring doa semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan kesehatan selalu untuk anda dan keluarga. Amin.

--
Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha pengampun lagi Maha Mensyukuri (QS. Faathir : 34).

Wassalam,

Laki-Laki Yang Selalu Berdiri

By: agussyafii

Ketika saya pulang dari kantor diujung jalan, laki-laki setengah baya itu selalu berdiri tetapi saya tidak pernah tahu apakah hari sabtu minggu dia juga selalu berdiri seperti menunggu seseorang.

Dia selalu tersenyum kepada siapapun yang kebetulan lewat. Bertegur sapa dengan setiap orang yang dikenalnya atau mungkin juga orang yang tidak dikenalnya. Sesekali menyeka keringat dikeningnya. Wajahnya terlihat cerah. Kebahagiaan terpancar dari raut muka yang penuh syukur dan keikhlasan.

Pernah pada satu kesempatan saya bertanya padanya apa yang sedang dilakukannya dengan berdiri setiap sore hari. Dengan senyuman dia menjawab, 'saya menunggu istri pulang kantor Mas..' Namun laki-laki setengah baya itu selalu pulang sendirian bila menjelang maghrib.

Dari orang yang sering nongkrong diujung jalan saya baru mengerti bahwa dia selalu menunggu istrinya pulang dengan bus antar jemput di ujung jalan. Setahun yang lalu, tiga hari setelah pernikahan. Istrinya meninggal dunia tertabrak sepeda motor sewaktu turun dari bus.

Sejak itu setiap sore laki-laki setengah baya senantiasa berdiri diujung jalan, menunggu istrinya pulang dari kantor.

--
Apa yang disisimu akan lenyap dan apa yang disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an-Nahl : 96).

Wassalam,

Cara Mudah Bahagia

By: agussyafii

Ada seorang anak yang ayahnya meninggal dunia sejak kecil. Merasa ingin membahagiakan ayahnya, dia tidak tahu bagaimana caranya. Dia menyalahkan kakak-kakaknya yang tidak pernah bercerita tentang ayahnya. Padahal sebagai anak terakhir dia merasa berhak untuk mendapatkan penjelasan tentang sosok ayahnya.

Bertahun-tahun hubungannya tidak harmonis dengan kakak-kakaknya, dia merasa tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup. Tidak ada yang membimbing dan mengarahkan dalam kehidupan, dia merasa sendiri dan hidup sepi. Semua itu tidak akan pernah terjadi seandainya jika ayahnya ada. Begitulah yang selalu dipikirkannya.

Sampai satu hari, dia benar-benar ingin memberikan kebahagiaan yang paling indah untuk ayahnya yang meninggal dunia, dia membayangkan apa yang bisa membuat seorang ayah tersenyum. Ternyata seorang ayah tersenyum bila anak-anaknya rukun. Maka mulai hari itu, dia berhenti bertengkar dengan kakak-kakaknya. Kemudian seorang ayah akan tersenyum bila anaknya hidup mandiri, maka dia berhenti menuntut dari kakak-kakaknya seperti kasih sayang, perhatian, kepedulian, bimbingan, kasih sayang.

Sungguh luar biasa, keajaiban itu hadir ketika dia tidak menuntut semua yang pernah diinginkan bisa dimilikinya. Kakak-kakaknya menjadi lebih perhatian, lebih mencintai adiknya, diapun menjadi lebih bahagia, kebahagiaannya menjadi begitu indah dan tentunya ayahnya juga turut berbahagia melihat anak-anaknya rukun dan saling mengasihi.

Pesan kisah diatas bahwa cara kita untuk bahagia itu sebenarnya sangatlah mudah, menuntut orang lain agar membuat kita menjadi bahagia akan hanya membebani diri sendiri. Justru ketika kita menerima apapun yang terjadi pada diri kita dan mensyukuri apa yang kita miliki sekarang maka akan terjadi keajaiban yaitu seluruh alam dan makhluk seisinya bergerak mendukung kita dan membahagiakan hidup kita.

--
'Katakanlah, Hai hamba-hambaKu yang beriman, bertaqwalah kepada Tuhanmu' Orang-orang yang berbuat baik didunia ini mendapatkan kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.' (QS. az-Zumar : 10).

Wassalam,

Hati Yang Gundah

By: agussyafii

Ditengah kebahagiaan itu hadir, anak-anaknya tumbuh besar dengan sehat. Karier suaminya yang sedang menanjak. Sebagai seorang ibu mensyukuri atas semua karunia Allah yang dilimpahkan untuk dirinya dan keluarganya. Namun bagaikan disambar petir disiang bolong. Dirinya dikejutkan oleh kehadiran seorang perempuan yang mengaku mengandung anak suami yang sangat dicintai nya. Tiba-tiba biduk rumah tangganya menjadi goyah.

Tutur seorang ibu. Di Rumah Amalia kedatangan tamu, ibu yang berpenampilan sederhana bersama dua buah hatinya. Badai itu datang tidak diduga. Suaminya yang pendiam dan terlihat santun memiliki masa lalu yang kelam dengan kehidupan malam dan narkoba. Bahkan yang lebih mengejutkan dirinya, Sang suami terperosok dalam hutang bank sampai ratusan juta. Semua harta yang dimilikinya habis tak tersisa. Itulah yang membuat hatinya gundah.

'Pada dasarnya suami saya baik Mas Agus. Penuh kasih sayang pada kami, tidak pernah sekalipun marah atau kasar kepada saya apalagi kepada anak-anak. Kami berusaha membangun keluarga bahagia dan melupakan masa lalu yang kelam. Ditengah kebahagiaan itu kami lalai kepada Allah, makin kami semakin jauh dari Allah.' ucap beliau.

Isak tangisnya terasa menyayat hati. Hatinya yang galau membuat dirinya menyadarkan hanya kepada Allah tempat bersandar memohon pertolongan. Pagi tu beliau kemudian berinisiatif untuk bershodaqoh untuk anak-anak Amalia dan memohon doa agar keluarganya mampu melewati badai yang ditengah dihadapinya.

Enam bulan kemudian beliau kembali hadir di Rumah Amalia bersama suami dan anak-anaknya. Kehadirannya mengabarkan kepada saya bahwa beliau bersama suami hendak berangkat haji. Hutangnya sudah mampu terbayar dan perempuan muda itu juga sudah menjadi istri kedua dengan restunya. Kehidupan keluarganya menjadi semakin bahagia dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Allah menjawab doa saya Mas Agus. Suami menuntun saya agar senantiasa memanjatkan syukur kepada Allah. Alhamdulillah, Subhanallah, syukur kami panjatkan atas anugerahMu, Engkau telah menganugerahkan kebahagiaan pada keluarga kami.' ucap beliau untuk kesekian kalinya terlihat tidak bisa menahan air mata karena bahagia.

--
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan segala keperluannya. (QS ath -Thalaq : 2).

Wassalam,

Berdoa Pada hari Jumat

By: agussyafii

Pada pembahasan lalu yang bertema 'Mengapa Doa Kita Dikabulkan?' Ada yang bertanya, 'apakah ada waktu yang khusus sebuah doa itu dikabulkan oleh Allah?' Saya kemudian menjawabnya, 'Ada, yaitu hari jumat.' Berdoa di hari jumat adalah waktu yang tepat sebuah doa dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ditengah kita gelisah, dirundung duka sebaiknya memanfaatkan waktu di hari jumat untuk berdoa memohon kepada Allah sebab pada hari jumat doa kita diijabah atau dikabulkan oleh Allah. Sebagaimana sabda Nabi Muhamad Shalallahu Alaihi wa Salam,

' Sesungguhnya pada hari jumat ada suatu saat tidaklah seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah, melainkan dikabulkan permohonannya itu.' (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibnu Majah).

Nabi Muhammad memberikan petunjuk kepada kita agar kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala di hari jumat pada dua waktu yang tepat, yaitu.

Pertama, Waktu yang mustajab pada hari jumat adalah ketka khatib duduk khutbah pada pelaksanaan sholat jumat sampai sholat jumat selesai dilaksanakan. Rasulullah pernah ditanya tentang hal itu dan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam menjawab.

'Yaitu ketika imam (khatib) duduk (diantara dua khutbah) sampai sholat (jumat) selesai dilaksanakan.' (HR. Muslim & Abu Dawud).

Kedua, Saat mustajab pada hari jumat adalah sore hari jumat. Hal ini didasarkan oleh Sabda Nabi.

'Yaitu di saat-saat terakhir siang hari jumat, setelah ashar.' (HR. Muslim & Abu Dawud).

Wassalam,


Cahaya Di Dalam Hati

By: agussyafii

Di tengah malam bulan pernama bersinar nampak indah. Seorang laki-laki separuh baya sedang duduk termenung di Rumah Amalia. Mendengar lantunan ayat suci al-Quran. Ia dibesarkan dikeluarga yang berada dan berlimpah. Ayah dan ibunya selalu mencukupi semua kebutuhannya bahkan cenderung memanjakannya. Bahkan untuk belajar mengaji, orang tuanya memanggil guru mengaji secara privat.

Namun perjalanan hidupnya penuh liku. Ditengah berlimpahnya harta benda justru dirinya terperosok kepada kubangan yang teramat dalam. Tumbuh dewasa dengan mabuk dan mengkonsumsi pil ekstasi, hampir semua yang terlarang sudah pernah dicobanya.

'Saya tahu Mas Agus semua itu adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah,' tuturnya dengan wajah menunduk.

Perjalanan itu dikenangnya sebagai perjalanan yang pahit dalam hidupnya. Ia menyesali apa yang telah dilakukannya karena tidak mampu menahan diri dari jebakan hawa nafsu yang tak pernah terpuaskan. Sampai pada titik nadir, pernah pada satu malam sedang 'sakauw' sementara tidak ada satu orangpun yang peduli terhadap dirinya. Ia berjanji untuk bertaubat bila Allah berkenan memberikan kesempatan hidup bagi dirinya.

Dengan penuh linangan air mata, ia bertutur, 'Allah masih sayang ama saya Mas, seperti ada cahaya masuk ke dalam hati saya, terasa hangat dan tenteram. Mengajak saya untuk menuju kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ketika kumandang adzan subuh menggugah saya untuk mengambil air wudlu dan sholat subuh berjamaah di masjid.' Wajahnya terlihat sembab, air matanya terus mengalir tiada henti. Beberapa kali tangannya mengusap air mata yang jatuh dipipnya.

Disaat itu juga dirinya mampu melepaskan diri dari semua jalan yang keliru. Hanya jalan menuju Allah yang menyelamatkan hidupnya. Selain mampu melepaskan diri dari segala bentuk narkoba, cara hidup yang salah semakin mampu mendekat diri kepada Sang Khaliq. 'Dan yang paling indah, saya menjadi mampu membuat hidup saya bermakna dengan bekerja sehingga saya mampu berbagi untuk anak-anak Amalia.' ucapnya.

Berkali-kali terdengar kata mengucap puji syukur kehadirat Allah atas semua karunia yang terlimpahkan pada dirinya. 'Alhamdulillah Mas Agus, semua itu atas kuasa Allah yang telah membuka cahaya dihati saya. Terima kasih Ya Allah..' Malam itu anak-anak Amalia terdengar riuh sedang membaca surat al-Kaustar. Lantunan ayat suci itu membawa kesejukan dihati kami. Sementara hujan rintik-rintik membasahi bumi. cahaya sinar rembulan memasuki relung hati. Wajah laki-laki itu terlihat cerah dalam syukurnya kehadirat Ilahi Robbi.

--
'Buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya, adapun yang memberi manfaat kepada manusia maka ia tetap di bumi.' (QS : al-Ra'd : 17).

Wassalam,

Pengusaha Sukses

By: agussyafii

Di Jakarta ada seorang pengusaha sukses justru ditengah gelombang krisis moneter terjadi. Namun ditengah kesuksesannya beliau dikenal juga sebagai seorang pengusaha yang peduli dengan kesejahteraan karyawan maupun orang-orang dilingkungan beliau tinggal. Berita itu menjadi istimewa ditengah masyarakat. Sampai pada suatu hari ada seorang reporter TV berhasil mewawancarai beliau.

'Kapan bapak mulai merasa sangat sukes dibidang usaha?' tanya reporter TV

'Ketika saya ingin beramal,' jawab sang pengusaha.

'Kapan bapak merasa ingin beramal?' tanya kembali reporter TV.

'Kapan saja, disaat saya merasa sangat kaya.' jawab pengusaha itu dengan tersenyum.

Pesan kisah diatas, bahwa makna kesuksesan adalah ketika kita mampu menciptakan kehidupan yang kita memiliki menjadi bermakna sehingga disaat kita tua nanti, kita bisa mengingatnya ada sebuah kebahagiaan dalam hidup kita karena apa yang pernah kita lakukan. Memberi adalah sumber kebahagiaan, ketika kita mampu memberi membuat kita merasa sangat kaya dan sangat bahagia dalam hidup kita.

Wassalam,

Ditengah Malam Sunyi

By: agussyafii

Melepaskan penat dan kelelahan kehidupan duniawi, hiruk pikuk yang tiada pernah henti. Hawa nafsu yang tidak pernah terpuaskan, duduk sejenak dalam kesunyian malam mengingat Allah lalu air mata mengalir begitu saja tanpa terasa, mengingat dosa-dosa diri kita yang pernah kita lakukan pada sebuah perenungan terasa menyentuh hati yang paling dalam.

Desah suara, sesak nafas membuat dada menjadi penuh. Tiada terbersit dalam hati kecuali hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kemudian air mata terus mengalir karena diri telah terlena dengan Allah, khusyuk terhadapNya dan senang berada dihadiratNya. Izinkan saya menyapa anda,

Wahai Hamba Allah, tidak mempunyai sahabat

kecuali Yang Maha Pengasih teman duduknya

Mengingat-Nya, lalu menangis

tercengang dengan keindahan dan keagunganNya

Mari kita terjaga dari tidur panjang. Mari bangkit dari kelalaian. Mari datang menghadap Yang Maha Penyayang, mengharap maaf dan ampunanNya serta berjanji kepadaNya untuk selalu taat dan beribadah kepadaNya. Allah senang dengan taubat kita dan menghampiri kita tatkala kita mendekat kepadaNya. Allah berfirman di dalam hadist qudsi.

'Jika dia mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku akan mendekatkan diriKu sehasta. Jika dia mendekatkan diri kepadaKu sehasta maka Aku akan mendekatkan diriKu sedepa. Jika dia datang kepadaKu berjalan kaki maka Aku akan datang kepadanya berlari' (HR. Bukhari).

'Yuk, kita bertaubat. Memohon ampun kepada Allah atas semua dosa-dosa yang pernah kita lakukan.'

Wassalam,

Mengapa doa Kita Dikabulkan?

By: agussyafii

Saya pernah bertemu dengan bapak yang memiliki seorang putri, istrinya yang dicintainya sedang sakit keras tergolek di rumah sakit, setiap hari beliau datang ke rumah sakit menggantikan bajunya dan juga berbincang. Dokternya seolah kehilangan harapan namun beliau sebagai suaminya yakin akan kesembuhan sang istri.

Sampai pada suatu hari, beliau melihat sebuah kenyataan istrinya tubuhnya sudah pulih kembali bahkan beberapa hari kemudian dinyatakan telah sembuh dari sakitnya. Pernah saya berbncang-bincang mengenai hal itu. Beliau bertutur, 'Saya yakin Allah akan Mengabulkan doa2 saya.' Keyakinan itulah yang menyebabkan doa2 beliau begitu mudah dikabulkan. Di dalam kehidupan sehari-hari banyak di dalam hidupnya mendapatkan kemudahan dan sering dikabulkan doa-doanya.

Ada tiga kunci dikabulkannya sebuah doa:

1. Kualitas diri yang berdoa. Doa setiap hamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan dikabulkan sangat tergantung pada kualitas hambanya yang berdoa. Ada seorang Ibu yang berdoa ditengah malam senantiasa diiringi dengan tetesan air mata untuk anaknya agar diterima disebuah perusahaan maka keesokan harinya sang ibu mendapatkan kabar bahwa anaknya diterima diperusahaan tempat anaknya melamar pekerjaan.

2. Kualitas ketaqwaan yang berdoa. Setiap orang yang akan berdoa hendaknya meningkatkan keimanan dan ketaqwaanNya sehingga jika doa kita dikabulkan memang karena patut untuk dikabulkan. Saya pernah bertemu dengan seorang pengusaha yang mengalami kemajuan pesat didalam usahanya bertutur pada saya, kemajuan dibidang usaha berbanding lurus dengan kemajuan dibidang spiritual. Sholatnya ditingkatkan, shodaqohnya ditingkat, maka dengan sendirinya perusahaan meningkat pesat karena doa semua karyawannya.'

3. Amal Kebaikan. Sebelum kita meminta dalam doa. Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mengabulkan permintaan kita, jika memang kita memang telah pantas menerima nilai yang seharusnya kita terima. Berilah kontribusi lebih besar dari apa yang kita inginkan dalam doa. Amal kebaikan yang telah kita lakukan salah satu faktor penyebab dikabulkan sebuah doa.
Maka tidaklah mustahil mengapa ada orang yang berdoa senantiasa dikabulkan oleh Allah karena memang ada orang yang sudah mencapai taraf kekasih Allah. Sebagai seorang kekasih apapun yang diminta oleh pujaan hatiNya, apapun yang diminta akan selalu diberi. Bahkan sebelum memintapun sudah diberi.

----
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al Baqarah 2:186).

Wassalam,

Raja Yang Gelisah

By: agussyafii

Pada suatu hari ada seorang raja yang gelisah, ditengah harta berlimpah, istri yang cantik, kehidupannya hampir tidak memliki kekurangan apapun dalam materi tetapi raja itu merasa gelisah, tidak tahu apa yang membuat hidup gelisah. Maka pada suatu malam sang raja keluar dari istana untuk mencari pengobat rasa gelisahnya.

Raja memutuskan menyamar dan mengembara. Di sebuah desa, ia menemukan beberapa penduduk yang terus menerus mengeluh hidup kekurangan. Ditempat yang tidak jauh sang raja melihat ada pedagang kaya raya tetapi terus menerus mengomel dan marah karena hari itu tidak untung besar.

Melihat kenyataan hidup seperti itu sang raja semakin tidak mengerti, apa yang sebenarnya yang dicari dalam hidup ini. Disaat raja menerung dan putus asa tiba-tiba terdengar suara seseorang, 'Alhamdulillah, pekerjaan hari ini sudah selesai. Alhamdulillah, malam ini sudah makan. Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah sekarang waktunya untuk istirahat.' ucapnya.

Suara itu benar-benar menggetarkan jiwa sang raja, mampu merasakan kebahagiaan dan kedamaian dihatinya. Sang raja mencari sumber suara itu, dia tertegun dan terpaku ternyata suara itu berasal dari seorang pemuda yang mengenakan pakaian lusuh yang nampak tertidur pulas di gudang penyimpanan barang. Melihat pemuda itu, sang raja meneteskan air mata betapa kebahagiaan justru hadir pada orang yang dipandang sebelah mata sementara dirinya sebagai raja yang berlimpah harta dan kekuasaan hidup dalam penderitaan.

Pesan kisah diatas, kita dapat melihat bahwa kunci kebahagiaan itu sebenarnya ada dalam hati kita. Suasana hati kita tergambar dalam kehidupan sehari-hari, senang, sedih, tertawa, menangis, terdiam, tersenyum. Kunci kebahagiaan tidak dapat ditemukan dari harta berlimpah ataupun kekuasaan melainkan pada hati yang tenteram.

---
'(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah! hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.' (ar-Raad : 28).

Wassalam,

Ketegaran Hati

By: agussyafii

Ketika itu ufuk awan dipenghujung memerah menghiasi cakrawala. Matahari condong ke barat tenggelam. Sementara pepohonan melambai seakan mengikuti irama. Suara adzan maghrib telah berlalu. Anak-anak Amalia dengan wajah sumringah menghiasi indahnya malam. melantunkan ayat suci al-Quran terasa meresap dalam jiwa.

Seorang Ibu muda berkunjung ke Rumah Amalia untuk berbagi kebahagiaan. untuk anak-anak Amalia. Malam beliau bertutur bahwa sebagai 'Single Parent' tidak mudah. selain memang tidak nyaman namun juga godaan dan cobaan bisa datang setiap saat. Untunglah bahwa beliau menyadari tempat untuk berteduh hanyalah berserah diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala membuat hatinya menjadi tegar menghadapi berbagai masalah kehidupan

Pernikahan yang pertama harus kandas. dalam keadaan hatinya menjadi galau dan gundah, dirinya menyerahkan segala permasalahan hidupnya kepada Allah. berkat kerja kerasnya kebutuhan ketiga anak-anaknya yang ditinggal suaminya bisa diatasinya. Bagaikan berjalan dengan 'kaki sebelah' perlahan-lahan kondisi ekonomi keluarganya bisa bangkit membaik. Usaha yang dirintisnya berkembang pesat mengalami kemajuan. Bahkan order pesanan datang dari luar kota.

'Setiap kali saya membaca surat ar-Rahman yang berbunyi, 'Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?' membuat bulu kuduk saya merinding karena merasakan begitu besarnya karunia Allah yang diberikan kepada kami.' tuturnya.

Sampai pada suatu peristiwa yang membuat hatinya terkejut, putrinya yang bungsu jatuh sakit terkena step dan paru-parunya infeksi. Pada saat itu juga dilarikan putrinya ke rumah sakit namun takdir tak bisa dilawan. Menjelang adzan subuh, putrinya meninggal untuk selama-lamanya. Hatinya begitu hancur menyaksikan kepergian putrinya.

'Saya bersimpuh memohon ampun kepada Allah, saya percaya Allah yang mengatur semua ini agar menjadi ladang untuk meningkatkan ketaqwaan saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.' ucapnya, wajahnya memerah berlinangan air mata. Hatinya begitu tegar dalam menjalani hidup. Setegar batu karang ditengah hempasan badai dan gelombang dilautan kehidupan. Subhanallah.

--
'(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat ALlah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.' (ar-Raad : 28).

Wassalam,

Perih Di Hati

By: agussyafii

Ketika cobaan atau musibah menghampiri hidup kita, terasa perih di hati. Banyak yang menyangka bahwa cobaan atau musibah itu adalah adzab dari Allah, dianggapnya sebagai murka Allah. Padahal jika kita renungkan lebih dalam, sebenarnya selagi kita masih hidup, Allah berkenan memberikan kesempatan agar kita memperbaiki kesalahan yang kita lakukan. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak pernah memberikan siksaan melainkan 'sentilan kecil' bagi kita hambaNya yang lalai dan lupa diri untuk kembali ke jalan yang benar.

'Sesungguhnya Allah tidak pernah memberikan siksa kepada seseorang walaupun sebesar zarrah sekalipun dan jika ada kebaikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar.' (QS. an-Nisaa' : 40).

Jika kita masih mendapatkan 'sentilan kecil' dari Allah maka itu tandanya Allah masih sayang kepada kita. Itu tandanya Allah masih ingin agar kita berubah menjadi baik dan kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sekalipun sentilan itu terkadang begitu sangat perih di hati kita.

Kita terkadang tidak menyadari bahwa setiap hari kita diuji dan diingatkan oleh Allah. Setiap kejadian pada diri kita bukanlah kebetulan atau sesuatu yang sia-sia. Bagi kita sebagai orang yang beriman setiap peristiwa di dalam hidup kita yang manis dan yang pahit, yang menyenangkan hati atau yang membuat hati menjadi perih, yang membuat kita tersenyum atau yang membuat kita menangis semua itu ada hikmahnya.

Semua cobaan dan musibah dalam hidup kita adalah sebuah peringatan dan 'sentilan kecil' yang datangnya dari Allah karena kita telah keluar dari jalur yang ditetapkan olehNya. Selama kita masih bernafas dan bisa melangkahkan kaki menuju masjid itu tandanya Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bisa berbuat baik. Jadi, kembalilah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bersimpuhlah dihadapanNya. Sebelum semuanya terlambat.

--
Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (QS. Lukman : 22).

Wassalam,

Kamis, 15 Juli 2010

Mukjizat Sholat Dan Doa (From FB) 2

Penderitaan Bukanlah Kelemahan Melainkan Kekuatan*

By: agussyafii

Setiap kali kita mengalami peristiwa yang membuat kita bersedih atau menderita seringkali kita menutupinya atau menekan perasaan kita agar tidak terlihat lemah atau takut dianggap sebagai orang yang lemah iman sehingga bila ditanya 'apa kabar? kemudian kita menjawab, 'baik..!' Tanpa kita sadari kita menolak penderitaan.

Dilingkungan kita berada bila terjadi peristiwa duka cita, kehilangan orang yang kita cintai biasanya ada ungkapan, 'sudahlah, jangan menangis. Ikhlaskan saja kepergiannya.' atau ada juga yang mengatakan, 'kayak bukan orang beriman saja, begitu kok menangis.' Itulah sebabnya kita menekan perasaan kita, menekan emosi kita, tidak menunjukkan menangis di depan umum agar kita tidak dianggap sebagai orang yang lemah bahkan dianggap sebagai orang yang kufur.

Padahal bila kita memahami lebih dalam setiap duka cita dan penderitaan yang kita alami sesungguhnya banyak manfaatnya dalam hidup kita. Penderitaan dan duka cita yang sering kita alami sesungguhnya bukan kelemahan melainkan sebuah kekuatan yang ada di dalam diri kita. Ada beberapa manfaat di dalam penderitaan yang kita rasakan sebagai kekuatan.

Pertama, Pengalaman duka cita atau yang kita rasakan sebagai menderitaan justru mengajarkan kita pada limpahan kasih sayang Allah Subhanahu Wa ta'ala agar kita semakin dekat dan taat kepadaNya, dengan demikian limpahan kasih sayang Allah akan memenuhi hati kita dan hati kita memancarkan kasih sayangNya untuk semua orang yang disekeliling kita.

Kedua, penderitaan yang kita rasakan menjadikan kebahagiaan kita menjadi sempurna. Kebahagiaan sejati pada dasarnya adalah mengalami kegembiraan dan penderitaan secara seimbang. Hidup menjadi dinamis ketika semuanya datang silih berganti antara kebahagiaan dan penderitaan.

Ketiga, penderitaan membuat kita semakin peka terhadap penderitaan orang lain. Kita menjadi memiliki empati dan menghormati orang lain sebagai hamba Allah yang sama-sama dimuliakan. Kita tidak berani menghina, melecehkan, atau mencemooh orang lain karena kita merasakan betapa pahitnya sebuah penderitaan.

Keempat, ketika hati kita remuk redam, ingin menangis menangislah sesungguhnya apa yang kita rasakan sakitnya, dengan menangis merupakan salah satu cara untuk membersihkan hati kita. Menangislah kepada Allah agar diberikan kesabaran dalam menjalani hidup ini sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Apa yang disisimu akan lenyap dan apa yang disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an- Nahl : 96).

* Materi On Air Radio Bahana 101.8 FM jakarta Rabu Jam 6 s.d 7 malam ini.


Ya Allah, Hapuslah Air Mataku!

By: agussyafii

'Disaat orang yang dulu menyayangiku kini tidak peduli, mereka menjauhiku. Disaat orang yang dulu memujiku kini malah menghinaku, dunia ini menjadi begitu sepi, sunyi senyap, sendiri. Rasanya sudah tidak ada yang peduli denganku, tidak ada yang mau menemaniku, semuanya meninggalkanku dalam kesendirian dan penderitaan, Ya Allah hapuslah air mataku!' tutur seorang bapak di Rumah Amalia. Wajahnya begitu nampak bersedih. Air matanya berlinang.

Semua yang di dunia ini akan hilang, harta, sahabat, pasangan hidup, kekasih, kesehatan, kebahagiaan dalam sekejap mata semuanya hilang dan meninggalkan kita. Tetapi bagi seorang Mukmin yang hatinya masih memiliki iman ada satu hal yang tidak akan pernah meninggalkan diri kita justru malah makin mendekat dan mau menemani kita disaat menderita yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kekasih sejati bagi seorang Mukmin.

Adakah yang bersedia menemani kita disaat kita membutuhkannya? Adakah yang menghibur kita disaat kita merasa yang paling menderita didunia ini? Adakah yang mencintai kita disaat kita tidak mencintainya? Tidak satu orangpun yang sanggup melakukannya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang akan selalu menemani dan menyayangi anda. Asalkan anda yakin dengan sepenuh hati kepada Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Janganlah bersedih! Jika kita masih sebagai orang yang beriman kepada Allah, kita masih memiliki sahabat sejati. Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. ar-Rahman dan ar-Rahim melimpahkan cinta dan kasih sayangNya begitu besar bagi hamba-hambaNya yang beriman. Dipenghujung kata, terdengar suara lirih berdoa, 'Ya Allah hapuslah air mataku!'

---
Allah Berfirman, ''Jika Seorang hamba mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku akan mendekatkan diriKu sehasta. Jika dia mendekatkan diri kepadaKu sehasta maka Aku akan mendekatkan diriKu sedepa. Jika dia datang kepadaKu berjalan kaki maka Aku akan datang kepadanya berlari.' (HR. Bukhari & Muslim).


Hati Yang Tersiksa

By: agussyafii

Malam itu di Rumah Amalia kedatangan seorang pemuda. Sekilas wajahnya terlihat tampan dan mudah bergaul. Ditengah anak-anak Amalia melantunkan ayat suci al-Quran dia menuturkan perjalanan hidupnya yang penuh liku. Dibalik anugerah kecerdasan dan pandai bergaul membuat hidupnya begitu mudah meraih impiannya. Begitu lulus kuliah bisa langsung bekerja.

Entah bagaimana dari kecil orang tuamya mendidik dan hidup dilingkungan orang-orang yang taat beragama, tiba-tiba dirinya terjerumus ke dalam lembah hina. Barangkali godaan hawa nafsu tak mampu dikendalikannya. Imannya benar-benar diuji. Kian hari kian asyik dalam kenikmatan dunia yang semu. Terperosok ke dalam lumpur dosa. Berzina dan Minuman keras sudah menjadi teman karibnya. Bahkan sholat lima waktu sudah lama tidak pernah lagi dikerjakan. Badannya kurus, wajahnya pucat, tak bergairah dalam menjalankan aktifitas, hidupnya terasa hancur.

Sampai suatu ketika mendengarkan suara adzan Isyak, membuat hatinya tersiksa. Merinding bulu romanya. Hatinya terasa hancur bagai tertimpa beban yang berton-ton yang membuat remuk seluruh tulangnya. Tanpa terasa terucap lirih, 'Astaghfirullah al adzim, apakah Allah mengampuni dosa-dosa yang pernah saya lakukan Mas Agus Syafii? Dari kecil orang tua saya selalu mengajarkan agar menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala namun disaat saya dewasa bergelimang minuman keras dan berzina? Ya Allah ampunilah dosa-dosa hambaMu ini.' Ucapnya. Air matanya mengalir dengan derasnya.

Ditengah kondisi tubuhnya yang melemah, di dalam tubuhnya terdapat benjolan ditubuhnya. Benjolan kecil awalnya cuman dua kemudian menjadi empat dan berikutnya delapan. Benjolan itu dibawanya berobat di rumah sakit. Dokter menggelengkan kepala, dipikirnya sejenis 'kutil' namun jenis seperti ini tidak dikenalnya. Itulah sebabnya hatinya yang gelisah ditengah penyesalan. Air matanya diusapnya berkali-kali. Saya kemudian menyarankan padanya agar menjalankan ibadah sholat dan memperbanyak istighfar memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta yang paling penting meninggalkan dunia kelamnya.

Sejak pertemuan di Rumah Amalia, pelan-pelan kembali menjalankan ibadah sholat sekalipun senantiasa harus berperang melawan kemalasannya, karena kesungguhan dalam menjalankan ibadah sholat, benjolan-benjolan itu mengecil dan menghilang sekalipun masih terlihat bekasnya. Itulah peringatan bagi kita agar kita tidak meninggalkan sholat lima waktu, 'Bukankah Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu mengingatkan kita, Celakalah orang yang meninggalkan sholatnya?'

Tubuhnya sudah terlihat bugar dan sehat, penuh semangat dalam menjalan aktifitasnya. Dan berkah wudhu dan sholat yang menghilangkan noda dan dosa yang melekat dalam tubuhnya. Subhanallah. Maha Suci Allah.

---
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (QS. Al-Baqarah: 45).


Sudah Saatnya Menangis

By: agussyafii

Ketika pikiran buntu, asa patah, dunia gelap gulita seolah lorong gelap tanpa ujung, apa lagi yang hendak kita lakukan di malam hari ini selain menangis dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Marilah kita menangis dihadapan Allah! Tangisan mempunyai makna khusus karena tangisan itu muncul dari rasa cinta dan takut kepada Allah atas azabNya sehingga sepatutnya bagi kita merenungkan hal-hal yang sudah terjadi. Disetiap bisikan, pandangan, tingkah laku yang terduga ataupun yang tak terduga, Rasulullah selalu mengingatkan kita 'Seandainya kalian mengerti apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis (HR. Muslim). Lalu para sahabat Rasulullahpun menangis dengan menutupi wajah mereka karena isak tangis mereka. Sepatutnya kita juga menangis dan menutupi wajah kita.

Oleh sebab itu, mari kita bergegas menuju mihrab tempat sholat, merendahkan diri dihadapan Allah dengan menangis, memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan. 'Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus yaitu jalannya orang-orang yang Engkau ridhoi bukan jalannya orang-orang yang Engkau sesatkan.'

Sudah saatnya kita menangis dihadapan Allah..


Sebuah Pengakuan

By: agussyafii

Pada suatu hari seorang bapak terserang 'stroke' kemudian lumpuh, dalam beberapa bulan beliau terlihat kurus dari badannya yang awalnya gemuk sampai tinggal tulang, kurus kering. Pada saat sakit itulah sang bapak dengan menangis tersedu-sedu kepada istrinya bahwa selama perkawinannya telah berselingkuh dengan beberapa perempuan.

Bagaikan tersambar petir disiang bolong, ucapan suaminya membuat terkejut. Sangat sulit bagi sang istri untuk menerima pengakuan suaminya. Pergolakan batin membuat semuanya terbengkalai. Anak-anak tidak terawat dengan baik. Pekerjaan ditinggalkan begitu saja. Pilihan apapun terasa pahit bagi istri, apakah memaafkan atau meninggalkan suaminya? Lantas bagaimana dengan anak-anak? Siapa yang akan merawatnya? Namun ditengah kegalauan itu sang istri teringat sebuah tulisan saya yang berjudul 'Ubahlah Bencimu Menjadi Cinta.' Ingat itu membuatnya tersadar, 'Ya Allah, maafkanlah semua kesalahan suamiku,' Tidak ada pilihan lain kecuali menerima dan memaafkan semua kesalahan suaminya.

Malam itu semua kisah dituturkan oleh seorang ibu kepada saya. Kehadiran beliau bersama suami ke Rumah Amalia. Suaminya mengakui semua apa yang telah dilakukan, perselingkuhannya selama perkawinan, Hatinya bagai terhujam sembilu. Tentunya tidak mudah untuk diceritakan. 'Saya berharap dengan berbagi cerita pengalaman pahit ini dengan Mas Agus Syafii tidak ada lagi suami yang meniru perbuat buruk saya.' tuturnya. Pengakuan itu membuat beban hidupnya berkurang.

Di wajah sang suami terlihat air mata mengalir membasahi pipi. Beberapa kali beliau mengucap istighfar, memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Merendahkan diri dihadapan Allah dengan mengakui semua kesalahan yang pernah dilakukan terasa meringankan beban dihatinya. Pengakuan itu seolah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyembuhkan dari sakit yang dideritanya. Subhanallah.

--
Tidaklah seorang muslim menderita karena kesedihan, kedukaan, kesusahan, kepayahan, penyakit dan gangguan duri yang menusuk duri kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa-dosanya. (HR. Bukhari).


Kesembuhan Di saat Kritis

By: agussyafii

Mencekam, peristiwa itu dialami seorang Ibu, beliau bertutur. 'Ditengah malam badan anak saya sakit keras. Suhu badannya panas. Kornea matanya memerah, anak saya menangis menangis terus menerus, tanpa pikir panjang saya bergegas menuju rumah sakit terdekat.' karena sakitnya parah maka dipindahkan ke rumah sakit lainnya. Setelah pemeriksaan dengan seksama memutuskan bahwa harapan kornea matanya bisa kembali normal sangatlah tipis sehingga mustahil bisa kembali melihat seperti semula.

'Saya berpikir bahwa tim dokter tentunya lebih tahu daripada saya namun saya percaya satu hal sesungguhnya kehidupan ini penentu semuanya hanyalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bagiNya tiada yang mustahil. Bila Allah menghendaki sembuh seperti sediakala, itu juga bisa terjadi,' tutur beliau.

Disaat sang ibu menemani anaknya yang sedang sakit, beliau teringat keutamaan shodaqoh. Maka Ibu meminta izin suaminya untuk bershodaqoh bagi anak-anak Amalia. Sore itu suaminya yang menjaga dan sang ibu bertandang ke Rumah Amalia, beliau ditengah anak-anak Amalia berdoa, Ya Allah, Engkau Maha Tahu bahwa aku bershodaqoh dengan rizki ini, maka jadikanlah shodaqohku ini sebagai sarana kesembuhan anakku.'

Keesokan harinya dokter datang untuk kembali memeriksa anaknya. Dokter itu lalu mengatakan diputuskan untuk segera melakukan operasi dan atas izin karuniaNya, anaknya telah sembuh kemudian bisa kembali berkumpul bersama keluarga yang dicintainya, ayah dan bundanya dengan selamat dan penglihatannya telah pulih kembali. Subhanallah.

---
'Dan shodaqoh itu menyembuhkan sakit dan menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.' (HR. at-Tirmidzi & Ibnu Majah).


Jipnya Hilang

By: agussyafii

Pada suatu hari Kapten Faisal masuk sebuah restoran di Jalan Blora, pesan makan dan minum. Begitu selesai tetapi sebelum habis dia keluar sebentar. Didapatkannya jip kendaraan pribadinya tidak ada di tempat parkir.

Kemudian dia masuk lagi ke restoran dan mencabut pistol bersama sarungnya sambil berteriak, 'SIAPA DIANTARA KALIAN DISINI BERANI MENCURI JIP GUE?'

Tidak ada seorangpun direstoran yang menjawab lalu berteriak lagi, OK DEH GUE HITUNG SAMPE SEPULUH, JIP GUE KAGAK KEMBALI. GUE BAKAL MELAKUKAN YANG PERNAH GUE LAKUKAN DI MANGGA BESAR.'

Setelah hitungan sepuluh Kapten Faisal lalu melangkahkan kaki menuju tempat parkir, Eh, Jipnya sudah ada lagi maka dia naik mobilnya tetapi tak lama kemudian Kapten Faisal teringat belum membayar makan dan minumnya. Waktu membayar kasirnnya bertanya, 'Bapak, kalo boleh tahu apa yang bapak lakukan di Mangga Besar?'

'Maksudnya waktu jip saya hilang di Mangga Besar?' tanya Kapten Faisal.

Si kasir itu menganggukkan kepalanya.

Jawab Kapten Faisal, 'Ya, saya pulang, jalan kaki.'

Good Morning, selamat pagi..baju kuning menawan hati, apa kabar teman2 semua? semoga dipagi yang indah ini anda dan keluarga sehat selalu. Cerita Jipnya Hilang semoga menjadi penghibur dihari sabtu yang indah. Membuat hidup bisa menjadi indah lebih indah lagi.

----
Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.(HR. Bukhari - Muslim)


Sentuhan Kecil

By: agussyafii

Kemaren siang saya mendapatkan email dari seorang teman yang curhat tentang 'sentuhan kecil' teman itu bertutur, bahwa dirinya sedang berkunjung ke rumah teman kantornya, dia baru tahu kalo temannya itu memiliki saudara yang mengidap sakit tumor di kepalanya selama lebih dari delapan tahun. Rambutnya sudah tidak ada, kepalanya gundul, kulit tubuhnya putih pucat basi, suaranya lemah.

'Saya merasa bodoh Mas Agus, ternyata tumor itu telah menyerang syaraf penglihatannya. Saya tidak segera menyadari bahwa sejak tadi sorot matanya kosong.' tuturnya

Sampai pulang tidak bisa memberikan apapun yang berarti baginya. Tidak ada uang yang berarti untuk bisa menanggung biaya pengobatannya. Perasaan bersalah terus menghantui dirinya. Sampai tidak bisa tidur memikirkannya. Sampai kemudian mendapatkan cara untuk berbuat sesuatu kepadanya yaitu sebuah sentuhan kecil. Kemudian memberanikan diri untuk menelpon. Sebagai orang yang tidak dikenal, dirinya menelpon sekedar 'say hello.'

Dia melakukan terus menerus, menelpon seminggu sekali. Membuat mereka berdua menjadi dekat. Suaranya terdengar ceria, jauh berbeda ketika bertemu dengan pertama kalinya. Suatu hari dirinya datang ke rumahnya. Mereka poto berdua dalam posisi lebih dekat. teman sekantornya bisa menangkap moment mereka berdua tersenyum. Bahkan moment tertawa menjadi terasa indah untuk dikenang. kebahagiaan itu terasa mengalir diseluruh tubuhnya.

Terakhir menurut temannya sekantor itu mengatakan kepada dirinya ada perkembangan positif pada diri saudaranya. Tubuhnya semakin sehat dan bugar, wajahnya lebih cerah. Dengan kata lain sakitnya berkurang drastis, sekalipun tumor itu masih tetap dikepala. Menurut dokter, tumor dikepalanya telah menyusut mengecil. Kebahagiaan itu telah membuat kekebalan tubuhnya meningkat. 'Sentuhan kecil' telah memberikan keajaiban menyembuhkan tumor yang ada dikepalanya.

Pesan kisah diatas adalah berikanlah sedikit sentuhan kecil yang membahagiakan orang-orang yang sangat membutuhkan ternyata memberikan dampak yang sangat besar pada orang lain. Kita yang selalu berbuat baik niscaya selalu merasa bahagia, apapun yang menimpa diri kita. Orang-orang yang hebat percaya kebahagiaan muncul ketika bisa menolong dan membantu sesamanya.

--
Barangsiapa melakukan amal kebaikan baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman maka sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS. an-Nahl : 97).


Kebahagiaan Itu Magnet

By: agussyafii

Pada suatu malam anak-anak Amalia sedang duduk melingkar. Kami sedang berdiskusi tentang kebahagiaan. Trie, salah satu Anak Amalia bertanya, 'Kak Agus, bagaimana agar kita bahagia?' Saya kemudian menjelaskan padanya bahwa Kebahagiaan kita akan tumbuh berkembang apabila kita membantu orang lain. Namun kebahagiaan itu akan layu dan mati apabila kita sudah tidak peduli terhadap orang lain. Kebahagiaan itu tak ubahnya sebuah tanaman, harus disirami setiap hari dengan sikap dan tindakan memberi.

Mendengar jawaban, Trie wajahnya berseri, senyumannya mengembang. Kebahagiaan itu seolah menjalar kepada anak-anak Amalia yang lainnya. Atun dan Lusi juga anak-anak lainnya terlihat memperhatikan dengan seksama ikut tersenyum. Saya bertanya kepada anak-anak Amalia, 'Sekarang perhatikan teman-teman kita yang malam ini terlihat bahagia dan gembira. Apa yang kalian rasakan?'

'Ikut bahagia Kak..!!' jawab anak-anak Amalia serentak.

Saya katakan kepada mereka, orang yang bahagia itu menjadi magnet yang sangat ampuh untuk menarik orang-orang untuk mendekat. Jika magnet itu mampu menerima dan berbagi, maka daya tariknya akan menjadi semakin besar. menular dan menjalar dengan cepat membuat banyak orang berbahagia.

'Mari kita bagikan kebahagiaan yang kita rasakan, niscaya kita semakin bertambah bahagia.' pesan saya pada anak-anak Amalia, Malampun semakin larut. Anak-anak menyimpan kebahagiaan dalam hatinya yang paling dalam, siap untuk ditebarkan bagi orang-orang disekelilingnya. Wajahnya terlihat cerah penuh kebahagiaan, menghiasi indahnya sinar rembulan di malam hari.

'Adapun orang-orang yang berbahagia maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya (QS Huud : 108)


Hati Dalam Kegelapan

By: agussyafii

Pernah ada satu kisah seorang gadis yang membenci dirinya sendiri bahkan semua orang yang disekelilingnya dia benci, kecuali kekasihnya yang selalu setia menemani dan memberikan dorongan semangat untuk hidup. Sebenarnya gadis itu cantik kekurangan yang ada dirinya cuman satu karena kedua matanya tidak bisa melihat. Dalam keseharian dirinya selalu meratapi hidupnya.

Namun gadis itu sangatlah beruntung memiliki pujaan hati yang cukup sabar mendengar segala keluh kesahnya bahkan mampu menghibur dan membuatnya tersenyum. Kecintaan pada gadis itu bahkan dibuktinya dengan melamar tetapi sang gadis rela dinikahi bila sudah dapat melihat dengan sempurna.

Doa gadis itu akhirnya terkabul. Ada seseorang yang bersedia mendonorkan matanya. Betapa bahagia dirinya begitu menyaksikan dunia baru yang indah dan penuh warna. Kekasihnya juga ikut bahagia merasakan kegembiraan. Dia segera menagih janji gadis itu.

'Sekarang dirimu sudah bisa melihat dunia, Apakah kamu mau menikah denganku?' tanya sang kekasihnya.

Gadis itu terguncang disaat melihat kekasihnya ternyata buta. Gadis itu kecewa dan menolak untuk menikah dengan pujaan hatinya yang buta. Sang kekasihnya dengan air mata yang mengalir, hatinya bagai tertusuk sembilu kemudian meninggalkan pesan disecarik kertas.

'Kekasihku, tolong jaga baik-baik mataku!'

Pesan kisah diatas memperlihatkan bahwa disaat status sosial kita berubah menjadi lebih baik seringkali berubah pula gaya hidup kita, hanya sedikit orang yang ingat akan kehidupan sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat siapa sebenarnya sahabat sejatinya. Sahabat yang telah menemaninya dalam suka maupun duka, dalam tangis dan tawa, begitu sudah menjadi orang sukses, kita mudah sekali melupakan sahabat sejati yang telah menemani dalam perjalanan hidup kita.


Hati Yang Bersyukur

By: agussyafii

Sore yang indah. Udara berhembus sejuk. Hujan rintik membasahi bumi. Di Rumah Amalia kedatangan tamu. Anak-anak Amalia duduk melingkar menyelesaikan tugasnya. Sebagian lainnya sedang menghapal doa2 pendek. Dua cangkir teh manis dihidangkan oleh istri saya. Bapak, sang tamu membuka percakapannya.

Beliau bertutur bahwa hidupnya terbilang mudah. kariernya menanjak begitu cepat namun disisi lain justru kehidupannya terasa kering kerontang. Jauh dari Sang Khaliq. Anak-anak dan istrinya terpenuhi kebutuhan materinya tetapi dari sisi batin mereka gersang karena tidak ada yang membimbing dan mengajak menuju jalan Allah.

Sampai suatu malam beliau diajak oleh teman-temannya ikut berpesta. Minum-minuman keras ditegaknya sampai melebih batas. Membuat dirinya terkapar sekarat. Bagai diambang ajal. sekujur tubuhnya bergetar, menggigil. keringatnya bercucuran. Akhirnya kedua matanya terpejam. Bagai memasuki lorong yang gelap. Tiba-tiba dikejutkan datang segerombolan orang berebut makanan. Berebut sampai ada yang menendang bahkan menonjok agar mendapatkan jatah makanan. Gerombolan orang-orang bukan berwajah manusia melainkan wajahnya aneh bahkan ada yang berkepala binatang. Mereka berkelahi sesama mereka.

Ada satu orang yang memiliki makanan yang enak dan selalu saja datang makanan. Dirinya menghampiri orang yang memiliki banyak makanan.

'Siapa mereka, orang-orang berwajah aneh, ada juga yang berkepala binatang berebut makanan?'

Orang yang duduk sendirian dan tidak berebut makanan itu menjawabnya, 'Mereka adalah orang yang semasa hidupnya tidak pernah sholat dan suka mendzalimi orang lain dan tidak pernah berbuat baik sehingga harus mendapatkan balasan atas perbuatannya.'

'Lalu mengapa anda tidak berebut makanan? Dan selalu datang makanan yang berlimpah untuk anda?'

'Saya mendapatkan makanan ini karena semasa hidup saya senantiasa menjalan sholat lima waktu, banyak menolong orang lain dan mendidik anak saya sehingga setiap waktu anak cucu saya mengirimkan al-fatehah kepada saya. Itulah sebabnya saya menjadi tenang karena makanan datang dari amal baik yang saya lakukan.' Ucapan itu benar-benar menghujam sampai ke ulu hatinya. Tangisan dan raungan penyesalan memohon ampun kepada Allah.

Setelah beliau tersadar dari pingsannya, tanpa berpikir panjang untuk mengajak anak-anak dan istri untuk sholat berjamaah di masjid. Bertaubat, memohon ampun kepada Allah atas semua perbuatannya. Dalam sujud, hatinya penuh syukur kehadirat Allah masih diberikan kesempatan hidup yang kedua kalinya, memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukannya. Setiap kali sholat, beliau selalu ingat peristiwa yang dialaminya, bayang-bayang kematian itu begitu kuat sehingga tekadnya untuk mengajak anak-anak dan istrinya senantiasa menjalankan sholat dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Segala puji bagi Allah, saya bersyukur kepada Allah atas kesempatan hidup yang kedua kali ini. Mas Agus, saya benar-benar sadar dan bertaubat atas semua perbuatan saya.' tuturnya. Air matanya mengalir, penuh kebahagiaan. Subhanallah.


Mengubah Dunia

By: agussyafii

Ada sorang lelaki tua, terbaring tidur tak berdaya melamunkan masa mudanya dalam kesendirian. Ditengah ketidakberdayaannya ia berbincang dengan dirinya sendiri. Dalam kesendiriannya banyaklah yang direnungkan. Hatinya berkata.

'Ketika aku menjadi seorang pemuda, aku bermimpi ingin merubah dunia. Seiring dengan waktu, usiaku kian bertambah. Dunia tidak berubah. Dunia tidak kunjung berubah. Maka impianku persempit untuk mengubah negeri ini. Namun impian itu juga tidak berhasil. Negeri ini juga tidak berubah.'

'Ketika usiaku sudah memasuki waktu senja. Dengan semangatku yang masih menggebu. Lalu aku memimpikan untuk bisa mengubah keluargaku. Orang-orang yang ku cintai. Orang-orang yang ada disekelilingku. Tetapi mereka juga tidak mampu aku merubahnya.'

Kini disaat terbaring lemah tidak berdaya. Air matanya mengalir tak terasa. Baju basah dengan air mata. Lelaki tua bergumam lirih pada dirinya sendiri.

'Bila waktu masa muda itu aku mengubah diriku sendiri. Maka aku akan menjadi panutan. maka aku bisa mengubah keluargaku. Memberikan inspirasi dan mendorong orang-orang disekelilingku untuk melakukan kebaikan. Dari mereka menanam dan menebarkan kebaikan, cinta dan kasih sayang sehingga mampu memperbaiki negeri ini. Tanpa disadari aku telah mengubah dunia.

Pesan Diatas bahwa kita tidak akan mampu mengubah dunia bila kita tidak mampu mengubah diri kita sendiri. Mulailah dengan melakukan kebaikan yang paling mudah seperti bertegur sapa, menebarkan senyum untuk pasangan hidup kita, membantu orang tua yang hendak menyeberang jalan atau sekedar bertanya bagaimana kabar dan duduk berbincang walau sebentar adalah wujud empati kita. Maka kebaikan itu menjadi virus yang menyebar kemana-mana. Pada saat itulah sebenarnya kita telah mampu mengubah dunia.

--
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapatkan kemenangan (QS, an-Naba' :31).


Pilih Motor Mana?

By: agussyafii

Ada sepasang suami istri yang masing-masing memiliki motor sendiri-sendiri untuk berangkat kerja. Motor itu mereka miliki jauh sebelum menikah. Beberapa hari setelah menikah sebagai pengantin baru, mereka menempati rumah kontrakan dan motor diurus, dirawat oleh pemiliknya. Dari penampilan dan kualitas motor istri jauh lebih bagus daripada motor suami.

Sebagai pasangan yang sedang jatuh cinta, istri suka memakai apapun benda yang dimiliki oleh suaminya. Demikian juga suami suka bila istrinya memakai benda kesayangannya seperti helm dan jaketnya bila dipakai oleh istrinya. Sampai pada suatu hari sebelum mereka berdua berangkat ke kantor istrinya bertanya pada sang suami.

'Papah, pilih pakai motor yang mana?' tanya istri.

'Papah, pilih pakai motor Mamah aja ya,' jawab suaminya.

Betapa bahagia istrinya mendengar jawaban itu karena sebenarnya ia juga ingin memakai motor sang suami. Meski motor suaminya jelek tetapi milik orang yang dicintai seumur hidupnya. Dengan wajah berseri-seri sang istri bertanya kembali kepada suaminya.

'Emangnya Papah kenapa memilih motor Mamah?

'Habisnya enak sih, larinya kencang nggak kayak motornya Papah.' jawa suaminya.

Mendengar jawaban itu istrinya menangis, kebahagiaannya menjadi hilang. Air matanya membasahi pipi. Istrinya berharap sang suami menjawab, 'karena Papah jatuh cinta pada pemiliknya.'

Pesan kisah diatas bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki alasan hidup bahagia sesuai dengan versinya masing-masing. Jika kita memaksa orang lain bahagia menurut versi diri kita maka bukan kebahagiaan yang kita dapatkan melainkan hidup penuh konflik dan pertengkaran tiada henti.

--
Setiap manusia pasti banyak berbuat kesalahan dan sebaik-baiknya orang yang berbuat kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Damiri).


Akibat Putus Asa

By: agussyafii

Pada suatu hari Yono sedang duduk termenung, pandangannya penuh keputusasaan sambil mengaduk es teh. Salah seorang temannya bernama Joni datang mengejutkan dirinya dan tiba-tiba menyambar minuman yang sedang diaduk oleh Yono. Tanpa meminta izin Yono, Joni langsung menghabiskan minuman itu tanpa tersisa setetespun.

Joni hanya bermaksud ingin menghibur Yono, bukannya malah marah atau kaget Yono malah menangis tersedu-sedu. Air mata itu bercucuran sampai membasahi bajunya. Melihat Yono menangis, Joni terheran-heran kenapa Yono menangis. 'Yono kenapa kamu menangis? Apa aku telah menyakiti hatimu?' tanya Joni.

Yono menjawabnya sambil terus menangis tiada henti, 'Kenapa ya hidup selalu dirundung penderitaan?' Joni terheran mendengar perkataan Yono. 'Bagaimana ceritanya Yono? Aku kan sahabatmu, ceritakan padaku Yon, aku akan membantumu.,' tanya Joni.

Yono bercerita bahwa dirinya kemaren hari jumat diberhentikan dari kantornya karena teledor mengerjakan tugasnya. 'Ah, kalo soal itu sih gampang, masih banyak perusahaan yang masih membutuhkan karyawan,' jawab Joni.

'Itu sih belum seberapa, setelah istriku tahu aku tidak bekerja, dia pulang ke rumah orang tuanya,' ucap Yono tertahan, suaranya perlahan. AIrnya mengucur deras. Joni menjawabnya dengan santai, 'Sudahlah, tidak usah dipikirkan nanti istrimu juga pulang lagi kalo kamu sudah dapat pekerjaan baru.' jawab Joni.

'Itu sih belum seberapa, aku sudah benar-benar putus asa, ingin mati saja. Makanya aku berli racun tikus, terus aku campurkan dengan es teh manis tadi. Eh, belum sempat aku minum, kamu datang dan menghabiskan minumannya tanpa menyisakan untukku.' kata Yono. 'Hah?? Apa kamu bilang??' kata Joni.

Akhirnya ganti Joni yang menangis meraung-raung.

Pesan kisah diatas bahwa sikap putus asa selain merugikan diri sendiri juga merugikan orang lain. Gantilah keputusasaan dengan optimisme dan semangat hidup karena sikap optimis adalah sumber kekuatan dalam mencari solusi untuk melaksanakan langkah dalam hidup kita sehingga kemungkinan untuk bisa meraih kesuksesan dan kebahagiaan akan mudah kita capai.

--
'Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh , bagi mereka kebahagiaan tempat kembali yang sebaik-baiknya. (QS. ar-Rad : 29)